Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang Sicincin

Jumat, 25 Juli 2025 | 14:28:09 WIB
Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang Sicincin

JAKARTA - Penetapan tarif ruas Tol Padang–Sicincin yang akan segera diberlakukan menjadi perhatian publik di Sumatera Barat. Sebagai bagian dari Tol Trans Sumatera, keberadaan jalan bebas hambatan ini diharapkan dapat mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Namun, kebijakan tarif yang dirilis menuai beragam respons dari masyarakat.

Pihak operator proyek, PT Hutama Karya (Persero), memastikan bahwa besaran tarif yang ditetapkan untuk ruas tol sepanjang 36 kilometer tersebut telah melalui kajian teknis oleh instansi terkait. Proses penetapan juga melibatkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Kepala Regional Sumatera Bagian Tengah PT Hutama Karya, Bromo Waluko Utomo, menyampaikan bahwa keputusan mengenai tarif telah mengacu pada proses dan regulasi yang berlaku. Ia menekankan bahwa semua prosedur teknis sudah ditempuh sebelum tarif diumumkan kepada publik.

"Sebelum tarif Tol Padang–Sicincin ditetapkan, sudah ada kajian dari BPJT dan Kementerian Pekerjaan Umum," ujar Bromo di Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis.

Rincian Tarif dan Waktu Pemberlakuan

Penetapan tarif tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum bernomor 672/KPTS/M/2025. Dalam keputusan tersebut dijelaskan tentang klasifikasi kendaraan dan besaran tarif yang dikenakan kepada pengguna jalan tol berdasarkan golongan.

Untuk kendaraan golongan I akan dikenakan tarif sebesar Rp50.500. Kendaraan golongan II dan III masing-masing dikenai tarif Rp75.500, sementara kendaraan golongan IV dan V dikenakan tarif Rp100.500. Tarif tersebut berlaku baik dari arah Kota Padang menuju Kapalo Hilalang maupun sebaliknya.

Dalam surat keputusan itu juga disebutkan bahwa tarif tol berlaku 14 hari setelah tanggal penetapan keputusan menteri tersebut. Dengan demikian, tarif resmi akan diterapkan mulai 30 Juli 2025.

Lebih lanjut, Bromo menyatakan bahwa informasi mengenai tarif tersebut akan disosialisasikan kepada masyarakat sebelum diberlakukan secara resmi. "Untuk tanggal pemberlakuan tarif akan ditentukan secepatnya setelah masa sosialisasi," katanya.

Langkah sosialisasi ini menjadi bagian penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang struktur tarif, manfaat tol, serta hak dan kewajiban pengguna jalan bebas hambatan.

Respons Warga dan Harapan terhadap Pemerintah

Penetapan tarif ini pun memunculkan tanggapan dari warga. Salah satu pengguna jalan asal Kota Padang, Halbert (33), menyatakan bahwa tarif yang ditetapkan terbilang tinggi dan berpotensi memengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan jalur tol tersebut.

"Saya rasa tarif tol ini terlalu mahal, dan akan mempengaruhi minat masyarakat untuk melintasi tol ini," ujar Halbert.

Menurutnya, seharusnya tarif tol bisa disesuaikan dengan kondisi ekonomi daerah dan kemampuan bayar masyarakat. Halbert berharap pemerintah dan pihak terkait, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, BPJT, serta Hutama Karya, bisa mempertimbangkan kembali besaran tarif yang ditetapkan saat ini.

“Apalagi, tol itu dibuat untuk mendukung percepatan perekonomian di Ranah Minang,” ujarnya menambahkan.

Pandangan seperti yang disampaikan Halbert menggambarkan bahwa implementasi kebijakan tarif jalan tol juga harus memperhatikan daya beli masyarakat. Dalam jangka panjang, keberhasilan pemanfaatan tol tidak hanya bergantung pada kelayakan teknis, tetapi juga pada penerimaan sosial dari pengguna jalan.

Pemerintah dan operator tol diharapkan mampu menjembatani kepentingan masyarakat dengan kelangsungan investasi infrastruktur, agar kehadiran tol benar-benar memberikan nilai tambah ekonomi yang merata.

Tol Sebagai Pengungkit Mobilitas dan Ekonomi

Meski menimbulkan perdebatan, pembangunan Tol Padang–Sicincin merupakan langkah strategis dalam membuka konektivitas Sumatera Barat, yang selama ini mengandalkan jalur darat non-tol dengan durasi tempuh yang lebih panjang.

Tol ini merupakan bagian dari megaproyek Tol Padang–Pekanbaru dan diharapkan mempercepat mobilitas logistik, pariwisata, serta aktivitas masyarakat antarwilayah. Dengan struktur yang lebih modern dan efisien, tol ini diyakini mampu menekan biaya distribusi barang dan jasa di kawasan tersebut.

Pihak Hutama Karya juga menegaskan bahwa aspek keselamatan, efisiensi waktu, dan kenyamanan berkendara adalah bagian dari nilai tambah yang ditawarkan jalan tol, seiring dengan kebijakan tarif yang berlaku. Investasi jangka panjang ini akan memberi dampak signifikan bagi pembangunan daerah, terutama jika didukung oleh sinergi antar pemangku kepentingan.

Sebagai proyek infrastruktur strategis, Tol Padang–Sicincin diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan jalur transportasi yang aman, cepat, dan mendukung pertumbuhan wilayah. Tantangannya kini adalah memastikan tarif yang berlaku dapat diterima masyarakat, serta manfaat tol benar-benar dirasakan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB