JAKARTA - Perbedaan Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus sering dibahas karena ketiganya adalah jenis bahan bakar yang digunakan pada kendaraan bermotor.
Meskipun semua bahan bakar ini sering ditemui di berbagai tempat, tidak semua orang mengetahui perbedaan antara ketiganya.
Secara umum, bahan bakar minyak atau BBM digunakan untuk berbagai moda transportasi, seperti mobil dan motor, bahkan pesawat terbang. Di Indonesia, tiga jenis BBM yang paling dikenal adalah Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus.
Masing-masing memiliki karakteristik dan kandungan yang berbeda, yang mempengaruhi performa kendaraan dan harga yang ditawarkan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus, berikut penjelasannya.
Pengertian Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus
Perbedaan antara Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus dimulai dengan pengertian masing-masing jenis bahan bakar minyak tersebut.
Banyak orang hanya mengenal nama-nama ini karena sering menggunakannya, namun pemahaman lebih dalam tentang ketiganya sering kali kurang.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai ketiga bahan bakar ini, berdasarkan informasi dari sumber resmi.
Pertamax
Pertamax merupakan bahan bakar bensin dengan nilai oktan minimal 92 sesuai standar internasional.
Bahan bakar ini sangat dianjurkan untuk kendaraan dengan kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan yang menggunakan teknologi seperti Electronic Fuel Injection (EFI).
Pertamax dilengkapi dengan teknologi ecosave yang membantu membersihkan mesin (detergency). Selain itu, ia memiliki pelindung anti karat yang menjaga bagian dalam tangki, saluran bahan bakar, dan ruang mesin dari korosi (corrosion inhibitor).
Pertamax juga menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air, yang mendukung proses pembakaran yang lebih sempurna berkat adanya teknologi demulsifier.
Pertalite
Pertalite adalah bahan bakar bensin dengan angka oktan 90 dan memiliki warna hijau terang yang jernih. Bahan bakar ini cocok digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Dibandingkan dengan bahan bakar Premium, Pertalite memiliki nilai oktan yang lebih tinggi. Hal ini membuat Pertalite sangat sesuai untuk kendaraan-kendaraan yang banyak beredar di Indonesia.
Dengan tambahan additive, Pertalite mampu memberikan jarak tempuh yang lebih jauh serta mempertahankan kualitas bahan bakar, semuanya dengan harga yang sangat terjangkau.
Pertamax Plus
Pertamax Plus memiliki nilai oktan 95 dan warna merah khas. Bahan bakar ini cocok untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan yang sudah dilengkapi dengan teknologi EFI dan catalytic converter.
Pertamax Plus memberikan performa yang optimal bagi kendaraan dengan spesifikasi tersebut.
Perbedaan Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus
Setelah memahami pengertian dari Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus, saatnya kita membahas lebih mendalam tentang perbedaan antara ketiga bahan bakar minyak tersebut.
Meskipun sudah dijelaskan sebelumnya mengenai karakteristik masing-masing bahan bakar, penjelasan berikut ini akan mengulas lebih rinci mengenai perbedaan Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus di berbagai aspek.
Karakteristik Warna
Meskipun ketiganya adalah bahan bakar minyak, setiap jenis bahan bakar memiliki karakteristik warna yang berbeda. Warna-warna ini bukan hanya membedakan tampilan, tetapi juga memberikan informasi terkait dengan jenis bahan bakar.
Pertamax, misalnya, memiliki warna biru kehijauan, yang menandakan kualitas bahan bakar tersebut. Pertalite memiliki warna hijau terang yang jelas, sementara Pertamax Plus memiliki warna merah yang lebih mencolok.
Perbedaan warna ini memudahkan konsumen untuk membedakan masing-masing jenis bahan bakar ketika mereka mengisi kendaraan di SPBU.
Nilai Oktan
Nilai oktan adalah indikator penting dalam menentukan kualitas bahan bakar untuk mesin kendaraan. Nilai oktan yang lebih tinggi umumnya berarti bahan bakar lebih stabil dan lebih efisien untuk pembakaran di dalam mesin.
Pertamax memiliki nilai oktan sebesar 92, Pertalite sedikit lebih rendah dengan nilai oktan 90, sementara Pertamax Plus memiliki nilai oktan yang paling tinggi, yakni 95.
