Energi Stabil, Pertamina Tetap Siaga di Sumbagsel

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:35:58 WIB
Energi Stabil, Pertamina Tetap Siaga di Sumbagsel

JAKARTA - Memasuki pertengahan tahun 2025, Pertamina menunjukkan komitmennya dalam memastikan pasokan energi tetap stabil di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel). Di tengah peningkatan konsumsi dan tantangan distribusi ke daerah-daerah pelosok, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) tetap terjaga dengan baik.

Kesiapan dan Stok Aman di Titik Distribusi

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan bahwa stok BBM dan LPG di wilayah operasional utama dalam kondisi aman. Infrastruktur penyaluran energi, seperti terminal BBM, SPBU, dan agen LPG tetap aktif dan beroperasi optimal, mendukung kelancaran distribusi ke berbagai wilayah, termasuk wilayah yang sulit dijangkau.

Kepastian ini menegaskan bahwa kebutuhan energi masyarakat, baik untuk kendaraan maupun rumah tangga, tetap dapat terpenuhi secara konsisten. Penyaluran energi juga diatur secara berkala agar tidak terjadi kelangkaan pada waktu-waktu dengan potensi lonjakan permintaan.

Pertumbuhan Konsumsi dan Distribusi yang Merata

Dalam rentang waktu Januari hingga Juni 2025, penyaluran LPG atau gas melon mencapai 349.631 metrik ton (MT), mengalami kenaikan sekitar 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini dipicu oleh naiknya kebutuhan dari sektor rumah tangga serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sementara itu, rata-rata penyaluran harian bensin mencapai 8.249 kiloliter (KL), atau naik 1,15%. Untuk solar, angka penyaluran harian tercatat stabil di kisaran 5.555 KL. Peningkatan ini menggambarkan dinamika konsumsi energi di tengah pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Pemerataan distribusi energi pun terus diperluas melalui program BBM Satu Harga. Hingga pertengahan tahun ini, sudah ada 24 titik penyaluran BBM Satu Harga yang tersebar di wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), seperti Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung. Keberadaan titik-titik ini memperkecil kesenjangan harga BBM antardaerah dan membuka akses energi yang lebih merata.

Menjangkau Daerah Terpencil dan Antisipasi Lonjakan

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian khusus dalam hal distribusi adalah Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk memastikan pasokan tetap berjalan lancar, pengiriman BBM dilakukan melalui Pelabuhan Pulau Baai, memanfaatkan kapal tanker dan truk tangki. Meskipun akses transportasi sempat mengalami gangguan, distribusi tetap dapat dilakukan secara aman.

Pertamina juga melakukan pemantauan rutin bersama pihak-pihak terkait seperti Kementerian ESDM, terutama menjelang momen-momen penting seperti Hari Raya. Dalam rangka mengantisipasi potensi lonjakan konsumsi LPG yang diperkirakan naik hingga 11%, Pertamina menyiapkan tambahan pasokan dan fasilitas siaga, termasuk di sepanjang jalur tol serta kawasan wisata.

Seluruh infrastruktur yang berfungsi sebagai simpul distribusi tetap berada dalam kondisi operasional penuh untuk menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam mengakses energi, terutama selama periode puncak kebutuhan.

Siap Hadapi Kebutuhan Energi Nasional

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menunjukkan kesiapan dan tanggung jawab tinggi dalam menjaga stabilitas pasokan energi di wilayah Sumatera bagian Selatan.

Beberapa poin penting yang menjadi sorotan:

Ketersediaan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman, didukung infrastruktur yang berfungsi optimal.

Peningkatan konsumsi LPG dan BBM menjadi indikator positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan aktivitas masyarakat.

Distribusi energi yang menjangkau wilayah 3T, dengan 24 titik BBM Satu Harga sebagai bentuk keadilan energi.

Pengiriman logistik khusus ke daerah terpencil seperti Pulau Enggano, yang tetap dilakukan meskipun akses darat dan laut sempat terganggu.

Dengan langkah-langkah ini, Pertamina tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai penyedia energi, tetapi juga memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun daerah terpencil, tetap mendapat akses energi secara adil dan merata.

Terkini