JAKARTA - Pemerintah Indonesia resmi menawarkan tiga proyek jalan tol besar kepada para calon investor dalam rangkaian acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 11-12 Juni 2025. Ketiga proyek tol ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur nasional serta memperkuat konektivitas antarwilayah.
Menurut dokumen ICI 2025 Project Catalogue, tiga proyek jalan tol yang ditawarkan meliputi Tol Gilimanuk-Mengwi, Tol Pejagan-Cilacap, dan Tol Sentul Selatan-Karawang. Ketiganya memiliki nilai investasi yang sangat besar dan diproyeksikan mampu meningkatkan aksesibilitas strategis di berbagai wilayah.
Rinciannya: Investasi dan Panjang Tol
Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dirancang sepanjang 96,84 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp 25,4 triliun. Tol ini menjadi jalur penting yang menghubungkan Bali bagian barat dengan wilayah lainnya, sehingga diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi di kawasan pariwisata.
Sementara itu, proyek Tol Pejagan-Cilacap memiliki panjang 95,39 kilometer dengan estimasi investasi Rp 27,59 triliun. Tol ini dipandang strategis untuk meningkatkan konektivitas wilayah Jawa Tengah bagian selatan, terutama di sektor logistik dan distribusi barang.
Proyek Tol Sentul Selatan-Karawang memiliki panjang 60,36 kilometer dan nilai investasi terbesar, yakni Rp 34,75 triliun. Tol ini diperkirakan akan memperlancar arus transportasi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, mendukung pengembangan kawasan industri dan permukiman.
Total nilai investasi dari ketiga proyek tersebut mencapai Rp 87,74 triliun, angka yang mencerminkan besarnya komitmen pemerintah dalam pengembangan infrastruktur transportasi.
Respons Jasa Marga
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan Achmad Purwantono, menilai tawaran proyek tol ini sangat menarik dari sisi ekonomi dan pengembangan infrastruktur. Meski begitu, pihak Jasa Marga belum menerima penugasan langsung untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut.
“Ini adalah potensi-potensi jalur tol yang bagus,” ujar Rivan saat ditemui di sela acara ICI 2025, Rabu (11/6/2025).
Rivan menambahkan, ketiga proyek tol ini merupakan bagian dari rencana pengembangan infrastruktur yang akan ditawarkan ke badan usaha dan investor pada masa mendatang. Pemerintah nantinya akan menentukan badan usaha yang bertugas melakukan konstruksi serta operator jalan tol.
“Di forum ini, fokus Pak Menko IPK menyampaikan potensi kepada investor agar mereka tertarik menanamkan modal di Indonesia,” jelas Rivan.
Dorongan Pemerintah untuk Investor
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa ICI 2025 menjadi ajang penting untuk memperkenalkan berbagai proyek infrastruktur yang siap dilaksanakan dalam lima tahun ke depan kepada para investor.
“Kami ingin secara khusus menyampaikan kepada siapa pun yang memiliki ketertarikan menanamkan modalnya di Indonesia, dengan menunjukkan proyek-proyek yang akan dijalankan lima tahun ke depan,” ujar AHY.
Konferensi ini tidak hanya membahas peluang investasi, tetapi juga mengangkat tema besar mengenai transformasi, konektivitas, ketahanan, dan pembiayaan infrastruktur nasional.
Potensi Besar untuk Infrastruktur dan Ekonomi
Ketiga proyek tol yang diusung pemerintah diharapkan tidak hanya mempercepat mobilitas dan konektivitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian regional dan nasional. Dengan adanya akses tol yang lebih baik, diharapkan distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien serta mendukung pengembangan sektor industri dan pariwisata.
Di sisi lain, keterlibatan investor swasta dalam pembangunan infrastruktur dinilai sebagai strategi penting untuk mempercepat realisasi proyek tanpa membebani anggaran pemerintah secara langsung. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku bisnis.
Pemerintah melalui acara ICI 2025 membuka peluang investasi besar-besaran dalam sektor infrastruktur dengan menawarkan tiga proyek tol strategis senilai total Rp 87,74 triliun. Respons positif dari Jasa Marga dan antusiasme investor diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan jalan tol yang krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur, memperkuat konektivitas antarwilayah, dan menarik investasi guna mendorong pembangunan nasional secara menyeluruh.