Nilai oktan ini berhubungan langsung dengan kemampuan bahan bakar dalam menghadapi tekanan tinggi sebelum terbakar.
Semakin tinggi nilai oktan, semakin lama bahan bakar tersebut terbakar, yang berdampak pada efisiensi dan penghematan bahan bakar.
Bahan bakar dengan nilai oktan tinggi biasanya lebih cocok untuk kendaraan yang membutuhkan pembakaran lebih sempurna dan stabil.
Tingkat Kompresi Mesin
Tingkat kompresi mesin adalah faktor lain yang mempengaruhi jenis bahan bakar yang tepat untuk digunakan. Kompresi mesin adalah perbandingan antara volume ruang bakar saat piston berada di titik terendah dan tertinggi.
Pertamax cocok digunakan untuk mesin dengan tingkat kompresi antara 10:1 hingga 11:1. Untuk Pertalite, bahan bakar ini ideal untuk mesin dengan tingkat kompresi antara 9:1 hingga 10:1.
Sedangkan Pertamax Plus, dengan nilai oktan lebih tinggi, cocok digunakan pada mesin dengan kompresi yang sama dengan Pertamax, yakni 10:1 hingga 11:1.
Pemilihan bahan bakar yang sesuai dengan tingkat kompresi mesin sangat penting untuk memastikan mesin beroperasi dengan baik dan efisien.
Jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, maka kinerja kendaraan bisa terganggu dan bahkan bisa merusak mesin dalam jangka panjang.
Tingkat Polusi yang Dihasilkan
Setiap jenis bahan bakar memiliki tingkat polusi yang dihasilkan selama proses pembakaran. Aspek ini penting, mengingat polusi kendaraan bermotor dapat berkontribusi pada pencemaran udara dan dampaknya terhadap lingkungan.
Pertamax, dengan kandungan yang lebih bersih, mampu mengeluarkan jumlah polusi yang paling sedikit di antara ketiga bahan bakar tersebut.
Pertamax Plus, meskipun memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, juga mengeluarkan polusi yang sangat rendah, bahkan lebih sedikit daripada Pertalite.
Pertalite sendiri, meskipun menghasilkan sedikit polusi dibandingkan dengan Premium, masih memproduksi polusi lebih banyak dibandingkan dengan Pertamax dan Pertamax Plus.
Oleh karena itu, memilih bahan bakar dengan tingkat polusi yang rendah adalah langkah yang baik untuk membantu menjaga lingkungan sekitar agar tetap sehat.
Jenis Lain dari Bahan Bakar Minyak
Bahan bakar minyak (BBM) sebenarnya terdiri dari lebih banyak jenis daripada hanya Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus.
Di beberapa tempat pengisian bahan bakar, Anda mungkin sudah pernah menemui beberapa jenis bahan bakar lain yang digunakan untuk keperluan berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan bakar yang perlu Anda ketahui:
Pertamax Racing
Pertamax Racing merupakan bahan bakar yang telah diakui oleh federasi balap internasional.
Bahan bakar ini dirancang untuk memberikan kinerja mesin yang lebih responsif dan stabil, serta memiliki ketahanan yang lebih baik, membuatnya sangat cocok untuk kendaraan balap.
Dengan oktan minimal 100, Pertamax Racing diperuntukkan bagi kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1.
Jenis bahan bakar ini didesain khusus untuk mendukung performa maksimal pada kendaraan dengan mesin berteknologi tinggi dan mampu menjaga keseimbangan lingkungan.
Pertamax Turbo
Pertamax Turbo adalah bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang dikembangkan melalui kolaborasi antara Pertamina dan Lamborghini.
Bahan bakar ini diluncurkan pertama kali di Belgia dan digunakan dalam ajang balap Lamborghini Super Trofeo European Series.
Pertamax Turbo dirancang menggunakan formula Ignition Boost Formula (IBF), yang menjadikannya ideal untuk kendaraan berteknologi tinggi.
Bahan bakar ini memiliki angka oktan sebesar 98 dan kandungan sulfur yang rendah, yang berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik.
Saat ini, Pertamax Turbo juga sedang menuju standar Euro IV, yang memastikan keberlanjutan dalam hal ramah lingkungan.
Premium
Premium adalah bahan bakar bensin dengan angka oktan minimal 88 yang diproduksi berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi No.3674/K24/DJM/2006.
