Pemerintah Genjot Efisiensi Logistik untuk Tekan Harga dan Perkuat Ekspor

Kamis, 03 Juli 2025 | 09:06:11 WIB
Pemerintah Genjot Efisiensi Logistik untuk Tekan Harga dan Perkuat Ekspor

JAKARTA - Menurunkan biaya logistik nasional menjadi prioritas pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan daya saing Indonesia di pasar global. Dengan biaya logistik saat ini mencapai 14,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), pemerintah menargetkan angka tersebut dapat ditekan hingga 8 persen. Langkah strategis ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap harga barang, kelancaran distribusi, sekaligus membuka peluang baru bagi penciptaan lapangan kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa penurunan biaya logistik bukan hanya soal pengurangan angka semata, tetapi juga bagian dari transformasi sistem yang mencakup deregulasi dan penguatan ekosistem logistik nasional. Hal ini disampaikan saat membuka ALFI CONVEX 2025 di Jakarta, di mana pemerintah menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem logistik yang lebih efisien dan terintegrasi.

Menekan Biaya Logistik dan Memperkuat Daya Saing Ekspor

Airlangga memaparkan bahwa biaya logistik yang tinggi selama ini menjadi salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan daya saing produk lokal di pasar internasional. Oleh sebab itu, target penurunan biaya logistik dari 14,5 persen menjadi 8 persen akan diwujudkan secara bertahap, dimulai dari penurunan menjadi 12,5 persen dalam waktu dekat.

“Dengan ekspor yang masih positif, hari ini dilakukan kegiatan untuk mendorong logistik kita agar biaya logistik yang hari ini berada di kisaran 14,5 persen, diharapkan bisa diturunkan menjadi 12,5 persen dan terus turun ke 8 persen. Dan Pemerintah juga akan terus berupaya termasuk deregulasi di sektor logistik agar kita bisa single digit,” ujarnya.

Deregulasi di sektor logistik ini meliputi penguatan infrastruktur konektivitas antarwilayah, digitalisasi proses bisnis logistik, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat. Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Logistik Nasional tengah disusun sebagai payung hukum untuk mengatur langkah-langkah strategis tersebut.

Digitalisasi menjadi salah satu pilar utama dalam strategi ini. Airlangga menekankan bahwa efisiensi yang diperoleh dari sistem digital mampu mengurangi biaya operasional serta mempercepat proses distribusi, sehingga harga barang di pasaran dapat ditekan.

“Digitalisasi menjadi salah satu yang keharusan. Karena efisiensi dengan digitalisasi akan berjalan secara lebih baik,” tambahnya.

Keberhasilan menekan biaya logistik juga diperkirakan akan memberikan efek berantai yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan biaya logistik yang lebih rendah, daya saing produk dalam negeri di pasar global akan semakin kuat, mendukung ekspor dan investasi.

Langkah Strategis Pemerintah dan Manfaat Ekonomi

Langkah konkret pemerintah tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Dengan sistem logistik yang efisien dan terintegrasi, harga barang dapat menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat, sekaligus mendukung distribusi barang yang ramah lingkungan.

Selain itu, sektor logistik yang lebih kompetitif diyakini akan membuka lebih banyak peluang kerja, mengingat kebutuhan tenaga kerja yang meningkat seiring dengan bertambahnya aktivitas logistik.

“Logistik meningkatkan daya saing dan dengan daya saing kita akan mampu untuk menumbuhkan ekonomi. Ekonomi tumbuh akan mendorong investasi, investasi tumbuh akan menciptakan lapangan kerja,” ujar Airlangga.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2025 menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp69,8 triliun. Surplus ini terutama disumbang oleh sektor nonmigas yang mencatatkan nilai positif sebesar 5,83 miliar dolar AS, sementara sektor migas mengalami defisit 1,53 miliar dolar AS.

Dengan penguatan sistem logistik yang diupayakan, pemerintah berharap angka surplus neraca perdagangan dapat terus meningkat seiring dengan produktivitas ekspor yang lebih kompetitif dan harga barang yang stabil di pasar domestik.

Transformasi logistik nasional juga mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Penerapan teknologi digital serta peningkatan efisiensi distribusi turut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pencapaian target lingkungan hidup.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB