JAKARTA - Meski terlihat menyenangkan dan ringan, olahraga padel ternyata menyimpan risiko cedera yang cukup serius, terutama bagi pemula maupun mereka yang sering bermain tanpa teknik yang benar. Salah satu keluhan yang cukup umum dialami adalah peradangan pada siku atau yang dikenal sebagai elbow epicondylitis. Apa pemicu utama dari kondisi ini, dan bagaimana cara mengatasinya?
Gerakan Berulang dan Teknik Salah Bisa Picu Cedera
Banyak orang mengira bahwa padel merupakan olahraga ringan karena hanya dimainkan di area kecil dan dengan raket yang lebih simpel dibanding tenis. Namun nyatanya, jika dilakukan tanpa teknik yang benar, olahraga ini justru berisiko menimbulkan cedera, salah satunya adalah elbow epicondylitis.
“Penyebab utamanya adalah overuse,” ujar dr. M. Ikhwan Zein, Sp.KO, Subsp.ALK (K), dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Yogyakarta yang juga mendirikan Jogja Sports Clinic.
Overuse yang dimaksud adalah penggunaan otot lengan bawah secara berulang dalam gerakan seperti backhand atau forehand, terutama jika teknik memukul tidak dilakukan dengan tepat. Selain itu, pemilihan raket padel yang tidak sesuai ukuran atau adanya kelemahan pada otot ekstensor lengan bawah juga bisa memperparah kondisi.
Dokter yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya di University of Amsterdam ini menambahkan bahwa kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada olahraga padel, tetapi juga kerap dijumpai pada atlet tenis dan squash. Sedangkan pada pemain golf, gangguan sejenis dikenal dengan sebutan medial epicondylitis yang menyerang bagian dalam siku.
“Mayoritas penyebabnya sama, yaitu pembebanan otot lengan bawah secara berulang, melebihi toleransi jaringan. Ditambah teknik yang salah, peralatan tidak sesuai, serta kurangnya pengkondisian otot,” jelas Ikhwan.
Penanganan dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Meski terkesan serius, Ikhwan menegaskan bahwa baik elbow epicondylitis maupun medial epicondylitis bukan kondisi permanen dan bisa sembuh jika ditangani dengan benar sejak awal.
“Penanganan awal yang dilakukan adalah mengistirahatkan bagian yang nyeri, dengan menghindari aktivitas yang dapat memicu kekambuhan,” paparnya.
Selain itu, kompres es selama tiga sampai lima hari pertama sangat dianjurkan dalam fase akut. Setelah itu, pasien bisa menjalani fisioterapi yang mencakup latihan peregangan dan penguatan otot lengan bawah.
Hal penting lainnya adalah evaluasi terhadap teknik memukul yang digunakan selama bermain padel. Ukuran raket juga harus disesuaikan, dan disarankan memakai elbow brace untuk mengurangi tekanan pada tendon.
Jika keluhan tidak juga mereda atau sudah masuk kategori kronis, maka pasien sebaiknya segera berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Bermain Aman Tetap Menyenangkan
Cedera memang bisa terjadi dalam olahraga apa pun, termasuk padel yang tengah populer di berbagai kalangan. Namun dengan teknik yang benar, pemilihan peralatan yang sesuai, dan pemanasan otot secara teratur, risiko bisa ditekan seminimal mungkin.
Jadi, bagi kamu yang gemar bermain padel atau baru ingin mencoba, penting untuk mengetahui risiko yang bisa timbul. Dengan begitu, aktivitas olahraga tetap bisa dilakukan secara optimal tanpa mengorbankan kesehatan.