KAI Renovasi Stasiun Lamongan, Usung Sentuhan Kearifan Lokal

Kamis, 10 Juli 2025 | 09:04:14 WIB
KAI Renovasi Stasiun Lamongan, Usung Sentuhan Kearifan Lokal

JAKARTA - Upaya memperkuat wajah kota melalui transportasi publik menjadi perhatian utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya. Dalam waktu dekat, KAI Daop 8 berencana melakukan pembenahan menyeluruh pada kawasan Stasiun Lamongan, dengan konsep yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal sebagai identitas kawasan.

Langkah ini tidak hanya menekankan pada kenyamanan dan estetika, tetapi juga bagian dari transformasi besar KAI untuk mewujudkan simpul transportasi yang terintegrasi, ramah lingkungan, serta mendukung pengembangan kota secara berkelanjutan.

Komitmen KAI Tingkatkan Fasilitas dan Estetika

Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menggelar audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagai bagian dari konsolidasi bersama terkait rencana renovasi dan pengembangan kawasan stasiun.

Dalam pertemuan tersebut, KAI menyampaikan niatan untuk melakukan beautifikasi kawasan Stasiun Lamongan. Tidak hanya melakukan pembenahan fisik bangunan, namun juga menyelaraskan desain dan tata ruang dengan kultur dan nilai lokal Lamongan, sebagai bentuk penghargaan terhadap identitas daerah.

“Kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut. Kami berencana mempercantik kawasan stasiun dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, menata ruang terbuka hijau, dan meningkatkan keselamatan perlintasan sebidang,” ujar Wisnu.

Dalam audiensi itu juga dibahas berbagai hal teknis, seperti penertiban bangunan liar di sekitar area depan stasiun, yang kerap menjadi kesan awal bagi para penumpang yang turun. KAI menilai kawasan depan stasiun merupakan ‘wajah kota’ yang seharusnya tertata dengan baik.

Fokus Keselamatan dan Transportasi Berkelanjutan

Selain pembenahan estetika, KAI juga memberi perhatian khusus pada aspek keselamatan operasional, terutama menyangkut perlintasan sebidang yang masih menjadi titik rawan kecelakaan di berbagai daerah. Dalam hal ini, sinergi dengan pemerintah daerah dinilai vital agar upaya pengamanan bisa dijalankan secara menyeluruh.

Langkah strategis ke depan pun sedang disiapkan, salah satunya dengan menyusun Nota Kesepahaman (MoU) antara KAI Daop 8 Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Lamongan. MoU ini akan menjadi payung hukum bagi kolaborasi yang lebih luas ke depan.

Wisnu menambahkan, kesepahaman ini menjadi dasar kuat untuk mempercepat realisasi berbagai rencana strategis, termasuk pengembangan transportasi publik yang terintegrasi dan ramah pengguna di Lamongan.

“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Dengan sinergi yang kuat antara kami dan pemerintah daerah, kami optimistis stasiun tersebut dapat menjadi contoh pengembangan simpul transportasi publik yang modern dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Identitas Lokal Jadi Sorotan Utama

Rencana renovasi Stasiun Lamongan ini tidak hanya berbicara soal fisik, tetapi juga identitas budaya. Dalam berbagai proyek revitalisasi sebelumnya, KAI mulai menanamkan prinsip pendekatan lokal pada desain stasiun, agar mampu merepresentasikan keunikan dan nilai sejarah suatu daerah.

Khusus untuk Lamongan, pemilihan elemen arsitektur akan mempertimbangkan unsur budaya setempat, seperti ornamen, warna, atau konsep ruang publik yang mencerminkan karakter khas Lamongan sebagai kota pesisir dengan warisan sejarah dan kuliner yang kuat.

Langkah ini diharapkan dapat menjadikan stasiun bukan hanya sebagai tempat transit, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang menyatu dengan denyut kehidupan warga kota.

Mewujudkan Kota yang Inklusif dan Tertib

Transformasi stasiun tidak dapat berjalan sendiri. Wisnu menekankan bahwa lingkungan transportasi yang tertib dan inklusif hanya dapat dicapai jika seluruh pihak terutama pemerintah daerah berjalan beriringan dengan KAI dalam proses perencanaan hingga implementasi.

Dukungan dari sisi penataan ruang kota, pengelolaan lalu lintas, dan kesiapan infrastruktur pendukung sangat diperlukan agar manfaat dari renovasi stasiun bisa dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat.

Langkah ini sejalan dengan misi KAI untuk memperluas jaringan transportasi publik yang efisien, nyaman, dan berkelanjutan, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah melalui peningkatan mobilitas penduduk dan barang.

Penataan untuk Masa Depan Transportasi

Dengan arah baru yang sedang dibangun, Stasiun Lamongan tidak hanya akan tampil lebih menarik secara visual, namun juga menjadi bagian dari sistem transportasi nasional yang resilien terhadap tantangan zaman, termasuk isu lingkungan dan digitalisasi.

Melalui proyek ini, KAI ingin menunjukkan bahwa stasiun kereta bukan sekadar titik naik-turun penumpang, tapi juga ruang publik yang hidup, bernilai budaya, dan berdampak sosial positif bagi komunitas lokal.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB