JAKARTA - Persaingan ketat di ranah perbankan digital Indonesia semakin memanas seiring banyak bank berlomba-lomba menawarkan bunga deposito yang menggiurkan demi menarik perhatian nasabah. Menariknya, sejumlah bank digital kini memasang suku bunga deposito tenor 12 bulan di atas 6 persen, dengan angka tertinggi mencapai 8,75 persen, jauh melampaui batas bunga simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS sendiri menetapkan suku bunga simpanan yang dijamin maksimal sebesar 4 persen, sehingga bunga deposito yang melebihi angka tersebut tidak mendapat perlindungan asuransi simpanan. Namun, hal ini tak menyurutkan langkah beberapa bank digital untuk menghadirkan produk deposito dengan tingkat bunga tinggi guna memikat segmen nasabah tertentu yang mencari instrumen investasi berisiko rendah dan hasil menarik.
Salah satu pelaku yang cukup agresif menawarkan suku bunga tinggi adalah PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI). Bank digital ini memasang bunga deposito hingga 8,75 persen per tahun untuk tenor simpanan yang bervariasi mulai dari 14 hari hingga 12 bulan, dengan ketentuan setoran awal minimum hanya Rp100 ribu.
Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, menjelaskan bahwa dari data pengguna fitur deposito, sekitar 24 persen berasal dari nasabah berusia di atas 40 tahun. “Kami melihat kelompok ini aktif memanfaatkan produk deposito Krom dengan bunga hingga 8,75 persen per tahun. Ini selaras dengan preferensi mereka terhadap instrumen berisiko rendah untuk pengelolaan dana jangka menengah,” ujarnya.
Tidak hanya dari sisi produk, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dicatat Krom Bank juga sangat mengesankan. Berdasarkan laporan keuangan per April 2025, bank ini mencatatkan kenaikan DPK tahunan sebesar 808,84 persen dari Rp347,56 miliar pada 2023 menjadi Rp3,16 triliun pada 2024. Seluruh komponen DPK tumbuh signifikan, termasuk dana giro yang meningkat 110,37 persen, tabungan melonjak 1.045,34 persen, dan deposito yang naik tajam sebesar 788,06 persen.
Persaingan di sektor bank digital tidak berhenti pada Krom Bank saja. Berdasarkan data Biro Riset Infobank (BIRI) triwulan I-2025, sejumlah bank digital lain turut menawarkan bunga deposito tinggi untuk menarik nasabah. Contohnya PT Bank KEB Hana Indonesia dengan produk Deposito LINE Bank yang memasang suku bunga mulai 6 sampai 7,5 persen.
Begitu juga dengan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC yang menawarkan bunga deposito sebesar 7,5 persen per tahun untuk produk Deposito Flexi tenor 12 bulan. Produk Deposito WOW yang mereka miliki juga menawarkan bunga mulai dari 5 persen untuk tenor 7 hari dan 7,25 persen untuk tenor 12 bulan (per 19 Maret 2025).
Fenomena ini tentu menandai arah baru dalam persaingan bank digital yang kini tak hanya fokus pada kemudahan layanan dan teknologi, tetapi juga kompetisi dalam produk simpanan dengan suku bunga kompetitif. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat meminta agar bank digital menurunkan suku bunga deposito untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Respon para pelaku, termasuk Krom Bank, menunjukkan bahwa meski ada tekanan regulasi, strategi menarik nasabah melalui bunga deposito tinggi masih menjadi pilihan utama.
Dengan berbagai pilihan bunga deposito tinggi dari bank digital, masyarakat semakin dimudahkan untuk mendapatkan instrumen simpanan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko mereka. Namun, nasabah juga perlu cermat memahami bahwa bunga tinggi di atas batas LPS berarti simpanan mereka tidak dijamin, sehingga risiko kerugian lebih besar apabila terjadi masalah pada bank tersebut.