JAKARTA - Modernisasi Stasiun Tanah Abang oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menandai tonggak penting dalam pengembangan transportasi publik di Jakarta. Proyek senilai Rp309 miliar ini menghadirkan wajah baru sekaligus peningkatan kapasitas yang signifikan pada salah satu stasiun tersibuk di Ibu Kota. Dengan luas gedung baru mencapai 18.150 meter persegi dan jalur rel yang direvitalisasi, stasiun ini kini mampu melayani hingga 300.000 penumpang per hari, meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.
Sebagai simpul transportasi strategis, Stasiun Tanah Abang memegang peranan vital dalam memfasilitasi mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya. Modernisasi ini menjadi jawaban atas kebutuhan pelayanan yang lebih efisien dan nyaman, seiring pertumbuhan jumlah pengguna KRL yang terus meningkat.
Peningkatan Kapasitas dan Fasilitas Stasiun
Salah satu perubahan utama dalam proyek ini adalah penambahan jalur rel aktif dari empat menjadi enam jalur, serta penambahan peron dari dua menjadi empat. Dengan tambahan fasilitas ini, Stasiun Tanah Abang dapat mengakomodasi lebih banyak kereta sekaligus memperlancar alur kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter juga meningkatkan kualitas infrastruktur jalur kereta sehingga mendukung operasi yang lebih lancar dan aman. Selain itu, pengembangan fasilitas pendukung lainnya turut difokuskan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang, mulai dari ruang tunggu hingga sistem informasi dan keamanan.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menekankan pentingnya pendekatan hati-hati selama pelaksanaan proyek yang berlangsung di salah satu titik tersibuk tersebut. Konstruksi dilakukan secara bertahap pada jam operasional terbatas, yakni pukul 00.00 hingga 04.00 WIB, agar layanan KRL tetap berjalan tanpa gangguan.
"Seluruh proses konstruksi kami pastikan berlangsung dengan standar kualitas terbaik dan mengedepankan prinsip keselamatan kerja. Tidak ada kecelakaan kerja selama pembangunan berlangsung, ini menjadi pencapaian tersendiri bagi kami," ujar Joko.
Inovasi Teknologi dalam Konstruksi
Keberhasilan modernisasi Stasiun Tanah Abang tak lepas dari inovasi teknologi dan kolaborasi lintas kontraktor. Joko Raharjo menjelaskan beberapa teknologi unggulan yang diterapkan selama pembangunan.
Salah satunya adalah sistem Roles Wesel yang memungkinkan perakitan dan pemindahan wesel dilakukan lebih cepat dan efisien dalam waktu terbatas. Teknologi ini mempercepat proses penggantian jalur tanpa harus menghentikan operasional KRL secara signifikan.
Selain itu, digunakan pula alat bantu Mal Base Plate Lifting Point yang fleksibel untuk pengangkatan kolom baja berbagai tipe, mempercepat pemasangan struktur utama gedung. Untuk menjaga kualitas pengecatan pada struktur yang sedang dibangun namun tetap beroperasi, diterapkan Spray Paint Protection Net yang memungkinkan pengecatan berjalan tanpa mengganggu aktivitas di stasiun.
"Pendekatan inovatif ini kami terapkan agar pekerjaan berjalan efisien tanpa mengganggu kenyamanan penumpang. Kini, Stasiun Tanah Abang hadir sebagai hub intermoda yang lebih modern, aman, dan nyaman," tambah Joko.
Dampak Positif untuk Transportasi dan Masyarakat
Dengan selesainya modernisasi ini, Stasiun Tanah Abang tidak hanya menjadi titik transit penting di Jakarta tetapi juga model integrasi infrastruktur yang mendukung pelayanan publik dan mobilitas massal yang efektif. Kapasitas pelayanan yang meningkat akan mendukung pertumbuhan penumpang KRL yang terus bertambah, sehingga meminimalkan kemacetan dan mempermudah aksesibilitas.
Stasiun ini kini berperan sebagai hub intermoda, yang menghubungkan berbagai moda transportasi sehingga perjalanan pengguna menjadi lebih efisien. Penumpang dapat dengan mudah beralih dari kereta ke moda lain seperti bus atau angkutan kota, yang pada akhirnya membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mendukung pengurangan polusi udara.
Modernisasi juga berdampak pada kenyamanan dan keamanan perjalanan. Fasilitas baru dan sistem yang diperbarui meningkatkan pengalaman pengguna serta keselamatan selama berada di area stasiun yang padat.
Proyek ini sekaligus menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur transportasi di Jakarta terus beradaptasi dan berinovasi guna menjawab tantangan mobilitas perkotaan yang kian kompleks. Dengan manajemen yang profesional dan penerapan teknologi tepat guna, PTPP sukses menyelesaikan tugas strategis yang membawa manfaat luas bagi masyarakat.