JAKARTA - Harga perak kembali mengalami fluktuasi tajam pada Kamis, 23 Oktober 2025. Meski harganya menurun signifikan, minat investor terhadap logam mulia ini masih stabil karena nilai fundamentalnya yang kuat.
Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, perak Antam tercatat turun Rp2.400 per gram menjadi Rp25.950 dari sebelumnya Rp28.350.
Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar global, terutama akibat tekanan harga komoditas dan penguatan dolar Amerika Serikat.
Namun, penurunan harga tersebut justru dimanfaatkan sebagian investor untuk menambah kepemilikan perak.
Banyak pelaku pasar menilai momen ini ideal untuk akumulasi aset sebelum harga kembali naik.
Sama seperti emas, perak memiliki daya tahan terhadap inflasi dan sering dijadikan aset lindung nilai.
Dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan emas, perak tetap menjadi instrumen investasi yang menarik bagi berbagai kalangan.
Keunggulan Perak Antam sebagai Pilihan Investasi
Perak Antam dikenal memiliki kadar kemurnian tinggi dan telah memenuhi standar internasional.
Logam Mulia memproduksi perak dengan tingkat kemurnian 999,9 atau 99,99 persen, menjadikannya aset yang diakui luas di pasar global.
Produk perak Antam tidak hanya diminati untuk investasi, tetapi juga untuk kebutuhan industri seperti elektronik, medis, dan perhiasan.
Faktor ini membuat permintaan terhadap perak relatif stabil meski harga mengalami fluktuasi.
Selain itu, harga perak yang lebih rendah dibandingkan emas memungkinkan investor dengan modal terbatas untuk berinvestasi secara bertahap.
Bahkan, sejumlah analis menilai bahwa potensi kenaikan harga perak dalam jangka panjang bisa lebih besar dari emas karena penggunaannya yang semakin luas di sektor industri.
Berinvestasi dalam perak juga dapat menjadi langkah diversifikasi portofolio yang efektif.
Dengan menyeimbangkan aset antara emas, perak, dan instrumen keuangan lainnya, risiko investasi dapat diminimalkan.
Informasi Logam Mulia: Layanan dan Kualitas Produk
Logam Mulia, anak usaha PT Antam Tbk, menyediakan produk logam mulia berkualitas tinggi baik untuk emas maupun perak.
Seluruh produk yang diproduksi di fasilitas refinery Antam telah terakreditasi oleh London Bullion Market Association (LBMA).
Akreditasi ini menjamin bahwa setiap batang logam mulia, termasuk perak, memiliki kualitas dan kemurnian yang sesuai standar internasional.
Dengan demikian, investor tidak perlu meragukan keaslian produk yang ditawarkan.
Proses pembelian perak maupun emas Antam dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi Logam Mulia.
Transaksi dilakukan menggunakan Virtual Account (VA), dan pengiriman dilakukan dalam waktu 3 hingga 5 hari kerja.
Selain melalui layanan online, pembeli juga bisa mengambil langsung di Butik Emas LM di berbagai kota besar Indonesia.
Menariknya, tidak ada perbedaan harga antara pembelian di butik maupun secara online.
Untuk menjaga keamanan transaksi, setiap pembelian dilengkapi dengan sertifikat keaslian.
Sertifikat ini memuat informasi penting seperti kadar, berat, dan nomor seri logam yang memudahkan verifikasi.
Tabel Harga Perak Antam per 23 Oktober 2025
Tanggal | Jenis Logam | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang | Perubahan Harga |
---|---|---|---|---|
23 Oktober 2025 | Perak Antam | Rp28.350/gram | Rp25.950/gram | Turun Rp2.400 |
Harga perak yang menurun memberikan peluang emas bagi investor baru untuk memulai investasi logam mulia.
Dengan harga di bawah Rp30 ribu per gram, perak menjadi salah satu aset paling terjangkau di pasar logam berharga.
Meskipun pergerakan harga logam ini cenderung lebih volatil dibandingkan emas, potensi keuntungan jangka panjangnya tetap menjanjikan.
Apalagi, permintaan industri terhadap perak diprediksi terus meningkat seiring perkembangan teknologi ramah lingkungan.
Industri otomotif dan elektronik, khususnya kendaraan listrik dan panel surya, terus membutuhkan suplai perak dalam jumlah besar.
Hal inilah yang menjaga permintaan tetap tinggi bahkan saat harga pasar menurun.
Potensi Perak di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Fluktuasi harga perak pada 2025 juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang belum stabil.
Kebijakan suku bunga tinggi di beberapa negara maju mendorong penguatan dolar, sehingga menekan harga komoditas termasuk perak.
Namun, para analis memprediksi harga perak akan kembali menguat pada kuartal pertama 2026.
Peningkatan permintaan industri dan pengenduran kebijakan moneter menjadi faktor pendukung utama.
Bagi investor jangka panjang, kondisi saat ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk masuk ke pasar perak.
Harga yang sedang terkoreksi memberikan potensi keuntungan lebih besar ketika harga kembali naik.
Selain itu, perak menawarkan likuiditas tinggi karena mudah diperjualbelikan.
Produk perak Antam dapat dijual kembali ke butik Logam Mulia atau lembaga keuangan resmi dengan proses yang cepat dan aman.
Dalam konteks ekonomi yang tidak pasti, investasi perak tetap menjadi pilihan bijak untuk menjaga nilai kekayaan.
Dengan karakteristiknya yang tahan inflasi dan permintaan industri yang solid, logam putih ini diperkirakan akan terus bersinar di masa depan.