JAKARTA - Kepindahan Jordan Henderson ke Brentford menambah warna dalam bursa transfer Liga Inggris musim 2025/2026. Eks kapten Liverpool tersebut resmi menandatangani kontrak bersama Brentford hingga 2027, setelah memutuskan tak melanjutkan kiprah singkatnya bersama Ajax Amsterdam.
Langkah cepat diambil manajemen Brentford begitu Henderson tersedia di pasar bebas. Kehilangan Christian Norgaard yang hijrah ke Arsenal membuat Brentford butuh sosok berpengalaman di lini tengah dan Henderson dianggap jawaban yang tepat.
“Saya selalu sangat mengagumi klub ini dan apa yang telah mereka capai selama beberapa tahun terakhir, khususnya bagaimana mereka berkembang sebagai sebuah klub,” ujar Henderson dalam wawancara perdananya bersama klub barunya.
Sosok Pemimpin Baru di Ruang Ganti
Bukan hanya pengalaman panjang di Premier League dan Eropa, Henderson juga dikenal sebagai figur yang kuat di ruang ganti. Perannya dibutuhkan untuk membantu pembinaan pemain muda Brentford dan memperkuat mental tim di musim yang kompetitif.
“Saya berusaha sebaik mungkin untuk menularkan pengalaman saya, terutama kepada para pemain muda. Namun, di saat yang sama, saya tetap harus tampil dan melakukan tugas saya di lapangan,” lanjutnya.
Gelandang 35 tahun ini memang bukan wajah baru di Liga Inggris. Sebelumnya, ia menjadi bagian penting dari kesuksesan Liverpool selama lebih dari satu dekade. Bersama The Reds, Henderson mengangkat trofi Liga Inggris, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, Piala FA, Community Shield, hingga dua kali Piala Carabao.
Reuni Mini Eks Liverpool
Henderson tak akan sepenuhnya merasa asing di Brentford. Ia akan kembali bermain bersama rekan-rekan lamanya sesama eks Liverpool: Caoimhín Kelleher, Sepp van den Berg, dan Fábio Carvalho.
“Caoimhín belum (berlatih), tapi saya sudah bicara sedikit dengan Sepp dan Fáb, begitu pula dengan pemain lainnya. Senang rasanya bisa bertemu beberapa wajah yang familiar. Mereka adalah orang-orang hebat yang akrab dengan saya di Liverpool, jadi itu menyenangkan bagi kami untuk beradaptasi,” ungkap Henderson.
Suasana kekeluargaan di klub juga menjadi alasan lain mengapa ia merasa tertarik bergabung. Brentford dikenal sebagai klub yang terorganisir, dikelola dengan baik, dan punya pendekatan hangat kepada pemain dan staf.
Kepindahan dari Ajax dan Masa Depan
Setelah 12 musim di Liverpool, Henderson sempat merantau ke Arab Saudi bersama Al-Ettifaq. Namun, pengalaman tersebut tak bertahan lama. Ia memutuskan kembali ke Eropa di musim yang sama dan memperkuat Ajax Amsterdam.
Kali ini, kepindahan ke Brentford menjadi titik baru dalam kariernya, yang masih menyimpan semangat tinggi untuk bersaing di kasta tertinggi Liga Inggris.
Brentford sendiri berharap, kehadiran Henderson akan menambah kedalaman skuad dan membawa dampak positif secara teknis maupun mental, terutama dalam menghadapi musim kompetisi yang panjang dan ketat.
Kepindahan Jordan Henderson ke Brentford bukan hanya soal teknis di lapangan, tapi juga menghadirkan figur senior dengan rekam jejak gemilang. Reuni dengan mantan rekan satu tim, suasana klub yang kekeluargaan, serta tanggung jawab membina generasi muda menjadi babak baru dalam perjalanannya di dunia sepak bola Inggris.