JAKARTA - Upaya pemerintah mengamankan ketahanan energi nasional semakin diperkuat dengan langkah strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka kesempatan bagi investor untuk mengelola 75 wilayah kerja minyak dan gas (migas) potensial. Penawaran blok-blok migas ini menitikberatkan pada kawasan timur Indonesia, terutama Papua dan Sulawesi, yang dikenal menyimpan cadangan migas yang menjanjikan.
Dalam sarasehan nasional bertajuk “Mendorong Keberlanjutan Industri Hulu Minyak dan Gas untuk Kemandirian Energi” yang diselenggarakan di Jakarta, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyampaikan kesiapan pemerintah untuk menawarkan wilayah kerja migas kepada pelaku industri melalui mekanisme lelang terbuka. "Sebagian besar blok yang kami tawarkan ada di Papua dan Sulawesi, dengan potensi terbesar di kawasan Maluku-Papua," ujarnya.
Rincian Blok dan Target Investor
Dari total 75 blok yang siap dilelang, sebanyak 61 blok akan ditawarkan langsung melalui proses tender kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) maupun badan usaha nasional dan asing. Sementara itu, 14 blok lainnya masuk kategori wilayah terbuka yang dapat diakses oleh pelaku usaha. Nama-nama wilayah kerja seperti Central Andaman, Amanah, Melati, Panai, dan Pesut Mahakam menjadi bagian dari blok yang sudah siap dilelang.
Menurut Yuliot, langkah ini tidak hanya untuk membuka akses eksplorasi, melainkan juga sebagai dorongan nyata meningkatkan produksi migas nasional yang masih menjadi tulang punggung energi domestik. “Kami sudah identifikasi wilayah kerja yang akan dilelang dan berusaha memudahkan perizinan agar eksplorasi dan pengembangan dapat berjalan cepat,” tuturnya.
Dampak Positif untuk Wilayah Timur dan Ekonomi Lokal
Penawaran blok migas di wilayah Papua dan Sulawesi tidak hanya menargetkan penguatan sektor energi, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan ekonomi daerah. Investasi di sektor hulu migas diperkirakan akan membawa efek berganda, menciptakan lapangan kerja, mengembangkan infrastruktur, dan merangsang pertumbuhan usaha kecil dan menengah di sekitar wilayah kerja.
Dengan memaksimalkan potensi blok yang belum tergarap secara optimal, pemerintah berharap mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan migas besar yang masih memiliki ruang eksplorasi luas. Upaya ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan energi sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Komitmen pada Kemudahan Perizinan
Sebagai bagian dari upaya percepatan pengembangan blok migas, Kementerian ESDM menegaskan akan memberikan kemudahan dan transparansi dalam proses perizinan. Melalui digitalisasi dan penyederhanaan birokrasi, pemerintah berupaya mempercepat proses pengelolaan wilayah kerja sehingga perusahaan dapat langsung melakukan eksplorasi dan produksi tanpa hambatan administratif yang berlarut.
“Kami memastikan proses penawaran dan perizinan ini dilakukan secara terbuka dan akuntabel, agar investor merasa nyaman berinvestasi dan dapat segera berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan energi nasional,” jelas Yuliot.
Dengan pendekatan strategis ini, Kementerian ESDM membuka jalan bagi pengembangan industri migas yang lebih modern dan efisien, sekaligus memperkokoh kemandirian energi nasional di tengah tantangan transisi energi global.