JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menandai tonggak penting dalam pembangunan energi nasional dengan meresmikan sekaligus memulai sejumlah proyek energi terbarukan dan perluasan akses listrik desa di 15 provinsi. Langkah strategis ini memperlihatkan komitmen kuat pemerintah untuk menjadikan energi bersih dan pemerataan listrik sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Dalam peresmian yang digelar secara hybrid tersebut, Presiden Prabowo berinteraksi langsung melalui video conference dengan para kepala daerah dan pemangku kepentingan di berbagai wilayah Indonesia. Proyek ini tidak hanya meliputi pengoperasian fasilitas energi terbarukan, tetapi juga peningkatan kapasitas produksi minyak dari Blok Cepu sebesar 30 ribu barel per hari, serta peletakan batu pertama lima pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
“Saya sangat bahagia melihat saudara-saudara sudah bisa menikmati listrik dengan baik. Ini bukti kehadiran negara yang nyata. Setiap desa akan kita jamin mendapat listrik. Indonesia akan swasembada energi,” tegas Presiden Prabowo dalam sambutannya, menegaskan tekad pemerintah untuk memastikan keadilan energi hingga ke pelosok negeri.
Bukti nyata dampak program ini datang dari Pulau Lipang, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang kini menikmati akses listrik untuk pertama kalinya. Warga setempat mengungkapkan bagaimana kehadiran listrik memudahkan penyimpanan hasil laut, mendukung fasilitas belajar malam bagi anak-anak, serta meningkatkan layanan kesehatan di kampung mereka.
Begitu pula di Kabupaten Mappi, Papua Selatan, Bupati Kristosimus Yohanes Agawemu melaporkan operasional pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di dua kampung yang kini melayani 147 kepala keluarga. “Kami berharap perluasan akses listrik terus berlanjut ke kampung-kampung lainnya,” ujar Bupati Kristosimus, menekankan pentingnya kesinambungan proyek ini untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
Presiden Prabowo menjawab harapan tersebut dengan menegaskan bahwa semua desa di Indonesia akan dialiri listrik secepat mungkin. “Itu tekad saya, dan tidak lama lagi, seluruh desa akan terlistriki,” ucapnya optimistis.
Tidak hanya memperluas akses listrik, proyek yang diresmikan juga menghadirkan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional dan perekonomian daerah. Dari Sukabumi, Jawa Barat, Bupati Asep Japar melaporkan bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi Star Energy Geothermal Salak telah menyuplai listrik sebesar 444,2 megawatt (MW). Kapasitas tersebut cukup untuk melistriki hampir 495 ribu rumah, memberikan dampak luas bagi masyarakat di sekitarnya.
“Program ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Asep, menggarisbawahi bagaimana energi terbarukan tidak hanya menyokong kebutuhan listrik, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan lokal secara langsung.
Dengan kolaborasi lintas kementerian, pelaku swasta, dan pemerintah daerah, proyek ini merupakan bagian dari peta jalan menuju transformasi hijau dan swasembada energi Indonesia. Pembangunan energi terbarukan menjadi bagian vital dalam upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong ekonomi berkelanjutan.
Peresmian proyek ini juga menegaskan fokus pemerintah pada pengembangan energi yang ramah lingkungan, sekaligus memenuhi target akses listrik merata di seluruh Indonesia, dari pesisir hingga daerah pegunungan.
Melalui inisiatif ini, Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai negara yang berkomitmen pada masa depan energi bersih dan inklusif, mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan seluruh rakyat.