Khamzat Chimaev di Ujung Tanduk Jelang UFC 319

Kamis, 31 Juli 2025 | 14:02:22 WIB
Khamzat Chimaev di Ujung Tanduk Jelang UFC 319

JAKARTA - Jelang laga terbesar dalam kariernya, Khamzat Chimaev justru menghadapi tekanan besar yang datang dari luar oktagon. Menjelang duel perebutan gelar kelas menengah UFC 319 melawan Dricus Du Plessis, sang petarung Swedia berdarah Chechnya ini diterpa sorotan negatif, mulai dari keraguan publik hingga kritik tajam dari mantan juara.

Chimaev akan tampil di UFC 319 yang digelar di United Center, Chicago, Amerika Serikat, Minggu, 17 Agustus 2025 waktu Indonesia. Pertarungan ini menjadi kesempatan emas bagi “Borz” meraih sabuk juara pertamanya di UFC. Namun, rekam jejaknya yang kerap terganggu masalah kesehatan dan pembatalan laga membuat banyak pihak sangsi.

Sorotan Buruk Menjelang Laga Besar

Eks petarung UFC, Din Thomas, menjadi salah satu sosok yang vokal meragukan kesiapan Chimaev. Dalam pandangannya, Chimaev terlalu sering bermasalah setiap kali mendekati hari tanding.

“Setiap kali orang ini mendekati tanggal pertarungan, saya melihat video dirinya berada di lantai, benar-benar sakit,” ujar Thomas.
“Dia diinapkan di rumah sakit lagi. Dia tidak berlatih selama 3 atau 4 hari, atau 5 hari. Saya tidak tahu secara pastinya angkanya. Akan tetapi kita tidak bisa menaruhnya dalam laga akhir pekan berikutnya.”

Riwayat pembatalan laga memang melekat pada Chimaev. Beberapa kali ia gagal tampil di UFC, mulai dari sakit, gagal menurunkan berat badan, hingga mundur di menit akhir. Hal ini memunculkan cap kurang bisa diandalkan bagi dirinya, terlebih jelang laga sebesar ini.

Michael Bisping, mantan juara kelas menengah UFC, juga menyoroti hal yang sama. Menurutnya, reputasi Chimaev di mata publik memang terpengaruh oleh catatan pembatalan yang berulang.

“Sekarang, Khamzat Chimaev bukanlah orang yang paling dapat diandalkan,” kata Bisping melalui kanal YouTube pribadinya.
“Faktanya, jika kita melihat rekam jejaknya di Tapology, ia telah mundur dari enam pertarungan. Sekarang, pertama-tama, tiga pertarungan dengan Leon Edwards kemungkinan karena COVID. Itu sekitar tahun 2021. Saya tidak ingat detailnya, tapi pertarungan-pertarungan dibatalkan satu pihak, pihak lain, dan alasan lain karena COVID. Jadi, lupakan saja ketiga pertarungan itu.”

Bisping kemudian mengingatkan soal drama melawan Nate Diaz dan Paulo Costa. Chimaev gagal menurunkan berat badan ketika dijadwalkan menghadapi Diaz, hingga lawannya diganti dengan Kevin Holland. Sementara itu, batalnya pertarungan dengan Costa bukan salah Chimaev karena petarung asal Brasil tersebut mundur akibat cedera.

Persaingan Gelar dan Tekanan dari Pesaing

Persaingan di kelas menengah UFC kini semakin panas. Duel Chimaev vs Du Plessis akan menentukan arah baru divisi ini. Selain itu, ada Reinier de Ridder, mantan juara kelas berat ringan ONE Championship, yang kini menjadi ancaman baru dengan empat kemenangan beruntun sejak debut di UFC.

De Ridder bahkan ikut memberi komentar yang merendahkan Chimaev setelah menundukkan Robert Whittaker lewat keputusan split di UFC Abu Dhabi. Meski begitu, pandangannya lebih fokus pada persiapan teknis ketimbang riwayat kesehatan Chimaev.

“Khamzat akan menjadi lawan yang lebih mudah untuk dipersiapkan. Dia memiliki gaya yang lebih konvensional,” kata De Ridder.
“Saya bisa membawa beberapa petarung dari Dagestan dan Chechnya yang bergulat dengan gaya serupa Khamzat. Gaya bertarungnya tidak seaneh Dricus.”

Menurutnya, justru Du Plessis yang memiliki gaya tak terduga dan lebih menantang untuk dipelajari. Namun, jika Chimaev berhasil meraih kemenangan dan menjadi juara, namanya akan langsung melejit sebagai salah satu bintang baru UFC.

Momen Penentuan untuk Chimaev

Chimaev sendiri menyadari betapa pentingnya laga ini. Kesempatan merebut sabuk juara sekaligus membungkam kritik hanya datang sekali dalam waktu lama. Riwayat buruknya yang diwarnai batal bertanding, sakit, dan kontroversi berat badan membuat laga di UFC 319 menjadi momen pembuktian absolut.

Dengan mata dunia tertuju pada duel ini, tekanan semakin besar. Mantan juara, analis, hingga sesama petarung sama-sama menunggu apakah Chimaev mampu menjawab keraguan atau justru kembali menjadi sorotan negatif.

Jika berhasil mengalahkan Dricus Du Plessis, Chimaev tidak hanya merebut gelar juara kelas menengah UFC untuk pertama kalinya, tetapi juga menutup mulut para pengkritiknya. Namun, bila gagal, cap “tidak bisa diandalkan” mungkin akan semakin melekat dalam perjalanan kariernya.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB