JAKARTA - Bajaj Auto telah lama dikenal sebagai raksasa otomotif asal India yang mendominasi pasar kendaraan roda tiga, terutama auto-rickshaw yang akrab disebut “bajaj” di Indonesia. Kendaraan ini sudah menjadi simbol transportasi murah dan praktis di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Meskipun popularitas bajaj menurun di kota-kota besar karena persaingan ketat dengan layanan angkutan online, keberadaannya tetap penting di beberapa daerah sebagai moda transportasi yang ekonomis dan lincah di jalanan padat.
Keberhasilan Bajaj di segmen kendaraan roda tiga tidak hanya karena desain yang sederhana dan efisien, tapi juga karena kemampuannya bermanuver di jalan sempit dan biaya operasional yang rendah. Sebagai pionir di pasar ini, Bajaj Auto telah membuktikan ketangguhannya selama puluhan tahun dan tetap menjadi pilihan utama untuk transportasi jarak dekat.
Inovasi dan Ekspansi Produk: Dari Mesin Bensin ke Kendaraan Listrik
Selain kendaraan roda tiga, Bajaj Auto terus mengembangkan lini produknya, terutama di segmen sepeda motor dan kendaraan listrik. Baru-baru ini, Bajaj meluncurkan Pulsar NS400Z 2025 di India, motor sport yang menawarkan mesin 373 cc dengan teknologi quick-shifter dan tenaga lebih besar. Motor ini dipasarkan dengan harga yang terjangkau, yakni sekitar Rp 32 juta, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar motor sport dengan budget menengah.
Tak hanya fokus pada kendaraan berbahan bakar fosil, Bajaj juga merambah ke produk ramah lingkungan dengan memperkenalkan Chetak 3001, sebuah skuter listrik yang dijual sekitar Rp 17 juta. Produk ini menjadi bukti komitmen Bajaj dalam menjawab kebutuhan mobilitas yang berkelanjutan dan mendukung tren elektrifikasi di industri otomotif global.
Dari segi bisnis, Bajaj Auto berhasil menjual lebih dari 3 juta unit secara global pada tahun 2024, yang mencakup sepeda motor, kendaraan roda tiga, dan kendaraan listrik. Perusahaan juga memanfaatkan skema insentif pemerintah India melalui program Production Linked Incentive (PLI), yang memberikan dukungan finansial hingga lebih dari Rp 3,5 triliun untuk ekspansi produk kendaraan listrik dan teknologi baru.
Di sisi korporasi, Bajaj Auto melakukan langkah strategis dengan mengadakan pembelian saham kembali (share buyback), penerbitan commercial paper lewat anak usaha, serta berhasil menaikkan peringkat kredit mereka. Hal ini memperkuat posisi keuangan perusahaan untuk menghadapi tantangan industri otomotif yang terus berubah.
Bajaj sebagai Pemimpin Otomotif yang Beradaptasi dan Berinovasi
Dengan sejarah panjang dan dominasi di pasar kendaraan roda tiga, Bajaj Auto terus memperlihatkan kemampuannya berinovasi dan beradaptasi di era modern. Baik melalui peluncuran produk sepeda motor berperforma tinggi maupun kendaraan listrik yang ramah lingkungan, Bajaj memperkuat posisinya sebagai pemimpin global. Strategi bisnis yang cermat juga memastikan Bajaj siap menghadapi dinamika pasar otomotif yang semakin kompleks dan menuntut solusi mobilitas yang lebih hijau dan efisien.