Erick Thohir dan AHY Dorong Percepatan Kereta Cepat dan Integrasi Transportasi Nasional

Rabu, 02 Juli 2025 | 11:22:54 WIB
Erick Thohir dan AHY Dorong Percepatan Kereta Cepat dan Integrasi Transportasi Nasional

JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat sistem transportasi nasional agar menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan hal tersebut saat memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) di Jakarta. Rapat ini juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli secara virtual, serta pejabat dari Bappenas, Kemenkumham, dan Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

AHY menyampaikan bahwa selama ini sistem transportasi nasional Indonesia masih berjalan secara sektoral, sehingga belum mampu memberikan layanan yang terintegrasi secara menyeluruh. Hal ini menjadi salah satu hambatan dalam meningkatkan konektivitas antar moda transportasi yang pada akhirnya berpengaruh pada mobilitas masyarakat, distribusi logistik, hingga investasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Sistranas ini penting dan harus segera kita tuntaskan, sehingga bisa menjadi payung hukum untuk berbagai aspek transportasi lainnya,” kata AHY. Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional (RUU Sistranas) ini dirancang sebagai dasar hukum pengembangan sistem transportasi yang mengintegrasikan berbagai moda seperti jalan raya, kereta api, laut, dan udara dalam satu payung kebijakan yang terpadu.

Dengan sistem transportasi yang terintegrasi, diharapkan kegiatan ekonomi dan distribusi barang serta jasa dapat berjalan lebih lancar dan efisien. Konektivitas yang baik juga menjadi daya tarik utama bagi investor serta memperkuat daya saing nasional di kancah global.

Percepatan Regulasi dan Pembangunan Kereta Cepat

Selain membahas RUU Sistranas, rapat koordinasi ini juga menyoroti percepatan penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang mengatur pembangunan dan pengoperasian Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Menko AHY menilai regulasi ini sangat penting untuk mengantisipasi berbagai dinamika yang mungkin muncul selama proses konstruksi dan operasional kereta cepat.

Kereta cepat yang menghubungkan kota-kota strategis menjadi salah satu proyek prioritas pemerintah untuk memperkuat sistem transportasi nasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, keberhasilan proyek ini tidak hanya ditentukan oleh pembangunan fisik semata, melainkan juga kelengkapan regulasi dan koordinasi antar lembaga.

AHY bahkan mengusulkan pembentukan satuan tugas (task force) khusus yang bertugas memastikan kebijakan transportasi nasional dapat berjalan optimal di lapangan. Task force ini diharapkan menjadi jembatan penghubung antara peraturan, pelaksanaan proyek, dan evaluasi hasil di lapangan, sehingga hambatan teknis dan administratif bisa diminimalisir.

Menurut AHY, keberhasilan pembangunan infrastruktur transportasi memiliki dampak yang sangat besar pada perekonomian nasional. Berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) untuk periode 2020–2030, apabila sistem transportasi nasional dapat dibangun dengan baik dan terintegrasi, Indonesia berpotensi menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) Purchasing Power Parity.

“Tidak ada alasan lain selain melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mendukung sistem transportasi efisien dan terintegrasi,” tegas AHY. Pernyataan ini menegaskan bahwa pembangunan transportasi bukan hanya soal konektivitas fisik, melainkan juga menjadi pondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Konektivitas Sebagai Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Sistem transportasi yang terintegrasi memungkinkan mobilitas manusia dan barang menjadi lebih cepat, murah, dan aman. Hal ini sangat penting untuk mempercepat distribusi komoditas dan mengurangi biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam dunia usaha.

Selain itu, konektivitas yang baik juga memberikan kemudahan akses bagi investor dalam menjangkau berbagai daerah yang memiliki potensi ekonomi. Misalnya, pembangunan kereta cepat yang menghubungkan kawasan industri, pelabuhan, dan pusat bisnis akan mempercepat arus investasi dan produksi.

AHY juga menyoroti pentingnya sinergi antar moda transportasi, seperti kereta api, jalan tol, pelabuhan, dan bandara, yang harus saling terhubung secara optimal. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk membangun sistem transportasi yang modern dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB