JAKARTA - Pasar kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang, dan kini kedatangan pemain baru bernama Aletra. Melalui produk andalan Aletra L8 EV, sebuah MPV listrik yang dikembangkan khusus untuk pasar Indonesia, merek ini siap bersaing di segmen yang masih belum terlalu padat: mobil listrik keluarga (MPV EV).
Aletra merupakan hasil kerja sama antara PT Sinar Armada Globalindo dan Livan Automobile, sub-brand dari raksasa otomotif Tiongkok, Geely. Mobil pertama yang mereka perkenalkan adalah Aletra L8 EV, versi ekspor dari Geely Jiaji EV, yang kini sudah diproduksi secara lokal dengan skema CKD (Completely Knocked Down).
MPV Listrik, Segmen yang Masih Terbuka
Tren kendaraan listrik di Indonesia selama ini lebih didominasi oleh SUV listrik. Nama-nama seperti Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Binguo EV kerap disebut dalam pembahasan kendaraan listrik populer. Namun, segmen MPV listrik justru belum banyak digarap. Salah satu model yang lebih dulu hadir adalah BYD M6, yang berhasil terjual lebih dari 10.000 unit dalam satu tahun.
“Kesuksesan BYD M6 menunjukkan ada potensi besar di segmen MPV listrik non-premium di Indonesia. Kami percaya, Aletra L8 bisa ikut meramaikan dan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen,” ujar perwakilan dari PT Sinar Armada Globalindo dalam keterangan resminya.
Spesifikasi dan Penyesuaian Pasar
Aletra menyatakan bahwa L8 EV dirancang secara khusus agar cocok dengan kebutuhan dan karakteristik pasar Indonesia. Salah satu buktinya, perusahaan ini sudah memiliki fasilitas R&D (riset dan pengembangan) di dalam negeri. Artinya, setiap pengembangan produk tidak semata-mata mengandalkan standar global, tapi benar-benar disesuaikan dengan kondisi dan preferensi lokal.
“Dengan keberadaan fasilitas riset dan produksi di Indonesia, kami bisa memastikan bahwa produk kami relevan untuk masyarakat lokal dan lebih cepat beradaptasi dengan permintaan pasar,” ujar sumber dari tim teknis Aletra.
Dengan produksi lokal, Aletra juga dapat menekan biaya distribusi dan mendukung program pemerintah untuk TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), sejalan dengan kebijakan percepatan elektrifikasi kendaraan.
Fitur, Desain, dan Kenyamanan
Meski detail lengkap spesifikasinya belum sepenuhnya diumumkan, Aletra L8 EV digadang-gadang memiliki desain yang modern dan aerodinamis, cocok untuk keluarga urban yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Kabinnya dirancang luas dan ergonomis, mengedepankan kenyamanan bagi penumpang dalam perjalanan jauh maupun sehari-hari.
Beberapa fitur unggulan yang digadang-gadang akan tersedia pada L8 EV antara lain:
Infotainment canggih dengan konektivitas gadget
AC digital dengan kontrol individual
Kursi baris ketiga yang lapang
Sistem bantuan pengemudi semi-otonom
Dengan tampilan premium namun menyasar segmen menengah, Aletra L8 diharapkan bisa menjadi gadget otomotif pilihan keluarga masa kini.
Harga dan Pesaing Terdekat
Meski belum ada pengumuman resmi mengenai harga pastinya, beberapa laporan menyebut bahwa Aletra L8 EV akan dijual sedikit lebih mahal dibanding BYD M6. Namun, keunggulan dari sisi desain lokal, proses produksi di Indonesia, dan penyempurnaan untuk iklim tropis diprediksi menjadi nilai jual utama.
“L8 EV akan bersaing ketat dengan BYD M6. Keduanya kini membuka babak baru bagi MPV listrik non-premium di Indonesia. Ini juga membuka harapan akan ketersediaan lebih banyak pilihan ramah lingkungan bagi keluarga,” kata seorang analis otomotif lokal kepada media.
Masa Depan MPV Listrik di Indonesia
Dengan semakin banyaknya pilihan MPV listrik, konsumen di Indonesia kini tidak lagi harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk memiliki mobil listrik keluarga. Sebelumnya, model seperti Denza D9 mendominasi segmen ini, namun harganya tergolong premium. Aletra dan BYD hadir untuk menjembatani kebutuhan pasar menengah.
Kehadiran Aletra L8 EV juga menunjukkan bahwa Indonesia semakin dilirik sebagai pasar utama oleh merek-merek otomotif global, terutama dalam sektor kendaraan listrik. Produksi lokal, pengembangan sesuai kebutuhan, dan dukungan penuh terhadap elektrifikasi membuat Aletra berpotensi tumbuh cepat.