JAKARTA - WhatsApp menjadi platform media sosial paling diandalkan masyarakat Indonesia dalam mengakses berita. Popularitas aplikasi pesan instan ini mengalahkan platform lainnya seperti YouTube, Facebook, TikTok, hingga Instagram. Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam pola konsumsi informasi masyarakat, dari media konvensional menuju digital, terutama lewat perangkat seluler.
Media sosial tak lagi sekadar tempat bersosialisasi, melainkan telah beralih fungsi menjadi sumber utama informasi, termasuk berita harian. Dengan format yang ringkas, cepat tersebar, dan visual yang menarik, media sosial kini lebih diminati untuk memperoleh kabar terbaru ketimbang televisi atau surat kabar cetak.
WhatsApp Paling Banyak Digunakan untuk Akses Berita
Sebagian besar masyarakat Indonesia memilih WhatsApp sebagai platform utama untuk membaca dan membagikan berita. Aplikasi ini digunakan oleh 43% responden yang disurvei, menjadikannya media sosial paling populer dalam hal konsumsi berita. Meski mengalami penurunan tipis dibandingkan tahun sebelumnya, dominasi WhatsApp belum tergoyahkan.
Selain digunakan untuk membaca berita, WhatsApp juga menjadi aplikasi yang paling sering dipakai untuk membagikan informasi. Faktor kemudahan dalam menyebarkan pesan, baik berupa tautan berita maupun video pendek, membuat platform ini menjadi sarana efektif dalam penyebaran informasi di kalangan pengguna dari berbagai lapisan usia.
YouTube dan TikTok Makin Diminati untuk Konten Berita
Di bawah WhatsApp, YouTube menempati urutan kedua sebagai platform populer dalam mengakses berita. Sebanyak 41% responden mengaku rutin menggunakan YouTube untuk mengetahui kabar terkini. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih menyukai berita dalam bentuk visual dan video, yang dinilai lebih informatif dan mudah dipahami.
Sementara itu, TikTok mencatat pertumbuhan paling signifikan. Sebanyak 34% responden mengakses berita lewat TikTok, meningkat dari tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan peran besar TikTok sebagai sumber berita bagi kalangan muda, khususnya generasi Z, yang lebih menyukai konten singkat dan dinamis.
Facebook, Instagram, dan X Semakin Tergeser
Facebook masih cukup kuat sebagai sumber berita, dengan 39% responden menggunakannya. Namun, platform ini menunjukkan kecenderungan stagnan, terutama karena mulai ditinggalkan oleh pengguna usia muda. Instagram di sisi lain digunakan oleh 31% responden, menandakan bahwa visualisasi konten tetap menjadi daya tarik tersendiri.
X (dulu Twitter) menjadi platform dengan pengguna paling sedikit dalam hal konsumsi berita. Hanya 13% responden yang mengandalkan X untuk mengakses berita, menjadikan platform ini kurang relevan dalam lanskap media sosial terkini, setidaknya di Indonesia.
Media Sosial Lampaui Media Konvensional
Kecenderungan masyarakat yang beralih ke media sosial untuk mencari berita tampak dari perbandingan dengan media konvensional. Sumber utama berita masih berasal dari media online dengan persentase sebesar 79%, namun media sosial menyusul di posisi kedua dengan 57%.
Sementara itu, televisi hanya dipilih oleh 44% responden sebagai sumber informasi utama. Media cetak bahkan semakin terpinggirkan, dengan hanya 10% yang masih menggunakannya. Fakta ini menunjukkan bahwa kecepatan dan fleksibilitas dalam penyampaian berita menjadi faktor utama yang diutamakan masyarakat saat ini.
Dominasi Akses Melalui Smartphone
Sebagian besar masyarakat mengakses berita melalui smartphone. Sebanyak 81% responden menggunakan perangkat seluler untuk membaca berita, disusul oleh komputer sebesar 49% dan tablet sebesar 34%. Angka ini menegaskan pentingnya optimalisasi konten berita untuk perangkat mobile agar dapat menjangkau audiens lebih luas.
Perluasan Fungsi Media Sosial
Media sosial kini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi, melainkan telah menjadi alat komunikasi publik dan distribusi informasi yang sangat efektif. Karakteristiknya yang cepat, ringkas, dan mudah diakses membuat berita lebih cepat menyebar ke seluruh kalangan, tanpa batasan ruang dan waktu.
Masyarakat pun semakin selektif dalam memilih platform yang mereka percaya dan nyaman digunakan. Dengan kondisi tersebut, peran media sosial dalam menyampaikan informasi akan terus meningkat, sekaligus menantang media tradisional untuk beradaptasi di era digital.
Pentingnya Literasi Digital
Meski media sosial memberikan kemudahan akses informasi, masyarakat tetap perlu meningkatkan literasi digital. Verifikasi informasi, mengenali berita hoaks, serta memahami konteks berita menjadi aspek penting agar tidak mudah terjebak dalam informasi palsu yang juga marak di media sosial.
WhatsApp sebagai platform dominan perlu dijadikan rujukan yang lebih bertanggung jawab, baik oleh pengguna maupun penyedia konten. Hal ini penting untuk menjaga kualitas informasi yang beredar dan menciptakan ekosistem berita digital yang sehat dan terpercaya.
Dengan perubahan pola konsumsi informasi yang terus berkembang, kehadiran media sosial sebagai sumber berita tampaknya akan terus berlanjut dan bahkan semakin menguat di masa mendatang.