Proyek Tol Semarang Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Ditarget Rampung Tahun 2027

Kamis, 05 Juni 2025 | 10:27:05 WIB
Proyek Tol Semarang Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Ditarget Rampung Tahun 2027

JAKARTA - Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 yang juga berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall) ditargetkan rampung pada tahun 2027. Proyek strategis nasional senilai Rp10,9 triliun ini tidak hanya berperan sebagai infrastruktur transportasi, tetapi juga sebagai solusi pengendalian banjir rob di pesisir utara Jawa, khususnya wilayah Kaligawe hingga Sayung.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak, Wandi Saputra menjelaskan, proyek ini terdiri dari tiga paket pekerjaan, yakni Paket 1A, 1B, dan 1C, yang masing-masing memiliki peran spesifik dalam keseluruhan pembangunan.

“Nilai proyek Rp10,9 triliun itu termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dengan kontrak yang berjalan sejak tahun 2022 dan ditargetkan selesai pada tahun 2027. Kalau nilai konstruksinya sendiri sebesar Rp10,05 triliun,” ujar Wandi Saputra.

Rincian Paket Pekerjaan

Wandi merinci nilai masing-masing paket pekerjaan sebagai berikut: Paket 1A sebesar Rp2,02 triliun, Paket 1B yang mencakup pembangunan jalan tol terintegrasi dengan tanggul laut senilai Rp6,84 triliun, dan Paket 1C untuk pembangunan kolam retensi sebesar Rp2,11 triliun.

Pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 mencakup total panjang 10,634 kilometer. Dari total tersebut, sepanjang 6,7 kilometer dibangun secara khusus sebagai tanggul laut, yang diharapkan dapat mengatasi banjir rob yang selama ini kerap melanda kawasan Kaligawe dan Sayung.

“Jadi jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut sepanjang 6,7 kilometer. Sehingga hal itu akan berdampak pada daerah di sekitar Kaligawe sampai Sayung,” ungkapnya.

Infrastruktur Pendukung: Dua Kolam Retensi

Tak hanya jalan tol dan tanggul laut, proyek ini juga mencakup pembangunan dua kolam retensi besar di Terboyo dan Sriwulan. Kolam retensi ini dirancang untuk mengendalikan banjir non-rob, khususnya limpasan air hujan dari kawasan hulu.

“Kolam retensi Terboyo itu seluas 189 hektare dan mampu menampung hingga 6,7 juta meter kubik air. Sedangkan kolam retensi Sriwulan seluas 28 hektare dengan kapasitas tampung 1,2 juta meter kubik. Keduanya akan dilengkapi 10 mesin pompa dengan kapasitas masing-masing 5 meter kubik per detik,” jelas Wandi.

Menurutnya, kehadiran kolam retensi ini menjadi bagian penting dalam pengelolaan banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, sehingga fungsi tol ini menjadi multifungsi, tidak hanya sebagai penghubung antarwilayah tetapi juga sebagai pengendali bencana hidrometeorologi.

Progres Fisik Mencapai 42,81 Persen

Hingga awal Juni 2025, progres fisik keseluruhan proyek telah mencapai 42,81 persen. Secara rinci, progres Paket 1A sudah mencapai 63,75 persen. Sementara Paket 1B yang mencakup konstruksi tanggul laut mencapai 41,55 persen, dan Paket 1C yang mencakup pembangunan kolam retensi baru mencapai 26,79 persen.

“Proyek ini dibangun tidak hanya untuk menghubungkan Semarang dan Demak serta mengurangi kemacetan di jalan nasional, tetapi juga sebagai sistem pengendali rob dan banjir. Oleh karena itu, meskipun pembangunannya kompleks, kita optimis dapat menyelesaikannya pada 2027,” kata Wandi.

Dukungan Patroli dan Pemantauan

Sebagai bagian dari pengawasan, Ditpolairud Polda Jawa Tengah turut melakukan patroli laut secara berkala untuk memantau progres pembangunan tanggul laut dan jalan tol yang melintasi kawasan pesisir.

Dalam kunjungan lapangan sebelumnya, Ditpolairud memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan mengantisipasi potensi gangguan, mengingat area proyek berada di kawasan pesisir yang rentan terhadap cuaca ekstrem dan perubahan kondisi laut.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi 1 ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah serta memacu pertumbuhan ekonomi kawasan timur Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Keberadaan tol ini juga diharapkan mengurangi beban lalu lintas di jalan nasional yang selama ini menjadi jalur utama kendaraan logistik dan penumpang.

Dengan multifungsi sebagai jalur tol, tanggul laut, dan pengendali banjir, proyek senilai Rp10,9 triliun ini menjadi salah satu proyek infrastruktur paling strategis di wilayah Pantura Jawa Tengah.

“Ditargetkan pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi 1 akan selesai di tahun 2027,” pungkas Wandi.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB