Penerbangan Langsung Moskow Pyongyang Kembali Dibuka

Senin, 28 Juli 2025 | 10:39:25 WIB
Penerbangan Langsung Moskow Pyongyang Kembali Dibuka

JAKARTA - Setelah lebih dari dua dekade, jalur udara komersial antara ibu kota Rusia dan Korea Utara kembali terbuka. Maskapai asal Rusia, Nordwind Airlines, telah resmi memulai penerbangan langsung dari Moskow ke Pyongyang, yang dijadwalkan berlangsung sebulan sekali.

Langkah ini menjadi simbol semakin eratnya relasi antara kedua negara, yang dalam beberapa tahun terakhir memperlihatkan peningkatan kerja sama di berbagai bidang, terutama sejak pecahnya konflik bersenjata Rusia-Ukraina pada tahun 2022.

Penerbangan perdana berlangsung pada Ahad, 27 Juli, dengan titik awal keberangkatan di Bandar Udara Internasional Sheremetyevo, Moskow. Penerbangan balik dari Pyongyang direncanakan berlangsung pada Selasa mendatang, menjadikan konektivitas ini sebagai salah satu jalur baru yang signifikan secara geopolitik.

Menurut laporan berbagai blog penerbangan Rusia, ini merupakan penerbangan reguler pertama antara kedua ibu kota sejak pertengahan 1990-an. Penerbangan ini dioperasikan menggunakan pesawat Boeing 777-200ER milik Nordwind Airlines yang berkapasitas hingga 440 penumpang.

Penjualan tiket untuk rute ini dimulai pada 18 Juli, dengan harga awal sebesar 44.700 rubel atau sekitar Rp8,7 juta. Informasi dari media lokal menyebutkan bahwa sebagian besar penumpang pada penerbangan perdana merupakan warga Korea Utara, yang kemungkinan besar memiliki berbagai kepentingan baik diplomatik, bisnis, maupun keluarga.

Koneksi Lain dari Timur Rusia

Selain rute Moskow–Pyongyang, konektivitas udara antara kedua negara juga dijaga oleh maskapai nasional Korea Utara, Air Koryo. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan langsung tiga kali seminggu antara Pyongyang dan Vladivostok, sebuah kota pelabuhan penting di Rusia Timur Jauh.

Frekuensi penerbangan yang relatif tinggi dari Vladivostok menunjukkan bahwa jalur udara ini bukan hanya simbolik, melainkan juga punya kepentingan logistik yang nyata, terutama dalam mendukung pergerakan orang dan barang di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu.

Kemitraan Strategis dalam Bayang-Bayang Konflik

Kebangkitan kembali jalur udara antara Rusia dan Korea Utara tidak bisa dilepaskan dari dinamika global yang sedang berlangsung. Dalam suasana perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina, hubungan antara Moskow dan Pyongyang mengalami pemulihan signifikan.

Puncaknya, pada Juni tahun lalu, kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan komprehensif yang mencakup berbagai aspek kerja sama, termasuk bidang politik, militer, dan ekonomi. Hal ini menandai sebuah aliansi strategis yang lebih erat dari sebelumnya.

Laporan yang beredar juga menyebutkan bahwa Korea Utara telah memberikan dukungan langsung kepada Rusia dengan mengirimkan pasukan ke zona konflik. Meskipun informasi ini belum dikonfirmasi secara terbuka oleh pihak resmi, namun hal tersebut memperkuat dugaan adanya sinergi militer antara kedua negara.

Penerbangan langsung yang kini kembali dibuka dapat dianggap sebagai bagian dari infrastruktur logistik yang mendukung kerja sama intensif tersebut.

Dampak Jangka Panjang

Ketersambungan udara langsung antara Moskow dan Pyongyang berpotensi membawa dampak jangka panjang tidak hanya bagi hubungan bilateral, tetapi juga bagi stabilitas kawasan. Di satu sisi, konektivitas ini memperkuat diplomasi Rusia yang kini semakin menjauh dari negara-negara Barat.

Di sisi lain, Korea Utara yang selama ini menghadapi berbagai sanksi internasional, memperoleh tambahan jalur strategis untuk memperluas jejaring internasionalnya, meskipun dalam lingkup yang sangat terbatas.

Kehadiran penerbangan reguler bisa membuka ruang kerja sama baru di bidang perdagangan, pendidikan, bahkan pertukaran budaya, yang selama ini sulit dilakukan karena keterbatasan akses fisik.

Akses Udara di Tengah Ketegangan Global

Di tengah dinamika global yang penuh ketegangan, langkah Rusia dan Korea Utara membuka kembali jalur udara komersial ini memberikan pesan simbolik yang kuat kepada komunitas internasional. Bahwa kedua negara berkomitmen memperkuat hubungan bilateral mereka, meski diwarnai oleh tekanan dan isolasi dari sebagian besar dunia Barat.

Bagi masyarakat kedua negara, terutama warga Korea Utara yang selama ini sangat terbatas aksesnya ke dunia luar, jalur penerbangan langsung ini bisa membuka peluang mobilitas baru. Namun tentu saja, pelaksanaannya tetap berada dalam pengawasan ketat kedua pemerintah.

Penerbangan langsung Moskow–Pyongyang bukan hanya sekadar rute transportasi baru, melainkan juga cerminan dari sebuah transformasi politik internasional yang sedang terjadi. Melalui jalur udara ini, baik Rusia maupun Korea Utara menunjukkan bahwa mereka siap memperkuat aliansi strategis mereka di tengah tekanan geopolitik yang semakin kompleks.

Dengan penerbangan yang kini berlangsung secara reguler, ke depan bukan tidak mungkin akan terjadi perluasan kerja sama di berbagai sektor lain antara kedua negara.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB