Harga Sembako Naik di Maros, Pemerintah Siapkan Operasi Pasar

Jumat, 25 Juli 2025 | 08:29:11 WIB
Harga Sembako Naik di Maros, Pemerintah Siapkan Operasi Pasar

JAKARTA - Lonjakan harga kebutuhan pokok kembali menghantam masyarakat di Maros, Sulawesi Selatan. Selama tiga pekan terakhir, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Batangase, Kecamatan Mandai, terus merangkak naik. Kondisi ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama kewalahan menghadapi gejolak harga yang tak kunjung mereda.

Kenaikan harga terjadi pada komoditas utama seperti bawang merah, cabai, tomat, dan telur. Cuaca buruk yang melanda kawasan penghasil pertanian diduga menjadi penyebab utama terhambatnya pasokan ke pasar.

Pedagang Keluhkan Pasokan Terhambat

Salah satu pedagang di Pasar Batangase, Mitha Makmur, menjelaskan bahwa lonjakan harga sudah berlangsung sejak awal Juli. Ia menyebut bahwa keterlambatan pengiriman dari daerah pemasok membuat pasokan terbatas.

“Pengiriman dari Malino dan Enrekang terlambat,” ujar Mitha.

Harga bawang merah yang sebelumnya berada di kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, kini melambung menjadi Rp50 ribu per kilogram. Kenaikan serupa terjadi pada cabai keriting yang naik dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.

“Cabai rawit juga ikut naik dari Rp30 ribu jadi Rp45 ribu,” katanya.

Tak hanya itu, harga telur ayam juga terdampak. Kini satu rak telur ayam dijual di kisaran Rp50 ribu hingga Rp52 ribu, padahal sebelumnya berkisar antara Rp40 ribu hingga Rp45 ribu, tergantung ukuran dan kualitas.

Harga tomat pun ikut melonjak, bahkan dua kali lipat dibanding harga sebelumnya. Dari semula Rp10 ribu, kini menjadi Rp25 ribu per kilogram.

“Kami kesulitan dapat stok dari petani dan pengiriman terbatas,” keluh Mitha.

Dampak dari kenaikan harga ini pun langsung terasa di kalangan konsumen. Mitha mengaku banyak pembeli yang kini mengurangi jumlah belanja mereka.

Pembeli Kurangi Belanja, Pemerintah Siapkan Langkah

Salah satu pembeli, Erni, yang ditemui saat berbelanja di pasar mengungkapkan bahwa lonjakan harga membuatnya harus lebih berhitung saat membeli kebutuhan dapur.

“Dulu bisa beli satu kilo, sekarang cuma sanggup setengah,” ungkap Erni.

Menurutnya, kondisi ini memaksanya untuk lebih selektif saat berbelanja. Ia kini harus menyesuaikan anggaran dengan hanya membeli bahan pokok yang paling diperlukan.

“Kami harus pilih-pilih dulu, mana yang paling penting dibeli,” katanya, berharap harga kembali stabil dalam waktu dekat.

Menanggapi keluhan masyarakat, Bupati Maros, Chaidir Syam, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah untuk mengendalikan harga.

“Kami sudah minta Dinas Perdagangan dan Bulog untuk turun langsung ke lapangan. Dalam waktu dekat, kami akan gelar operasi pasar guna menekan harga dan meringankan beban masyarakat,” ujarnya.

Operasi pasar direncanakan akan digelar di beberapa titik, termasuk Pasar Batangase yang menjadi salah satu sentra aktivitas ekonomi masyarakat Maros.

Bupati Chaidir yang juga mantan Ketua DPRD Maros itu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi ini.

Ia mengingatkan warga agar berbelanja secara bijak dan sesuai kebutuhan, sembari menunggu langkah intervensi harga dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Kami pastikan pemerintah hadir dan berupaya merespons cepat kondisi ini,” pungkasnya.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB