3 Ruang Lingkup Ekonomi Makro, Tujuan, dan Kebijakannya

Kamis, 26 Juni 2025 | 14:01:26 WIB
ruang lingkup ekonomi makro

JAKARTA - Ruang lingkup ekonomi makro mencakup banyak hal yang mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan, baik di tingkat nasional maupun global.

Sejak zaman peradaban kuno, ekonomi telah berkembang dari konsep sederhana menjadi ilmu yang kompleks dan terstruktur seperti yang kita kenal saat ini. 

Cakupan ilmu ekonomi begitu luas, sehingga jika dibahas secara mendalam, bisa memakan waktu yang panjang. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada salah satu cabang ilmu ekonomi, yaitu ekonomi makro. 

Ruang lingkup ekonomi makro menjelaskan bagaimana faktor-faktor besar seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Bagi mereka yang sering terlibat dalam studi ekonomi, istilah ini tentunya sudah tidak asing lagi. Lantas, apa yang dimaksud dengan ekonomi makro? Untuk penjelasan lebih lanjut, simak uraian berikut. 

Pengertian Ilmu Ekonomi

Sebelum membahas ekonomi makro, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu ekonomi memiliki dua pengertian yang berbeda.

Definisi pertama, ilmu ekonomi merujuk pada studi mengenai produksi, distribusi, konsumsi barang, serta permasalahan terkait seperti tenaga kerja, pembiayaan, dan keuangan.

Sementara definisi kedua dalam KBBI menjelaskan bahwa ilmu ekonomi adalah cabang pengetahuan yang mempelajari aktivitas sosial manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berasal dari lingkungan sekitar.

Cabang Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua cabang utama, yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro. Meskipun keduanya termasuk dalam ranah yang sama, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya yang dilihat dari konteks pembahasannya.

Ekonomi makro lebih memfokuskan diri pada perekonomian secara keseluruhan, sedangkan ekonomi mikro lebih menekankan pada unit ekonomi individual, seperti individu atau perusahaan. 

Selain itu, perbedaan lain terletak pada penekanan tema yang dibahas oleh masing-masing cabang. 

Ekonomi mikro cenderung menekankan pada perilaku agen ekonomi secara keseluruhan, sedangkan ekonomi makro lebih menyoroti perilaku individu, contohnya adalah cara sebuah perusahaan beroperasi sebagai produsen, konsumen, dan tenaga kerja dalam ruang lingkup yang terbatas.

Teori ekonomi mikro sering kali mengacu pada asumsi klasik, yang menganggap struktur pasar memiliki persaingan sempurna, informasi yang simetris, dan para pelaku ekonomi bersifat rasional dengan tujuan utama memaksimalkan keuntungan. 

Selain itu, dalam teori ini, penyesuaian pasar dianggap dapat terjadi secara otomatis, dengan uang hanya berfungsi sebagai alat transaksi. Berdasarkan pandangan ini, masalah ekonomi lebih berkaitan dengan penawaran barang atau jasa.

Namun, setelah terjadinya Depresi Besar (Great Depression) pada tahun 1929 hingga 1933, lahirlah teori ekonomi makro sebagai kritik terhadap pandangan ekonomi klasik yang diperkenalkan oleh Adam Smith, tokoh utama dalam ekonomi mikro. 

Ekonomi makro dikembangkan oleh John Maynard Keynes dan pengikutnya, yang dikenal dengan sebutan Keynesian. Para Keynesian memiliki pandangan berbeda dari para pendukung teori mikro. 

Mereka menganggap struktur pasar cenderung bersifat monopolistik, dengan informasi yang tidak sempurna atau asimetris. 

Dalam pandangan Keynesian, uang tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi, tetapi juga sebagai alat penyimpanan nilai yang dapat menghasilkan keuntungan melalui investasi spekulatif. 

Oleh karena itu, menurut teori ekonomi makro, peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, khususnya dalam hal kebijakan moneter dan fiskal, sangat penting.

Pengertian Ekonomi Makro

Sebelumnya telah dijelaskan secara singkat tentang ekonomi makro. Pada bagian ini, kita akan membahasnya lebih mendalam. Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan. 

Fokus utama dari ekonomi makro adalah menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan perekonomian dalam skala besar dan menyeluruh. 

Oleh karena itu, ekonomi makro sering digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan merancang kebijakan yang berkaitan dengan inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, serta keseimbangan neraca pembayaran yang berkelanjutan.

Selain itu, studi ekonomi makro juga dapat digunakan untuk melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap produsen. 

Tak hanya itu, ekonomi makro juga memberikan wawasan kepada konsumen mengenai cara mengalokasikan pendapatan mereka untuk membeli barang dan menggunakan jasa secara efektif.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Ada beberapa ruang lingkup ekonomi yang akan kita pelajari. Sebelum itu, penting untuk mengingat kembali bagaimana mekanisme ekonomi makro bekerja. 

Dalam analisis ekonomi makro, terdapat beberapa aspek penting yang sering dianalisis, seperti kebijakan terkait pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, serta keseimbangan pembayaran negara.

Secara umum, ekonomi makro mempelajari perekonomian suatu negara secara menyeluruh, dengan fokus pada hubungan antara variabel agregat yang saling mempengaruhi. 

Ruang lingkup ekonomi makro terbagi dalam tiga jenis utama, yaitu:

Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

Aspek pertama adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara. Ekonomi makro mencakup berbagai proses yang berkaitan dengan produksi barang dan jasa, serta berbagai pos pengeluaran seperti:

  • Pengeluaran perusahaan atau investasi
  • Pengeluaran pemerintah
  • Ekspor dan impor
  • Pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi

Kebijakan Pemerintah

Inflasi dan pengangguran menjadi masalah yang sering dihadapi dalam perekonomian suatu negara. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi hal ini melalui kebijakan fiskal dan moneter. 

Kebijakan fiskal berfokus pada perubahan struktur dan jumlah pajak untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi negara dan masyarakat. 

Sedangkan kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar di perekonomian.

Pengeluaran Menyeluruh (Agregat)

Pengeluaran agregat adalah total pengeluaran dalam perekonomian. Ketika pengeluaran ini tidak mencapai tingkat yang ideal, dapat terjadi masalah dalam perekonomian, termasuk pengaruh terhadap kesempatan kerja dan inflasi. 

Oleh karena itu, pengeluaran agregat perlu berada pada tingkat yang sesuai agar perekonomian tetap stabil.

Tujuan Ekonomi Makro

Ekonomi makro memiliki tujuan yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian negara. 

Tujuan-tujuan ini dirancang untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi yang mungkin muncul. Berikut adalah beberapa tujuan utama ekonomi makro:

Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Salah satu tujuan utama ekonomi makro adalah menciptakan kebijakan yang membantu terciptanya lapangan pekerjaan. Ini akan mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu negara. 

Tingginya angka pengangguran dapat mempengaruhi perekonomian secara negatif, karena akan menjadi beban ekonomi yang berat bagi negara tersebut.

Meningkatkan Produksi dalam Negeri

Kapasitas produksi suatu negara sangat bergantung pada jumlah investasi yang masuk, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh tingkat tabungan domestik. Tabungan ini berkaitan dengan pendapatan masyarakat dan suku bunga yang berlaku. 

Untuk meningkatkan produksi nasional, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan penghasilan masyarakat, yang bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas.

Menstabilkan Kondisi Ekonomi

Stabilitas ekonomi suatu negara mencakup beberapa hal penting, seperti kestabilan harga barang, ketersediaan lapangan pekerjaan, dan tingkat pendapatan masyarakat. 

Kebijakan ekonomi makro dapat membantu menjaga stabilitas harga barang dan menciptakan peluang kerja. Dampak positif dari kebijakan ini akan memperbaiki kondisi ekonomi negara secara keseluruhan.

Menjadikan Neraca Pembayaran Seimbang

Transaksi perdagangan dengan negara lain dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara. 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran, yang melibatkan beberapa komponen penting seperti aliran moneter, transaksi yang berjalan, dan neraca perdagangan.

Meratakan Pendapatan Penduduk

Pemerataan pendapatan dapat dicapai dengan distribusi yang adil dari hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. 

Dengan pembagian pendapatan yang lebih merata, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi atau daya beli masyarakat. Hal ini akan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan damai, mengurangi potensi kerusuhan.

Kebijakan Ekonomi Makro

Studi ekonomi makro juga terkait erat dengan inflasi, deflasi, tingkat pengangguran, dan ketersediaan lapangan pekerjaan. 

Dalam praktiknya, terdapat beberapa kebijakan yang diterapkan dalam ekonomi makro. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai kebijakan-kebijakan tersebut:

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal mengatur pemasukan dan pengeluaran negara. Pemasukan negara diperoleh dari pajak yang dibayar oleh warga negara, serta dari sumber lain seperti lelang, denda, bantuan dari negara lain, dan gratifikasi.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter membedakan ekonomi makro dari ekonomi mikro. Fungsi utama kebijakan moneter adalah untuk mengukur jumlah uang yang beredar melalui bank sentral. 

Semakin banyak uang yang beredar, semakin tinggi tingkat inflasi, yang dapat mendorong harga produk naik. 

Sebaliknya, jika perputaran uang berkurang, harga barang juga akan menurun, yang dikenal sebagai deflasi. Kebijakan moneter berperan penting dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan Penawaran

Kebijakan segi penawaran berfokus pada penyeimbangan neraca keuangan perusahaan atau negara. 

Perusahaan memerlukan ahli ekonomi untuk mengelola keuangan, terutama dalam sektor produksi, guna meminimalisir biaya dan meningkatkan kualitas produk. Kebijakan ini juga membantu menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

Dalam konteks Indonesia, ekonomi makro digunakan untuk menganalisis perubahan ekonomi yang berdampak pada perusahaan, pasar, dan masyarakat, serta untuk memberikan penjelasan mengenai kondisi ekonomi negara dan hasil analisis terbaik.

Permasalahan Ekonomi Makro Di Indonesia

Beberapa permasalahan ekonomi makro yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut:

Gangguan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Permasalahan dalam ekonomi makro dapat mempengaruhi dunia bisnis, pengusaha, dan sektor produksi, seperti pabrik besar dan perusahaan. 

Ketika ini terjadi, perusahaan bisa mengalami kesulitan hingga berujung pada kebangkrutan, bahkan yang paling parah dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Dampaknya tidak hanya pada satu sektor, tetapi akan memengaruhi sektor perekonomian lainnya.

Tingginya Angka Pengangguran dan Kemiskinan

Salah satu permasalahan yang sulit dihindari adalah tingginya tingkat pengangguran. 

Hal ini bisa disebabkan oleh perusahaan yang tidak mampu bertahan dalam persaingan, sehingga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menjaga kelangsungan usaha. 

Penyebab kebangkrutan perusahaan seringkali terkait dengan penjualan produk yang menyasar kalangan menengah ke bawah, dan saat masa sulit, pengurangan tenaga kerja pun semakin meningkat. 

Ini pada gilirannya memperburuk tingkat pengangguran dan menurunkan daya beli masyarakat akibat kurangnya sirkulasi uang.

Krisis Nilai Tukar

Hutang luar negeri yang meningkat dapat menyebabkan krisis nilai tukar, yang pada akhirnya memengaruhi devisa negara. Devisa negara adalah sektor yang dapat merasakan dampak terburuk dari krisis ini. 

Selain itu, investor dan perusahaan yang memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan asing atau yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor juga akan merasakan dampaknya.

Tingginya Inflasi

Inflasi yang tinggi dapat memberikan pengaruh besar terhadap utang luar negeri, yang juga memengaruhi sektor perbankan di Indonesia. 

Salah satu kesulitan terbesar yang dihadapi adalah masalah likuiditas, yang menyebabkan kemacetan dalam sektor ekonomi, terutama karena beban utang negara yang cukup besar.

Sebagai penutup, dengan memahami ruang lingkup ekonomi makro, kita dapat lebih jelas melihat dampak kebijakan dan permasalahan ekonomi yang mempengaruhi perekonomian negara secara keseluruhan.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB