JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan potensi kenaikan di awal pekan ini. BNI Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG bisa menjangkau level 7.500 apabila mampu bertahan di atas batas bawahnya.
Dalam riset harian yang dirilis Senin, 21 Juli 2025, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyebutkan bahwa pergerakan IHSG masih akan ditopang selama tetap berada dalam kisaran support 7.200–7.280 dan resistance 7.400–7.500.
“Support IHSG di 7.200-7.280 hingga Resistence pada level 7.400-7.500,” tulis Fanny dalam catatannya.
Di sisi lain, pasar global juga turut memberi sentimen terhadap IHSG. Penutupan Wall Street pada akhir pekan lalu menunjukkan kecenderungan datar setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebutkan rencana pengenaan tarif tinggi terhadap Uni Eropa.
Pada perdagangan tersebut, indeks S&P 500 mencatat penurunan tipis 0,01 persen, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,05 persen. Dow Jones Industrial Average mengalami koreksi 0,32 persen. Sentimen eksternal ini turut mewarnai pergerakan pasar saham global di awal pekan.
Saham Pilihan BNI Sekuritas
Selain mengamati pergerakan IHSG, Fanny Suherman juga mengidentifikasi sejumlah saham potensial untuk dipantau. Saham-saham tersebut dinilai memiliki prospek teknikal positif dan layak masuk dalam radar investor untuk perdagangan jangka pendek.
Berikut ini daftar saham pilihan BNI Sekuritas beserta ulasan singkatnya:
BRMS direkomendasikan dengan status Spec Buy, area beli berada di 444–450 dengan cutloss di bawah 440. Target harga terdekat diproyeksikan di kisaran 456–460.
WIRG juga diberikan rekomendasi Spec Buy dengan kisaran beli 95–96. Batas cutloss ditetapkan di bawah 93, sementara target terdekat di level 100–106.
PANI menjadi saham potensial lainnya, dengan area beli antara 13.900–14.150. Cutloss direkomendasikan di bawah 13.700, dan target terdekat pada kisaran 14.400–14.800.
CUAN masuk dalam daftar saham menarik versi BNI Sekuritas, dengan kisaran beli 1.625–1.650 dan cutloss di bawah 1.610. Target terdekat dipatok pada level 1.700–1.750.
DEWA disarankan untuk dibeli di kisaran 183–187 dengan cutloss di bawah 180. Target harga dekat di 190–197.
MBMA juga menjadi rekomendasi Spec Buy dengan kisaran beli di 540–550. Cutloss disarankan di bawah 520, dan target harga terdekat berada pada rentang 565–580.
Sementara itu, bursa Asia pada akhir pekan lalu ditutup bervariasi. Indeks Nikkei Jepang turun 0,21 persen, Topix melemah 0,19 persen, dan Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,13 persen. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 0,5 persen, Hang Seng Hong Kong melonjak 1,33 persen, dan ASX 200 Australia melesat 1,37 persen.
Meskipun ada tekanan eksternal dari kebijakan Amerika Serikat terhadap Uni Eropa, kondisi domestik dan teknikal IHSG masih mendukung kelanjutan tren positif. Dengan mempertahankan pergerakan di atas level support yang telah ditentukan, IHSG dinilai masih memiliki ruang untuk menguji resistance selanjutnya.
Kondisi Pasar Perlu Dicermati
BNI Sekuritas mengingatkan bahwa investor tetap perlu mencermati dinamika global dan regional yang bisa mempengaruhi arah pasar. Ketidakpastian dari sisi geopolitik maupun kebijakan ekonomi negara besar dapat memberikan tekanan sewaktu-waktu.
Meski begitu, dengan adanya saham-saham pilihan yang disarankan dan batas teknikal yang jelas, investor bisa mengatur strategi lebih matang dalam mengambil posisi. Kombinasi antara analisa teknikal dan pemantauan terhadap sentimen global menjadi kunci penting dalam merespons pergerakan pasar saham pekan ini.