JAKARTA - Setelah menyelesaikan kunjungan strategis ke Arab Saudi, Presiden Prabowo Subianto melanjutkan perjalanannya ke Brasil sebagai bagian dari rangkaian diplomasi luar negeri yang padat. Presiden tiba di Bandara Galeao Air Base, Rio de Janeiro, disambut secara resmi oleh sejumlah pejabat Brasil dan perwakilan Indonesia di negara tersebut.
Kunjungan ini memiliki bobot strategis tinggi karena bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, yang dijadwalkan berlangsung pada 6–7 Juli 2025 di Museum of Modern Art, Rio de Janeiro. Dalam forum ini, pemimpin negara-negara berkembang dan kekuatan ekonomi baru dunia akan berkumpul untuk membahas agenda global, termasuk kerja sama ekonomi, perubahan iklim, hingga stabilitas geopolitik.
Sambutan Hangat Setibanya di Negeri Samba
Kedatangan Presiden Prabowo di Brasil mendapatkan sambutan hangat dari pihak tuan rumah. Hadir dalam penyambutan tersebut, Duta Besar Laudemar Goncalves de Aguiar Neto dari Kementerian Luar Negeri Brasil, sejumlah pejabat Angkatan Udara Brasil, serta dari pihak Indonesia tampak Duta Besar RI untuk Brasilia, Edi Yusup, dan Atase Pertahanan KBRI Brasilia.
Momentum ini menjadi penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil, serta sekaligus menjadi bagian dari misi Prabowo untuk menegaskan posisi Indonesia di panggung diplomasi multilateral.
Misi Diplomatik Berlanjut
Kehadiran Prabowo di Brasil menandai fase lanjutan dari misi diplomatik luar negeri yang intensif. Sebelumnya, Prabowo telah melangsungkan kunjungan penting ke Kerajaan Arab Saudi, memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk pertahanan, ekonomi, dan energi.
Brasil menjadi titik persinggahan penting berikutnya dalam rangkaian ini. Selain berpartisipasi dalam KTT BRICS, kunjungan ini juga memberi peluang untuk mempererat kerja sama Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS, seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan—serta negara-negara mitra yang ikut dalam forum tersebut.
Sebagai salah satu forum internasional yang berkembang pesat, BRICS dinilai menjadi saluran penting bagi Indonesia untuk memperkuat perannya dalam arsitektur global multipolar, memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, serta memperluas jejaring kerja sama Selatan-Selatan.