Bahan bakar ini cocok digunakan untuk kendaraan yang memiliki risiko kompresi rendah, yakni di bawah 9:1. Premium banyak digunakan pada kendaraan dengan mesin yang tidak membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi.
Pertamina Dex
Pertamina Dex adalah bahan bakar diesel yang didesain untuk memberikan kinerja mesin yang optimal, tangguh, dan bertenaga. Bahan bakar ini dilengkapi dengan fitur lubricity dan anti foaming of gas.
Pertamina Dex sangat direkomendasikan untuk kendaraan dengan mesin diesel, terutama yang menggunakan teknologi Common Rail System.
Dengan kandungan sulfur kurang dari 300 ppm dan angka cetane sebesar 53, Pertamina Dex memenuhi standar Euro 3, menjadikannya setara dengan bahan bakar diesel premium dunia.
Dexlite
Dexlite adalah varian terbaru dalam seri Dex dari Pertamina yang diluncurkan pada tahun 2016. Bahan bakar ini memiliki angka cetane minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 1200 ppm.
Dexlite merupakan pilihan yang cocok bagi Anda yang menginginkan bahan bakar diesel yang cukup bertenaga namun tetap terjangkau harganya.
Dexlite menawarkan keseimbangan antara performa dan harga yang ramah kantong, membuatnya populer di kalangan pengguna kendaraan diesel.
Solar
Solar adalah bahan bakar diesel yang umumnya digunakan oleh kendaraan dengan mesin diesel berteknologi lebih lama.
Bahan bakar ini memiliki angka cetane sebesar 48 dan kandungan sulfur yang cukup tinggi, yaitu 2500 ppm. Solar sering digunakan untuk angkutan umum, seperti bus dalam kota.
Sementara itu, kendaraan pribadi dengan mesin diesel lebih cenderung memilih bahan bakar seperti Dexlite dan Pertamina Dex, yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Manfaat Bahan Bakar Minyak dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan bakar minyak (BBM) hingga saat ini menjadi salah satu kebutuhan utama manusia yang digunakan sehari-hari. Penggunaan BBM terus meningkat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Hal ini disebabkan oleh berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari bahan bakar minyak dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin sebagian besar orang hanya mengetahui bahwa BBM digunakan untuk kendaraan bermotor atau transportasi lainnya.
Namun, sebenarnya BBM memiliki berbagai manfaat lainnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat BBM yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
Bahan Bakar Kendaraan
Manfaat BBM yang paling umum dan mudah ditemui adalah sebagai bahan bakar kendaraan. Keberadaan kendaraan sangat penting untuk mempermudah mobilitas manusia, memungkinkan kita untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Agar kendaraan bisa beroperasi, bahan bakar minyak diperlukan. Di tempat pengisian bahan bakar, tersedia berbagai jenis BBM yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari Pertalite, Pertamax, hingga Pertamax Plus.
Meskipun semuanya berfungsi untuk menggerakkan kendaraan, setiap jenis BBM memiliki kandungan bahan aktif yang berbeda. Untuk efisiensi biaya, memilih BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi bisa menjadi pilihan yang lebih hemat.
Keperluan Rumah Tangga
Minyak bumi, sebelum diolah menjadi bahan bakar minyak, juga memiliki banyak kegunaan lainnya dalam kehidupan manusia. Misalnya, minyak bumi dapat diolah menjadi bahan poliuretan yang digunakan dalam pembuatan busa kasur.
Busa kasur ini memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah tertimpa benda berat, yang merupakan sifat khas dari minyak bumi yang diubah menjadi poliuretan.
Selain itu, minyak bumi juga digunakan dalam produksi berbagai barang rumah tangga, seperti gagang pintu, kunci jendela, hingga kulkas.
Sumber Gas Cair
LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan produk lain yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi. Gas cair yang terkandung dalam LPG memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembentukan LPG melibatkan penyulingan minyak bumi, yang menghasilkan produk gas cair dengan kandungan energi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar kendaraan.
Gas cair ini sangat penting bagi kebutuhan rumah tangga, terutama untuk memasak dan kebutuhan lainnya.
Sebagai penutup, memahami perbedaan Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Plus penting untuk memilih bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan dan performa kendaraan Anda.