JAKARTA - Di tengah derasnya arus teknologi dan kemudahan akses gadget, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan bahwa orang tua perlu terlibat aktif dalam kehidupan digital anak. Menurutnya, pendidikan di era digital tidak cukup hanya mengandalkan sekolah, melainkan membutuhkan kolaborasi yang erat antara rumah dan lingkungan belajar.
Anies menyebut, kunci pola asuh anak masa kini adalah keseimbangan: aturan yang jelas, pendampingan yang dekat, dan pemahaman akan dunia digital dari sudut pandang anak. “Peran aktif orang tua dan guru sangat penting untuk mengawasi pemakaian perangkat digital anak agar terhindar dari dampak negatif, terutama di era teknologi yang berkembang cepat,” jelasnya.
Perjanjian Penggunaan Gadget Jadi Kunci
Salah satu saran utama yang diberikan Anies adalah membuat kesepakatan bersama anak terkait penggunaan perangkat digital. Orang tua disarankan menetapkan batas waktu screen time melalui perjanjian yang disepakati kedua belah pihak. Dengan begitu, anak tidak hanya mematuhi aturan, tetapi juga memahami alasan di balik pengaturan waktu tersebut.
Anies menekankan, keterlibatan orang tua bersifat edukatif. Artinya, orang tua tidak sekadar membatasi, tetapi juga mendampingi dan memberi pemahaman tentang dunia digital yang digeluti anak. Langkah ini sekaligus membangun komunikasi positif antara anak dan orang tua.
Selain itu, Anies mengingatkan bahwa kualitas mendidik anak tidak bergantung pada jenjang pendidikan formal orang tua. Yang terpenting adalah kesediaan mereka untuk memahami tahap perkembangan anak dan aktif membimbingnya. “Keterlibatan itu yang akan membuat anak merasa didampingi, bukan sekadar diatur,” ungkapnya.
Dalam wawancara di KBA News, Anies juga mengajak orang tua untuk terus belajar meningkatkan kapasitas diri sebagai pengasuh. Orang tua yang memahami perkembangan teknologi akan lebih mudah merespons tantangan digitalisasi, sambil tetap memberikan bimbingan yang efektif bagi anak-anak mereka.
Pendekatan yang profesional namun hangat inilah yang menurut Anies dapat menciptakan pola asuh sehat di era digital. Dengan menggabungkan aturan yang jelas, pendampingan yang dekat, serta kesadaran orang tua atas kebutuhan generasi masa kini, anak-anak dapat tumbuh dengan bekal karakter dan literasi digital yang seimbang.