Nikel dan Komoditas Strategis Dorong Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia

Jumat, 04 Juli 2025 | 09:05:55 WIB
Nikel dan Komoditas Strategis Dorong Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia

JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, permintaan nikel dari Tiongkok menjadi penguat utama ekspor nonmigas Indonesia pada awal tahun 2025. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa ekspor nikel dan produk turunannya mencapai nilai signifikan sebesar US$ 2,73 miliar, atau sekitar 11,25% dari total ekspor nonmigas ke Tiongkok selama Januari-Mei 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menegaskan bahwa komoditas nikel kini menjadi kontributor penting dalam menopang ekspor nasional. “Produk nikel dan turunannya berhasil menjadi salah satu kontributor utama, memberikan dorongan besar terhadap total ekspor nonmigas ke Tiongkok,” katanya.

Tidak hanya nikel, sektor besi dan baja serta bahan bakar mineral turut menyumbang nilai ekspor yang tinggi. Terbukti, nilai ekspor besi dan baja mengalami peningkatan sebesar US$ 1,01 miliar dibandingkan periode sebelumnya, mencerminkan meningkatnya permintaan dari industri di Tiongkok yang tengah berupaya bangkit dari perlambatan ekonomi global.

Meski demikian, dominasi pasar Tiongkok harus diwaspadai agar tidak menimbulkan risiko berlebih pada ekspor nasional. Pudji mengingatkan pentingnya strategi diversifikasi pasar dan penguatan hilirisasi untuk memperkuat daya saing produk domestik sekaligus mengurangi ketergantungan pada satu negara tujuan.

Tantangan dan Peluang Diversifikasi Pasar Ekspor Nonmigas

Selain Tiongkok, Amerika Serikat dan India juga merupakan mitra dagang utama Indonesia dalam ekspor nonmigas, dengan total kontribusi mencapai 41,16% dari ekspor nonmigas nasional pada lima bulan pertama 2025. Ekspor ke AS mencapai US$ 12,11 miliar, dengan komoditas utama berupa mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesoris rajutan. Permintaan dari AS relatif stabil meski pasar global masih menghadapi banyak ketidakpastian.

Sementara itu, ekspor ke India sebesar US$ 7,28 miliar didominasi oleh bahan bakar mineral, minyak nabati, dan besi baja. Namun, terdapat penurunan ekspor bahan bakar mineral ke India sebesar US$ 811,14 juta, yang menjadi sinyal bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk mencari komoditas alternatif agar ekspor lebih seimbang dan tidak terlalu bergantung pada produk tertentu.

“Diversifikasi ekspor menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ketergantungan yang terlalu besar pada satu komoditas atau satu negara tujuan ekspor berpotensi menimbulkan kerentanan jika terjadi fluktuasi harga atau permintaan,” jelas Pudji.

Pemerintah diharapkan terus mendorong hilirisasi dan peningkatan kualitas produk agar nilai tambah ekspor semakin tinggi. Selain itu, peningkatan kualitas produk juga membuka peluang penetrasi ke pasar baru yang lebih luas dan potensial.

Diplomasi ekonomi pun menjadi langkah strategis, termasuk penguatan perjanjian perdagangan bebas dan bilateral, guna memperluas akses pasar dan meminimalisir dampak risiko ketidakpastian global.

Kontribusi nikel dan produk turunannya menunjukkan peran sentral komoditas mineral dalam menopang ekspor nonmigas Indonesia, khususnya ke Tiongkok. Namun, dominasi pasar tersebut juga menjadi pengingat bagi Indonesia untuk terus melakukan diversifikasi pasar dan produk.

Dengan potensi sumber daya mineral yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar tidak hanya menjadi penyuplai bahan baku, tetapi juga pengembang produk hilir bernilai tambah tinggi di pasar internasional. Momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah dan pelaku usaha untuk memperkuat strategi ekspor yang berkelanjutan dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB