Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Mulai Lancar

Senin, 28 Juli 2025 | 10:18:38 WIB
Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Mulai Lancar

JAKARTA - Lonjakan kendaraan logistik menuju Pelabuhan Ketapang dalam sepekan terakhir mulai menunjukkan penurunan. Hal ini seiring respons cepat berbagai pihak yang melakukan penambahan armada kapal dan pengaturan operasional pelabuhan secara intensif.

Langkah cepat ini dilakukan melalui sinergi antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), KSOP Kelas III Tanjung Wangi, BPTD Kelas II Jawa Timur, kepolisian, serta dukungan informasi dari BMKG. Semua elemen bahu membahu demi memastikan kelancaran distribusi logistik lintas Jawa-Bali tetap aman dan terkendali.

Kapasitas Kapal Ditambah, Proses Bongkar Muat Dipercepat

Hingga Minggu pagi, 27 Juli 2025, tercatat 26 kapal aktif melayani rute Ketapang–Gilimanuk. Jumlah tersebut terdiri dari 19 kapal yang beroperasi di Dermaga MB (Moveable Bridge) dan 7 kapal di Dermaga LCM. Seluruh kapal dijalankan dengan pola 8 trip per hari, disertai percepatan proses bongkar muat serta pengaturan berdasarkan jenis kendaraan yang diangkut.

Untuk menambah daya angkut, KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara—anak usaha ASDP—dijadwalkan uji sandar hari ini. Kapal tersebut sebelumnya melayani lintasan Padangbai–Lembar dan kini siap diperbantukan di lintas Ketapang–Gilimanuk setelah diberangkatkan dari Tanjung Perak, Surabaya, sejak Sabtu, 26 Juli 2025. KMP Gading Nusantara mendapat izin operasional dari KSOP dan BPTD.

Kapal ini mampu mengangkut antara 30–40 unit kendaraan campuran atau sekitar 30 unit truk tronton jika dimaksimalkan. Kehadirannya akan memperkuat armada perbantuan yang sebelumnya telah dioperasikan, seperti KMP Portlink VII di Dermaga Bulusan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa kondisi antrean saat ini sudah jauh lebih terkendali dibandingkan akhir pekan lalu.

“Pagi ini, truk-truk logistik padat mengalir ke kantong parkir Bulusan. Sementara antrean menuju Pelabuhan Ketapang tercatat hanya sekitar 1,3 hingga 2 kilometer, turun signifikan dari kondisi puncak sebelumnya yang sempat menembus 30 kilometer,” ujarnya.

Pengaturan Armada dan Distribusi Merata

Pengaturan kapal eks-LCT tetap diberlakukan sesuai ketentuan keselamatan dari Ditjen Perhubungan Laut. Kapal jenis ini hanya diizinkan mengangkut maksimal enam truk tronton, tanpa penumpang umum, serta wajib menyediakan dua awak kendaraan dengan life jacket selama pelayaran.

General Manager ASDP Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, menjelaskan bahwa enam kapal di Dermaga LCM difokuskan untuk mengangkut truk bermuatan lebih dari 35 ton.

“Langkah ini bertujuan agar distribusi muatan logistik dapat lebih merata dan tidak terpusat pada satu jalur operasional saja,” ujarnya.

Pembagian kapal di tiap dermaga juga diatur dengan rinci. Di Dermaga MB I, terdapat KMP Prathita IV, KMP Gerbang Samudera 2, KMP Jalur Nusa, KMP Dharma Rucitra, dan KMP Trisila Bhakti I. Dermaga MB II melayani KMP Trisila Bhakti II, KMP Bontang Ekspress, KMP Gilimanuk I, KMP Jambo VIII, serta KMP Sumber Berkat II.

Di Dermaga MB III beroperasi KMP Gilimanuk II, KMP Bintang Balikpapan, KMP Dharma Ferry I, KMP Cemerlang No 55, dan KMP Trima Jaya 9. Sedangkan di MB IV melayani KMP Tunu Pratama Jaya 5888, KMP Jambo X, KMP Karya Maritim II, dan KMP Swarna Cakra.

Sementara tujuh kapal di Dermaga LCM adalah KMP Karya Maritim I, KMP Samudera Utama, KMP Liputan 12, KMP Agung Samudera IX, KMP Pancar Indah, KMP SMS Swakarya, dan KMP Samudera Perkasa I.

Kondisi cuaca turut mendukung operasional pelayaran. Laporan BMKG menunjukkan perairan berawan, angin selatan 5–15 knot, gelombang laut 0,2–2 meter, arus menuju selatan dengan kecepatan 166 cm/s, serta jarak pandang mencapai 10 kilometer.

Antisipasi Lonjakan dan Penutupan Jalur Gumitir

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menegaskan bahwa seluruh kapal telah dinyatakan laik laut dan pelabuhan beroperasi secara normal, meski dengan penyesuaian kapasitas angkut. Ia menambahkan bahwa pembatasan load factor di kapal LCT dilakukan sebagai langkah pencegahan demi keselamatan.

Situasi lalu lintas menuju Ketapang juga terdampak oleh proyek preservasi nasional berupa penutupan Jalur Gumitir yang berlaku hingga 24 September 2025. Penutupan tersebut menyebabkan peningkatan volume kendaraan logistik yang dialihkan melalui jalur utara. Hal ini membuat penguatan layanan pelabuhan menjadi semakin penting.

Sebagai bentuk mitigasi tambahan, ASDP dan seluruh instansi terkait menyiapkan kantong parkir tambahan di sekitar area, termasuk Bulusan. Ritme keberangkatan kapal juga disesuaikan dengan kapasitas dermaga, dan koordinasi lapangan diperkuat oleh aparat kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban pengguna jasa.

Seluruh langkah tersebut menjadi bukti komitmen bersama dalam menjaga kelancaran konektivitas Jawa–Bali, terutama di tengah dinamika lalu lintas yang terus berkembang. Prioritas utama tetap pada efisiensi pelayanan dan keselamatan pelayaran.

ASDP mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan informasi terbaru, mengikuti arahan petugas, dan tetap mengutamakan keselamatan selama perjalanan.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB