Petani Karet Bengkulu Keluhkan Harga Jual Anjlok

Kamis, 24 Juli 2025 | 14:11:03 WIB
Petani Karet Bengkulu Keluhkan Harga Jual Anjlok

JAKARTA - Ketidakstabilan harga karet kembali dirasakan petani di Kabupaten Bengkulu Utara. Harga jual karet kering yang sempat bertahan di angka Rp12.000 per kilogram, kini harus turun ke level Rp10.000/kg. Sedangkan karet basah hanya dihargai sekitar Rp9.000/kg.

Penurunan ini mulai terjadi secara bertahap sejak Mei 2025, dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Kondisi tersebut disampaikan oleh Jumadi, seorang petani sekaligus pengepul karet asal Desa Tebing Kaning, Kecamatan Arma Jaya. Ia mengungkapkan bahwa tren penurunan harga ini cukup memukul semangat petani untuk melakukan aktivitas panen secara maksimal.

“Harga karet sekarang turun, dari Rp12.000 menjadi Rp10.000 per kilogram untuk karet kering. Ini membuat semangat petani juga menurun,” ujar Jumadi.

Penurunan Daya Tampung dan Produktivitas

Tak hanya berdampak pada motivasi petani, harga yang rendah juga turut memengaruhi jumlah karet yang ditampung oleh para pengepul. Dalam kondisi normal ketika harga masih di atas Rp11.500/kg, Jumadi mengaku mampu menampung 50–60 ton karet dalam sepekan. Namun kini, daya tampungnya menyusut hingga hanya sekitar 40 ton per minggu.

“Kondisi ini jelas berpengaruh. Dulu bisa sampai 60 ton per minggu, sekarang hanya sekitar 40 ton. Ini karena petani jadi enggan memanen saat harga sedang rendah,” tambahnya.

Ketika pendapatan dari panen dianggap tidak sepadan dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan, banyak petani memilih menunda atau mengurangi kegiatan panennya. Situasi ini memperparah kondisi ekonomi mereka yang sebagian besar bergantung pada komoditas karet sebagai mata pencaharian utama.

Harapan Kenaikan Harga dari Pihak Pabrik

Di tengah kondisi ini, para petani berharap adanya intervensi dari pihak pabrik dalam hal penyesuaian harga beli. Mereka menilai bahwa harga ideal untuk karet kering agar tetap memberikan keuntungan wajar bagi petani seharusnya berkisar antara Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram.

Kenaikan harga di tingkat pabrik diyakini bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengembalikan semangat produksi para petani. Jika tidak, maka dikhawatirkan kondisi ini akan menurunkan produktivitas dan jumlah suplai karet dalam jangka panjang.

Situasi harga komoditas karet yang fluktuatif memang sudah menjadi masalah klasik, terutama di tingkat petani. Oleh karena itu, dorongan untuk menciptakan sistem yang lebih stabil dan berkeadilan kian mendesak agar petani tidak terus merugi.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB