JAKARTA - Menjelang paruh kedua tahun 2025, sejumlah emiten pertambangan emas menegaskan optimisme mereka untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Meskipun terdapat tantangan pasar dan fluktuasi harga, perusahaan-perusahaan tambang tetap fokus pada pencapaian volume produksi yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu perusahaan tambang emas yang cukup optimis adalah emiten yang berafiliasi dengan grup Astra. Perusahaan ini membidik produksi dan penjualan emas mencapai 240.000 ounces pada akhir tahun 2025, naik dari target tahun sebelumnya yang sebesar 235.000 ounces. Optimisme tersebut didasari oleh laju produksi dan penjualan yang stabil selama semester pertama.
Pada paruh pertama tahun ini, penjualan emas telah mencapai 100.000 ounces, yang masih berada sesuai dengan target akhir tahun. Dengan mempertahankan laju produksi yang ada, perusahaan yakin bisa memenuhi sasaran 240.000 ounces di sepanjang 2025.
Produksi dan Kinerja Keuangan yang Meningkat
Perusahaan tambang emas dan tembaga lainnya juga menunjukkan sinyal positif. Salah satunya, perusahaan dengan operasi utama di Banyuwangi melaporkan produksi emas kuartal pertama sebesar lebih dari 25.000 ounces. Produksi ini didukung oleh efisiensi biaya yang cukup kompetitif, dengan biaya tunai per ons di bawah US$1.000 dan biaya berkelanjutan (AISC) yang terkendali, menghasilkan margin operasi yang kuat hingga 75% secara tahunan.
Penjualan emas pada kuartal pertama juga cukup signifikan, mencapai hampir 37.000 ounces dengan pendapatan yang menguntungkan. Selain emas, pendapatan juga mendapat kontribusi dari produk sampingan berupa perak, yang turut meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Dalam hal panduan produksi tahun ini, perusahaan tersebut memperkirakan total produksi emas akan berada dalam rentang 100.000 hingga 110.000 ounces. Estimasi biaya tunai produksi dan biaya berkelanjutan tetap diawasi ketat agar profitabilitas tetap terjaga, dengan kisaran biaya yang telah direncanakan.
Perusahaan juga tengah menantikan hasil kinerja kuartal kedua yang akan menjadi gambaran lebih lengkap atas capaian semester pertama.
Proyek Strategis dan Proyeksi Produksi Masa Depan
Selain mempertahankan produksi di tambang utama yang sudah berjalan, perusahaan ini juga mencatat kemajuan signifikan pada proyek tambang baru yang berlokasi di Gorontalo. Proyek tersebut telah mencapai hampir separuh penyelesaian dan diperkirakan siap untuk memulai uji coba operasional pada akhir tahun ini.
Dengan adanya proyek baru ini, produksi emas pertama dari lokasi tersebut diproyeksikan akan mulai memasuki pasar pada awal tahun 2026. Kehadiran dua tambang utama diharapkan menjadi tonggak penting bagi peningkatan kapasitas produksi perusahaan secara signifikan di masa mendatang.
Perusahaan pertambangan lain pun tidak kalah optimis. Salah satu emiten besar melaporkan bahwa target produksi emas tahun 2025 berada di kisaran 70.000 hingga 75.000 ounces, meningkat dari realisasi produksi tahun sebelumnya yang berkisar 64.000 ounces. Angka ini menunjukkan tren kenaikan produksi yang konsisten dan menjadi sinyal positif bagi sektor pertambangan emas nasional.
Konsolidasi data produksi dan kinerja keuangan untuk semester pertama masih terus berlangsung, yang nantinya akan memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat terkait pencapaian target tahun ini.
Menyongsong sisa tahun 2025, emiten pertambangan emas tampak fokus pada penguatan produksi dan penjualan sambil mengembangkan proyek-proyek strategis yang dapat menunjang pertumbuhan jangka panjang. Kondisi ini memberi harapan bagi pemangku kepentingan bahwa target-target produksi dapat terpenuhi dengan baik, meski tantangan di pasar global dan domestik terus menguji daya tahan industri.