JAKARTA - Proyek pembangunan Jembatan Musi V di Palembang, Sumatera Selatan, terus menunjukkan kemajuan signifikan. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melaporkan bahwa realisasi pengerjaan jembatan yang menjadi bagian dari Jalan Tol Palembang–Betung tersebut kini telah mencapai 38,63%.
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, mengungkapkan capaian tersebut lebih cepat dibandingkan target awal yang ditetapkan. Saat ini, pembangunan sudah memasuki tahap konstruksi bentang tengah dengan metode segmental box girder, yang menjadi salah satu bagian terpenting dari proyek jembatan tol ini.
“Waskita Karya berkomitmen menyelesaikan proyek ini secara tepat waktu dan sesuai standar mutu, agar dapat segera digunakan dengan aman dan nyaman,” kata Dhetik.
Target Rampung Awal 2026
Jembatan Musi V merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan panjang 1.684 meter. Waskita Karya menargetkan pembangunan dapat rampung pada awal 2026 dan sudah beroperasi penuh tepat saat momentum Lebaran tahun tersebut.
Berbeda dengan jembatan yang ada sebelumnya, Musi V dirancang khusus untuk kendaraan tol. Kehadirannya akan mempermudah mobilitas pengguna jalan yang ingin menyeberangi Sungai Musi tanpa harus memasuki pusat kota Palembang. Jembatan ini akan langsung terhubung dengan jaringan Jalan Tol Lintas Sumatra (JTTS), baik ke arah utara maupun selatan.
Manfaat ini tidak hanya berpengaruh pada kelancaran perjalanan antarkota, tetapi juga akan membantu memangkas biaya logistik dan transportasi antarwilayah. Efisiensi tersebut diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah Sumatera Selatan yang tengah mengembangkan berbagai sektor industri dan distribusi.
“Dengan Jembatan Musi V, arus barang dan penumpang dapat bergerak lebih cepat. Manfaat itu tentu menjadi angin segar bagi dunia usaha, terutama sektor distribusi dan industri,” jelas Dhetik.
Dorongan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Jembatan Musi V menjadi salah satu infrastruktur vital dalam rangka pengembangan jaringan tol Sumatra. Tidak hanya mempercepat perjalanan antarkota, jembatan ini diproyeksikan menjadi jalur alternatif strategis yang dapat mengurangi kepadatan di pusat kota Palembang.
Efisiensi perjalanan yang tercipta akan mendukung kelancaran distribusi logistik di sepanjang koridor Sumatra. Biaya angkut barang dapat ditekan, sehingga daya saing produk dari Sumatera Selatan di pasar domestik maupun ekspor menjadi lebih baik.
Selain itu, pembangunan ini juga berpotensi membuka peluang investasi baru di sektor transportasi dan industri penunjang, karena aksesibilitas wilayah semakin terbuka. Momentum penyelesaian proyek ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi regional sekaligus mendukung pengembangan kawasan sekitar tol.
Dhetik menegaskan kembali bahwa seluruh pengerjaan proyek akan tetap mengutamakan standar keamanan dan mutu. Waskita Karya berfokus untuk memastikan setiap tahapan dilaksanakan sesuai prosedur teknis, agar jembatan bisa digunakan masyarakat secara optimal dan berkelanjutan.
Jembatan Musi V tidak hanya akan menjadi ikon infrastruktur baru di Palembang, tetapi juga salah satu proyek penting yang mempercepat konektivitas Sumatra. Dengan progres 38,63% dan target penyelesaian awal 2026, kehadiran jembatan ini diharapkan memberi dampak nyata bagi transportasi, logistik, dan ekonomi di kawasan Sumatera Selatan.