AAUI: Strategi Asuransi Marine Cargo Hadapi Tarif Trump

Jumat, 11 Juli 2025 | 14:16:18 WIB
AAUI: Strategi Asuransi Marine Cargo Hadapi Tarif Trump

JAKARTA - Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Amerika Serikat mulai berlaku Agustus 2025 memicu kekhawatiran di industri asuransi umum Indonesia, khususnya asuransi marine cargo. Peningkatan tarif hingga 32% bagi barang ekspor-impor Indonesia-AS diperkirakan akan menurunkan volume perdagangan bilateral, yang berimbas langsung pada penurunan premi asuransi kargo laut. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengingatkan pelaku industri untuk bersiap menghadapi perubahan pasar dengan strategi diversifikasi dan adaptasi produk agar kinerja tetap terjaga.

Potensi Penurunan Volume Perdagangan dan Premi Asuransi Marine Cargo

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi memberlakukan tarif impor resiprokal terhadap beberapa negara mitra dagang utama, termasuk Indonesia. Tarif baru ini akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dengan nilai mencapai 32% untuk Indonesia. Kebijakan ini membuka babak baru dalam ketegangan perdagangan global dan memberikan dampak yang signifikan bagi sektor ekspor-impor.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menjelaskan bahwa jika kebijakan ini berjalan sesuai rencana, volume pengangkutan barang antara Indonesia dan AS bisa mengalami penurunan. "Dalam jangka pendek, hal itu bisa menekan pertumbuhan kinerja lini tersebut," ujarnya. Karena premi asuransi marine cargo sangat bergantung pada volume dan nilai perdagangan internasional, penurunan aktivitas perdagangan dipastikan akan berdampak pada pendapatan premi di sektor ini.

Meski demikian, Budi optimis bahwa permintaan domestik di bidang logistik dan ekspor-impor dalam negeri masih cukup stabil, sehingga secara keseluruhan kinerja asuransi marine cargo diperkirakan tetap positif sampai akhir tahun.

Strategi Adaptasi dan Peluang Pasar Baru

Mengantisipasi dampak negatif dari tarif tersebut, AAUI mendorong perusahaan asuransi untuk melakukan diversifikasi portofolio. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan berbagai jenis kargo, menyesuaikan rute pengangkutan, serta memperluas negara tujuan ekspor-impor.

“Pergeseran pasar ekspor dari AS ke kawasan lain seperti Asia Timur, Timur Tengah, atau Eropa bisa menjadi peluang untuk mempertahankan kinerja,” kata Budi. Selain itu, kolaborasi yang erat antara perusahaan asuransi dengan eksportir, pelayaran, dan broker asuransi menjadi kunci dalam menciptakan produk asuransi yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika geo-ekonomi.

Di tengah tantangan global ini, pemerintah Indonesia juga terus berupaya melakukan negosiasi dengan AS agar kebijakan tarif dapat direvisi atau mendapatkan keringanan. Sementara itu, data AAUI menunjukkan bahwa pendapatan premi lini asuransi marine cargo pada kuartal I-2025 mencapai Rp 1,71 miliar, tumbuh tipis 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan potensi pertumbuhan yang masih ada meski menghadapi tekanan.

Terkini

Harga HP Infinix Terbaru September 2025 Semua Seri

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:14 WIB

POCO C85 Resmi Masuk Indonesia, Baterai Besar 6000mAh

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:12 WIB

Ramalan Shio 11 September 2025: Energi Positif Tiap Shio

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:11 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai dan Bawang Naik

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:10 WIB

Cek Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Mudah Cepat

Rabu, 10 September 2025 | 16:22:09 WIB