JAKARTA – Krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan—ia sudah hadir dan nyata. Dalam situasi ini, industri properti dan konstruksi menjadi sorotan utama karena jejak karbonnya yang besar. Namun, berbagai pelaku industri kini bergerak ke arah yang lebih hijau, menyadari bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Tak hanya berfokus pada proses pembangunan, transformasi ini juga mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat dalam memilih hunian dan ruang kerja yang lebih ramah lingkungan.
Dorongan menuju keberlanjutan telah menjadi kesadaran global, khususnya sejak lembaga energi internasional merilis peta jalan menuju emisi nol bersih pada 2050. Dokumen tersebut menjadi acuan penting bagi pemerintah, pelaku industri, lembaga keuangan, hingga masyarakat sipil untuk bersama-sama menekan laju pemanasan global dan mewujudkan target Perjanjian Paris: membatasi kenaikan suhu bumi hingga maksimal 1,5°C dari tingkat pra-industri.
Komitmen Nyata Pengembang Lokal
Di Indonesia, sejumlah pengembang besar mulai menerjemahkan visi berkelanjutan ke dalam praktik nyata. Farpoint Realty Indonesia, anak usaha dari sebuah grup besar nasional, menjadi salah satu yang konsisten menapaki jalur hijau ini, mengikuti jejak pengembang lainnya yang juga aktif dalam pelaporan keberlanjutan dan peningkatan skor ESG (Environmental, Social, and Governance).
Farpoint mencatat pencapaian penting pada Februari 2025 melalui proyek andalannya, Verde Two, yang menjadi apartemen pertama di Indonesia dengan sertifikasi EDGE Zero Carbon. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh lembaga keuangan internasional dan merupakan standar global untuk bangunan hijau yang efisien.
"Verde Two meraih sertifikasi EDGE Zero Carbon dengan peringkat tertinggi," ujar Heru Sucahyo, Direktur Investasi Farpoint Realty Indonesia. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa efisiensi energi Verde Two mencapai 50 persen—capaian signifikan dalam konteks pengurangan emisi karbon dari sektor properti.
Portofolio Hijau yang Terus Berkembang
Komitmen Farpoint terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada Verde Two. Selama lebih dari dua dekade, perusahaan ini telah membangun portofolio properti yang mencakup hunian, perkantoran, ritel, hingga pengelolaan aset, dengan pendekatan yang berorientasi pada masa depan.
Salah satu proyek ikonik lainnya adalah Sequis Tower yang terletak di kawasan pusat bisnis Jakarta. Gedung perkantoran ini berhasil meraih sertifikasi Leadership in Energy & Environmental Design (LEED) Platinum, yaitu standar tertinggi untuk bangunan hijau. Banyak perusahaan multinasional menjadikan sertifikasi ini sebagai syarat utama dalam memilih ruang kerja—mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dalam operasional bisnis global saat ini.
Proyek lainnya, Samanea Hill, juga menonjol dalam konteks komunitas berkelanjutan. Kawasan hunian ini dikembangkan dengan pendekatan sustainable community living dan telah memperoleh sertifikasi EDGE untuk efisiensi energi, air, dan material. Kawasan ini dirancang oleh arsitek terkemuka dengan pendekatan arsitektur modern dan bersih, untuk menciptakan hunian sehat sekaligus komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
Samanea Hill menyediakan ruang terbuka hijau seluas 45.000 meter persegi, lengkap dengan jalur pedestrian dan deretan pohon trembesi yang memiliki peran penting dalam penyerapan karbon. Pohon ini mampu menurunkan suhu mikro hingga 4°C, menyerap sekitar 28,5 ton karbon per tahun, dan menghasilkan oksigen dalam jumlah besar.
Dari sisi efisiensi energi, kawasan ini mengoptimalkan desain bangunan hemat listrik, penggunaan lampu LED, sistem pendingin rendah konsumsi, serta rasio jendela terhadap dinding yang efisien. Semua elemen tersebut dirancang untuk mendukung penghematan energi dan menciptakan lingkungan hunian yang sehat serta berkelanjutan.
Masa Depan Ada di Tangan Industri
Perubahan iklim menuntut kolaborasi lintas sektor. Dalam konteks ini, industri properti memiliki posisi strategis dan potensi besar dalam mendorong perubahan positif. Langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh para pengembang menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya slogan, tetapi bisa diterapkan secara nyata.
Pergeseran menuju bangunan hijau dan gaya hidup berkelanjutan kini menjadi bagian dari narasi global dalam menyelamatkan bumi. Ketika masyarakat, pelaku industri, dan pemerintah bersatu dalam visi yang sama, masa depan yang lebih hijau bukan lagi sekadar impian, melainkan kenyataan yang sedang dibangun—batu demi batu.