JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik minat dunia usaha. Artha Graha Network resmi menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di kawasan yang menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia tersebut. Minat ini disampaikan langsung oleh perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar, yang menilai IKN memiliki potensi besar terutama di sektor hospitality dan food & beverage (F&B).
“Saya rasa pembangunan ini menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan food & beverage. Itu akan kami pelajari lebih lanjut,” kata Michael.
Sejumlah anak usaha di bawah Artha Graha Group seperti Bank Artha Graha Internasional, Electronic City, Discovery Hotels & Resorts, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Takokak Win’s Tea, Creative Event Entertainment, dan PT Samudera Indo Sejahtera (PT SIS Tual) diproyeksikan akan ikut meramaikan ekosistem investasi di IKN.
OIKN Fokus Bangun Ekosistem Penunjang
Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono menyampaikan, pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
“Sekarang kita berada di KIPP 1A, terdapat Istana, di sebelah kanan adalah Legislatif, dan di sebelah kiri adalah Yudikatif. Ini semua akan kita bangun dalam tiga tahun. Saat ini pembangunan jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai karena di sana ada beberapa investasi yang masuk,” ujar Basuki.
Ia menegaskan, gedung Yudikatif dan Legislatif ditargetkan rampung dalam kurun tiga tahun. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Sudiro Roi Santoso, menambahkan bahwa keberadaan ekosistem pendukung seperti sarana hiburan, olahraga, dan gaya hidup menjadi penting untuk membuat IKN nyaman dihuni.
“Yang saat ini kami butuhkan agar ekosistem bisa berjalan adalah crowd, tempat-tempat keramaian dan juga lifestyle. Jadi bukan sekadar memindahkan orang, tapi menciptakan kenyamanan agar betah tinggal di sini,” jelas Roi.
Sekretaris OIKN Bimo Adi Nursanthyasto menambahkan, potensi pasar di IKN semakin jelas dengan jumlah penghuni yang terus bertambah. Saat ini, tercatat sekitar 1.200 ASN dan 5.000 pekerja konstruksi sudah tinggal di kawasan IKN, ditambah dengan kunjungan rutin ribuan wisatawan lokal.
“Ini yang sering ditanyakan investor: berapa target market-nya? Kami yakin pengelolaan aset seperti di SCBD bisa diterapkan di sini, melalui kerja sama B2B yang menjanjikan,” kata Bimo.
Investasi Swasta Terus Bertambah
OIKN mencatat, sebelum Artha Graha Network, sudah ada enam perusahaan swasta yang menanamkan modal di IKN dengan total investasi mencapai Rp3,65 triliun. Sektor yang digarap meliputi kuliner, perhotelan, pendidikan, ritel, konstruksi, hingga pengembangan properti komersial dan residensial.
Beberapa di antaranya adalah:
PT Solusi Harapan Nusantara, yang akan membangun pusat kuliner di lahan 1,8 hektare dengan brand seperti Bakoel Bamboe dan Katta Coffee & Kitchen.
PT Makmur Berkah Hotel (MBH), menghadirkan hotel bintang lima di bawah jaringan Marriott International di lahan 2,04 hektare.
PT Australia Independent School (AIS) Nusantara, mendirikan sekolah dengan kapasitas 750 siswa dan kurikulum International Baccalaureate di lahan 7,9 hektare.
PT Maxi Nusantara Raya, membangun supermarket modern dan area kuliner seluas 0,21 hektare.
PT Kreasibeton Nusapersada, mengembangkan apartemen, perkantoran swasta, dan supermarket di lahan 9,342 hektare.
PT Daya Mulia Turangga, membangun area perkantoran dan komersial di lahan 2,88 hektare.
Dengan bergabungnya Artha Graha Network, pemerintah optimistis ekosistem investasi di IKN akan semakin ramai. Basuki menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan modalnya ke IKN.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan kepercayaan bapak-ibu sekalian untuk berinvestasi di IKN,” ujar Basuki.
Langkah ini mempertegas bahwa IKN bukan sekadar proyek pemindahan ibu kota, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru yang menawarkan peluang bisnis beragam bagi investor domestik.