JAKARTA - PT Akses Pelabuhan Indonesia (API), anak usaha dari PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), terus memperkuat kedekatan dengan pelanggan melalui kegiatan Customer Hearing Tahun 2025 yang digelar pada 18–19 Juli 2025. Agenda tahunan ini menjadi salah satu upaya strategis API dalam memahami kebutuhan pelanggan secara langsung sekaligus menyelaraskan arah pengembangan layanan logistik perusahaan.
Kegiatan ini mengangkat tema “Sinergi untuk Layanan yang Lebih Baik” dan menghadirkan dialog dua arah antara manajemen SPSL Group dengan para mitra pengguna jasa logistik. Melalui forum tersebut, pelanggan diberi ruang untuk menyampaikan masukan, tantangan di lapangan, hingga usulan kolaborasi ke depan yang dapat memperkuat daya saing layanan logistik nasional.
Komitmen Bangun Layanan yang Responsif
Plt. Direktur Utama PT API, Juli Tarigan, menyatakan bahwa forum ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menjadi penyedia layanan logistik yang adaptif dan berbasis pada kebutuhan aktual para pengguna jasa. Ia menekankan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar forum diskusi, namun menjadi pijakan penting untuk merumuskan solusi perbaikan yang konkret.
“Forum ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk mendengar langsung suara pelanggan. Dengan pendekatan partisipatif, kami dapat merumuskan solusi dan perbaikan layanan yang lebih presisi, berbasis kebutuhan riil di lapangan yang terus berkembang,” jelas Juli dalam sambutannya saat membuka acara.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peta jalan SPSL Group dalam membangun ekosistem logistik nasional yang terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan. Tidak hanya menghadirkan jajaran manajemen dan pelanggan, kegiatan ini juga melibatkan tim operasional dari berbagai unit kerja API, sehingga menjadi ruang koordinasi yang efektif.
Bahas Integrasi Sistem, Efisiensi, dan Digitalisasi
Selama dua hari pelaksanaan, forum membahas berbagai isu strategis seperti integrasi sistem API dengan pelabuhan dan wilayah hinterland, efisiensi rantai pasok logistik, serta peningkatan transparansi informasi layanan. Tak ketinggalan, topik digitalisasi layanan dan penguatan pengalaman pelanggan (customer experience enhancement) juga menjadi bahasan utama.
Pelanggan yang hadir memberikan sejumlah masukan konstruktif, di antaranya percepatan proses gate in/out, penguatan sistem informasi, hingga peningkatan fleksibilitas layanan antarpelabuhan. Mereka juga menyampaikan apresiasi terhadap keterbukaan SPSL Group yang secara konsisten menyediakan ruang dialog dan evaluasi layanan.
Menanggapi hal tersebut, Juli Tarigan menegaskan bahwa forum ini tidak akan berhenti sebagai acara seremonial, tetapi menjadi pemicu penyusunan rencana aksi (action plan) yang konkret. "Customer hearing bukan hanya mendengar, tetapi juga mengubah menjadi aksi," ujar Juli. Ia juga menyebutkan bahwa hasil forum akan diintegrasikan ke dalam strategi pengembangan bisnis SPSL Group ke depan.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari holding Pelindo, yang mendorong seluruh anak usaha untuk aktif menjaga komunikasi dua arah dengan para pengguna jasa. Langkah ini merupakan bagian dari penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta budaya continuous improvement yang menjadi fondasi peningkatan kualitas layanan logistik secara nasional.
Dengan penyelenggaraan forum seperti ini, SPSL Group berharap dapat terus menciptakan nilai tambah berkelanjutan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan. Dialog terbuka seperti ini diyakini akan memperkuat sinergi dan membangun kemitraan strategis jangka panjang yang saling menguntungkan.