JAKARTA - Cuaca di wilayah Kepulauan Sangihe pada Sabtu, 19 Juli 2025 diprakirakan beragam, mulai dari berawan, hujan ringan, hingga potensi gelombang laut yang cukup tinggi. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi pelaku aktivitas pelayaran dan nelayan.
Dalam keterangan yang disampaikan Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Naha, Rilly Jeniawati, S.Tr, kondisi cuaca sejak pagi hingga dini hari berpotensi berubah-ubah dan dapat memengaruhi aktivitas masyarakat di daratan maupun lautan.
Cuaca Dinamis Sejak Pagi Hingga Dini Hari
Menurut Rilly, cuaca di pagi hingga siang hari diprakirakan akan didominasi kondisi berawan hingga hujan ringan. Memasuki siang hingga sore hari, wilayah Sangihe diprediksi mengalami cuaca berawan tebal.
“Pada malam hari cuaca berawan hingga hujan ringan, sedangkan dini hari cuaca berawan hingga berawan tebal,” ujar Rilly dalam penyampaian Info BMKG melalui Prosatu RRI Tahuna.
Suhu udara sepanjang hari diperkirakan berada dalam kisaran 25 hingga 31 derajat Celsius. Kelembapan udara cukup tinggi, berkisar antara 70 hingga 95 persen. Kondisi ini menjadi salah satu indikator meningkatnya potensi hujan ringan di sejumlah wilayah daratan Sangihe.
Angin diprakirakan bertiup dari arah selatan ke barat dengan kecepatan angin antara 5 hingga 28 kilometer per jam. Kondisi angin ini juga turut memengaruhi keadaan laut di wilayah perairan sekitar Sangihe.
Gelombang Laut Diprediksi Sedang, Waspada Potensi Bahaya
Selain kondisi cuaca di darat, perhatian juga diarahkan pada kondisi laut yang turut mengalami dinamika akibat pergerakan angin. BMKG memperkirakan tinggi gelombang laut di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe berada pada kategori sedang, yakni antara 1,25 hingga 2,5 meter.
“Kondisi cuaca di wilayah perairan diprakirakan hujan ringan,” tambah Rilly.
Arah angin di perairan juga berasal dari selatan ke barat, dengan kecepatan angin yang cukup signifikan, berkisar antara 24 hingga 52 kilometer per jam. Kecepatan angin ini patut diwaspadai karena dapat berdampak terhadap keselamatan pelayaran, khususnya kapal-kapal berukuran kecil dan nelayan tradisional.
BMKG secara khusus memberikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya di laut.
“Menghimbau juga bagi masyarakat untuk waspada akan resiko tinggi gelombang laut terhadap keselamatan pelayaran,” tegas Rilly.
Imbauan ini penting untuk diperhatikan mengingat aktivitas pelayaran masih menjadi tumpuan utama mobilitas masyarakat di wilayah kepulauan seperti Sangihe. Selain itu, aktivitas nelayan yang bergantung pada kondisi cuaca juga perlu menyesuaikan jadwal melaut agar tetap aman.
Warga Diminta Perbarui Informasi Cuaca
BMKG mengingatkan bahwa kondisi cuaca dapat berubah sewaktu-waktu, oleh karena itu masyarakat dianjurkan untuk secara rutin memantau pembaruan prakiraan cuaca melalui saluran informasi resmi BMKG, termasuk siaran radio, aplikasi digital, dan media lokal.
Dengan memperhatikan informasi cuaca secara berkala, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif terhadap risiko yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca buruk, baik di darat maupun di laut.
BMKG juga menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pihak pelabuhan, dan pemerintah daerah dalam menyebarkan informasi cuaca dan gelombang laut, agar tidak terjadi kelalaian dalam aktivitas pelayaran maupun pelaksanaan kegiatan di sekitar pesisir.
Melalui pengamatan yang cermat dan penyampaian informasi yang akurat, BMKG berharap masyarakat dapat menjalani aktivitas harian dengan tetap menjaga keselamatan, khususnya pada periode cuaca yang cenderung tidak stabil.