JAKARTA - PT Petrosea Tbk terus menunjukkan pertumbuhan bisnisnya di sektor pertambangan batubara dengan penandatanganan kontrak baru yang signifikan di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Kontrak senilai Rp 3,5 triliun ini menandai langkah strategis perusahaan untuk memperluas operasionalnya di wilayah yang kaya sumber daya mineral tersebut.
Kontrak ini meliputi jasa pengupasan dan pemindahan lapisan penutup (overburden removal) yang akan dilakukan Petrosea sebagai kontraktor jasa pertambangan bagi PT Barasentosa Lestari (BSL). Mining Director PT Petrosea Tbk, Iman Darus Hikhman, menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Petrosea untuk memperbesar nilai bisnisnya dan memperdalam penetrasi pasar di Sumatera Selatan.
“Perolehan kontrak ini merupakan bagian dari implementasi strategi jangka panjang Petrosea untuk meningkatkan penciptaan nilai melalui ekspansi bisnis dan pengembangan usaha ke wilayah Sumatera Selatan,” ujar Iman dalam keterangan resmi yang dirilis pada Selasa, 15 Juli 2025.
Layanan Lengkap dan Teknologi Modern
Petrosea tidak hanya berfokus pada kegiatan penambangan tradisional. Perusahaan juga menyediakan layanan menyeluruh yang mencakup pit-to-port, termasuk open pit contract mining services, konstruksi sipil dan infrastruktur, manajemen proyek pertambangan, serta konsultasi studi kelayakan dan perencanaan tambang.
Selain itu, Petrosea memanfaatkan teknologi canggih melalui platform digital Minerva yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional. “Petrosea juga memiliki kemampuan untuk memantau dan mengendalikan kegiatan operasional di berbagai proyek dengan memanfaatkan real-time data melalui Remote Operations Center yang berlokasi di kantor pusat perusahaan,” jelas Iman.
Inovasi teknologi ini menjadi salah satu kekuatan Petrosea dalam memenangkan proyek-proyek besar dan mengoptimalkan hasil kerja di lapangan.
Jejak Kontrak Besar di Awal Tahun
Kontrak di Musi Rawas Utara bukanlah satu-satunya pencapaian besar Petrosea pada tahun ini. Perusahaan juga telah mengantongi sejumlah kontrak bernilai fantastis yang semakin mengukuhkan posisinya di industri pertambangan dan konstruksi.
Salah satunya adalah kontrak jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima yang memiliki durasi sesuai life of mine dengan nilai mencapai Rp 17,4 triliun. Selain itu, Petrosea juga mendapatkan proyek Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,6 triliun dan jangka waktu pengerjaan selama 24 bulan.
Tidak ketinggalan, Petrosea juga menandatangani kontrak pengadaan dan konstruksi untuk pembangunan tambang Blok Pomalaa bersama PT Vale Indonesia Tbk dengan nilai Rp 2,8 triliun dan durasi 24 bulan.
Menatap Masa Depan
Dengan portofolio kontrak yang terus bertambah dan dukungan teknologi modern, Petrosea optimis dapat mempertahankan pertumbuhan dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Keberhasilan ini sekaligus menandai komitmen Petrosea dalam memperkuat kontribusi terhadap sektor pertambangan nasional, khususnya di wilayah strategis seperti Sumatera Selatan yang memiliki potensi besar di bidang mineral dan batubara.
Iman Darus Hikhman menegaskan bahwa proyek baru ini bukan sekadar pencapaian finansial, melainkan juga wujud nyata strategi korporasi untuk mengembangkan bisnis dengan pendekatan inovatif dan terukur.
Dengan penandatanganan kontrak bernilai besar di Musi Rawas Utara ini, Petrosea semakin mantap menapaki langkahnya sebagai perusahaan jasa pertambangan yang unggul dan adaptif terhadap dinamika industri serta kebutuhan pasar yang terus berkembang.