JAKARTA - Fluktuasi harga sembako masih terus terjadi di wilayah Jawa Timur. Kali ini, bawang merah jadi komoditas paling menonjol dengan kenaikan yang cukup tajam, sementara cabai dan daging ayam kampung justru mengalami penurunan. Perubahan ini menjadi perhatian masyarakat yang ingin menyesuaikan belanja hariannya.
Setiap hari, pergerakan harga kebutuhan pokok bisa berubah, naik atau turun. Meski tidak drastis, fluktuasi ini tetap berdampak pada anggaran rumah tangga. Untuk itu, penting mengetahui perkembangan harga terkini agar masyarakat bisa membuat keputusan belanja yang lebih bijak.
Daftar Lengkap Harga Sembako di Jawa Timur Hari Ini
Sembako merupakan kependekan dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Beberapa komoditas utama dalam kategori ini antara lain beras, gula, minyak goreng, daging, telur, susu, hingga garam. Selain itu, cabai juga menjadi bahan penting dalam konsumsi harian masyarakat Indonesia.
Berikut ini adalah daftar harga sembako terkini di wilayah Jawa Timur per 27 Juli 2025 pukul 09.59 WIB, berdasarkan pantauan dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok di daerah tersebut:
Beras Premium: Rp 15.014/kg
Beras Medium: Rp 13.076/kg
Gula kristal putih: Rp 16.573/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.488/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.159/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.405/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp 16.473/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 118.912/kg
Daging ayam ras: Rp 31.426/kg
Daging ayam kampung: Rp 67.431/kg
Telur ayam ras: Rp 27.111/kg
Telur ayam kampung: Rp 46.766/kg
Susu kental manis Bendera: Rp 12.447/370 gr
Susu kental manis Indomilk: Rp 12.366/370 gr
Susu bubuk Bendera: Rp 41.694/400 gr
Susu bubuk Indomilk: Rp 41.108/400 gr
Garam bata: Rp 1.682
Garam halus: Rp 9.471/kg
Cabai merah keriting: Rp 29.926/kg
Cabai merah besar: Rp 31.417/kg
Cabai rawit merah: Rp 36.299/kg
Bawang merah: Rp 48.322/kg
Bawang putih: Rp 30.894/kg
Gas elpiji: Rp 19.647
Dari data tersebut, bawang merah tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 2.212 atau 4,80 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sebaliknya, sejumlah komoditas seperti cabai dan daging ayam kampung justru menurun.
Cabai merah besar turun Rp 2.971 atau 7,57 persen
Cabai rawit merah turun Rp 763 atau 2,37 persen
Cabai keriting turun Rp 786 atau 2,56 persen
Daging ayam kampung turun Rp 855 atau 1,25 persen
Penyebab Naik-Turunnya Harga Sembako
Fluktuasi harga sembako tidak terjadi tanpa sebab. Beberapa faktor utama yang kerap mempengaruhi perubahan ini antara lain:
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat tapi stok terbatas, maka harga bisa naik. Sebaliknya, jika barang melimpah, harga akan cenderung turun.
Cuaca dan Musim: Kondisi cuaca ekstrem, musim panen yang mundur, atau bencana alam dapat mengganggu produksi pertanian dan berdampak langsung pada pasokan.
Kebijakan Pemerintah: Regulasi tentang impor, pajak, dan subsidi juga berpengaruh besar terhadap harga kebutuhan pokok.
Biaya Produksi: Kenaikan harga bahan baku, pupuk, upah tenaga kerja, dan ongkos distribusi dapat meningkatkan harga akhir di pasar.
Nilai Tukar: Komoditas impor sangat rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Inflasi: Tekanan inflasi juga menyebabkan harga sembako terus merangkak naik seiring waktu.
Distribusi: Hambatan logistik seperti kemacetan atau keterbatasan sarana transportasi bisa menyebabkan keterlambatan pasokan dan berujung pada lonjakan harga di pasar lokal.
Kondisi ekonomi makro dan mikro yang dinamis juga menjadi faktor tambahan. Karena itu, pengawasan rutin dan kebijakan pemerintah yang tepat diperlukan untuk menjaga kestabilan harga sembako.
Penting untuk dicatat bahwa harga di atas merupakan harga rata-rata di wilayah Jawa Timur. Di pasar tradisional atau daerah tertentu, harga bisa sedikit berbeda. Masyarakat tetap disarankan untuk membandingkan harga di beberapa tempat guna mendapatkan nilai terbaik.