JAKARTA - Indonesia akan segera memiliki fasilitas uji kendaraan bermotor berstandar internasional terbesar di kawasan Asia Tenggara. Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, hasil kerja sama PT Hutama Karya (Persero) dan PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG), dipastikan mulai beroperasi secara komersial pada 7 Agustus 2025.
Fasilitas ini bukan sekadar test track biasa. Dengan teknologi dan standar konstruksi terkini, Proving Ground Bekasi akan menjadi pusat pengujian kendaraan dengan kapasitas hingga 4.850 unit per tahun, sekaligus mendukung pengembangan industri otomotif nasional, khususnya dalam menjamin keselamatan dan keamanan kendaraan yang diproduksi untuk pasar domestik maupun ekspor.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan bahwa keberadaan fasilitas ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung kemajuan infrastruktur strategis nasional. “Ini adalah fasilitas pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional terbesar di Indonesia, bahkan di kawasan ASEAN,” ujarnya, dikutip dari situs resmi perusahaan.
Sejak konstruksi utama selesai pada April 2025, fasilitas ini telah melalui proses pengujian dan validasi ketat oleh Applus IDIADA, konsultan global asal Spanyol yang memastikan seluruh fasilitas memenuhi standar minimum yang ditetapkan dalam UN Regulation (UNR).
Fasilitas utama Proving Ground Bekasi meliputi High-Speed Oval Track yang mampu menguji kendaraan hingga kecepatan 250 km/jam, Test Hill dengan lima tingkat kemiringan berbeda untuk pengujian pengereman, dan Dynamic Area seluas lebih dari 6 hektar untuk uji dinamis kendaraan. Tidak ketinggalan, tersedia pula area pengujian kebisingan (noise emission), sebuah aspek penting untuk standar kendaraan modern.
Salah satu keunggulan utama Proving Ground ini terletak pada kualitas pengaspalan yang sangat presisi, dikerjakan oleh PT Hakaaston (HKA) dengan penggunaan aspal Performance Grade (PG). Standar pengaspalan ini memastikan toleransi kerataan maksimal hanya 2 milimeter, sehingga hasil uji menjadi sangat akurat dan konsisten. “Hasil uji teknis menunjukkan kualitas konstruksi yang sangat baik, dengan akurasi luar biasa,” terang Adjib.
Keberadaan fasilitas ini juga diyakini akan meningkatkan tingkat keamanan kendaraan yang akan diekspor dari Indonesia. Proving Ground Bekasi memungkinkan pengujian kendaraan secara menyeluruh dengan berbagai skenario ekstrem, mulai dari kecepatan tinggi hingga kondisi tanjakan curam. Hal ini akan memastikan bahwa kendaraan yang diproduksi memenuhi standar keselamatan tertinggi sebelum sampai ke tangan konsumen global.
General Manager IIAPG, Muhammad Mabruri, menyambut positif pencapaian ini. Ia menilai keberadaan Proving Ground Bekasi akan mendorong aspek keselamatan dan keamanan kendaraan yang beroperasi di Indonesia, serta memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan produksi dan ekspor kendaraan ramah lingkungan dari Tanah Air. “Dengan adanya fasilitas testing kendaraan berstandar internasional, kami yakin industri otomotif Indonesia akan semakin kompetitif di pasar global,” kata Muhammad.
Proving Ground Bekasi menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur otomotif nasional yang tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada pengujian dan sertifikasi kendaraan dengan standar global. Hal ini sangat krusial mengingat tuntutan pasar otomotif dunia yang semakin ketat terhadap aspek keselamatan, emisi, dan performa kendaraan.
Melihat semakin ketatnya regulasi internasional serta tren global yang mengarah pada kendaraan ramah lingkungan dan teknologi canggih, keberadaan fasilitas seperti Proving Ground Bekasi akan memberikan nilai tambah besar bagi industri otomotif nasional. Selain mendukung pengujian kendaraan konvensional, fasilitas ini juga siap untuk mendukung pengujian kendaraan listrik dan teknologi otomotif terbaru.
Selain aspek teknis, Proving Ground Bekasi juga akan memperkuat ekosistem otomotif di Indonesia dengan memberikan fasilitas lengkap yang dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari produsen kendaraan, lembaga sertifikasi, hingga pengembang teknologi otomotif. Ini diharapkan akan mempercepat inovasi dan penerapan standar tinggi di industri kendaraan bermotor nasional.
Dengan operasi yang dijadwalkan mulai Agustus 2025, Proving Ground Bekasi membuka babak baru dalam pengujian kendaraan di Indonesia dan ASEAN secara umum. Fasilitas ini siap menjadi rujukan utama dalam memastikan bahwa setiap kendaraan yang diuji tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga siap bersaing di kancah internasional.
Ke depan, PT Hutama Karya bersama IIAPG berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas ini agar bisa mengakomodasi kebutuhan uji kendaraan yang semakin kompleks seiring kemajuan teknologi otomotif dunia. Langkah ini diharapkan bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengujian kendaraan berstandar tinggi di kawasan.