Wijaya Karya Pastikan Proyek Tetap Jalan dengan Skema Baru

Selasa, 22 Juli 2025 | 08:02:48 WIB
Wijaya Karya Pastikan Proyek Tetap Jalan dengan Skema Baru

JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menunjukkan komitmen kuat untuk menyelesaikan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang digarap, meskipun skema pendanaan dari pemerintah mengalami perubahan signifikan. Perusahaan konstruksi pelat merah ini tak gentar meski Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sebelumnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kini dialihkan melalui Danantara, lembaga pengelola investasi negara.

Keputusan pemerintah tersebut tak menyurutkan langkah WIKA. Justru, langkah ini dinilai sebagai bentuk penguatan pendanaan yang berkelanjutan dan lebih optimal bagi perusahaan negara dalam menghadapi tantangan proyek infrastruktur berskala besar.

Pada tahun 2024, WIKA telah menerima PMN sebesar Rp6 triliun. Dana ini difokuskan untuk mendukung 29 Proyek Strategis Nasional yang menjadi bagian dari program pembangunan nasional.

Corporate Secretary WIKA, Ngantemin, merinci bahwa sejumlah proyek besar telah dan tengah digarap menggunakan dana tersebut. Beberapa di antaranya adalah Jalan Tol Serang Panimbang Seksi 1, 2, dan 3 di Banten, proyek LPG Refrigerated Tuban, pembangunan Smelter Manyar Gresik di Jawa Timur, serta Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Segmen 3B-2 yang menghubungkan Kariangau dan Tempadung.

Proyek Tetap Berjalan Sesuai Target

Di tengah transisi pendanaan ini, WIKA tetap memprioritaskan penyelesaian proyek-proyek strategis yang sedang berjalan. Ngantemin menegaskan bahwa proyek-proyek tersebut tetap mengandalkan PMN yang telah diterima sebelumnya.

Saat ini, sejumlah proyek tengah dikerjakan dengan progres yang bervariasi. Proyek Jaringan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1 dan 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah mencapai 44%. Sementara itu, proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk Coal Handling TLS 6 & 7 telah rampung 40%. Untuk jalan tol, Tol Jakarta-Cikampek saat ini telah selesai 68%, dan Tol Semarang-Demak telah mencapai penyelesaian sebesar 66%.

Ngantemin menyatakan bahwa meskipun ke depan skema PMN tidak lagi bersumber dari APBN, namun WIKA tetap memandang skema baru melalui Danantara sebagai langkah yang tepat dan berpotensi besar dalam menjaga keberlanjutan bisnis.

“Skema baru ini diyakini akan menjaga keberlanjutan, memperkuat fundamental bisnis, dan meningkatkan daya saing perseroan dalam meraih peluang pasar secara lebih optimal,” kata Ngantemin pada Jumat (18/7).

Optimisme terhadap Skema Baru

Perubahan skema ini merupakan bagian dari transformasi cara pemerintah dalam mendukung proyek infrastruktur melalui pendanaan yang lebih berbasis pada hasil kelolaan aset negara, bukan sekadar suntikan langsung dari APBN. Danantara, sebagai lembaga pengelola investasi negara, akan menjadi pintu utama dalam menyalurkan pendanaan bagi BUMN termasuk WIKA.

Ngantemin melihat pendekatan ini sebagai upaya strategis untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat keuangan perusahaan tanpa ketergantungan langsung terhadap belanja negara.

“Skema ini sudah tepat untuk mendukung percepatan penyelesaian infrastruktur strategis guna mendukung terwujudnya Asta Cita Pemerintah,” ujar Ngantemin.

Melihat arah kebijakan tersebut, WIKA juga mulai memperluas fokus pada proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan jangka panjang. Hal ini mencakup pengembangan portofolio infrastruktur hijau serta proyek EPCC di sektor hilirisasi dan ketahanan pangan.

“Ini sejalan dengan komitmen perusahaan pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG),” pungkasnya.

Langkah Konsisten Hadapi Tantangan Sektor Konstruksi

Langkah WIKA untuk tetap melaju di tengah perubahan skema pendanaan mencerminkan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan di sektor konstruksi nasional. Tak hanya menyelesaikan proyek yang sedang berjalan, perusahaan juga aktif mendapatkan proyek baru.

Sebelumnya, WIKA tercatat telah mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp4,3 triliun pada semester I tahun 2025. Ini menjadi bukti bahwa perusahaan tetap atraktif di mata pemilik proyek, baik dari sektor pemerintah maupun swasta.

Dengan strategi yang konsisten, dukungan pemerintah melalui Danantara, serta semangat penyelesaian proyek yang tinggi, WIKA optimistis dapat terus menjadi bagian penting dalam pembangunan infrastruktur nasional. Perusahaan tetap pada jalurnya untuk memberi kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia, khususnya dalam mewujudkan infrastruktur modern yang berkelanjutan.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB