Pengertian kredit produktif adalah pinjaman untuk mendukung kegiatan usaha atau investasi yang mampu menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan.
Kredit ini berbeda dari kredit konsumtif yang biasanya digunakan untuk kebutuhan pribadi tanpa menghasilkan pemasukan.
Terdapat berbagai jenis kredit produktif yang disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan peminjam.
Misalnya, kredit modal kerja yang ditujukan untuk membiayai operasional usaha sehari-hari, serta kredit investasi yang digunakan untuk pembelian barang modal atau pengembangan usaha dalam jangka panjang.
Selain itu, ada pula kredit usaha rakyat (KUR) yang ditujukan bagi pelaku UMKM dengan syarat dan bunga yang lebih ringan dari kredit konvensional.
Contoh nyata dari kredit produktif bisa ditemukan pada pengusaha kecil yang meminjam dana untuk membeli peralatan produksi, memperluas tempat usaha, atau menambah stok barang.
Dana yang diperoleh melalui kredit ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kapasitas usaha agar mampu menghasilkan keuntungan lebih besar di masa depan.
Dengan memahami pengertian kredit produktif, pelaku usaha dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak, serta memanfaatkan fasilitas pinjaman untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Pengertian Kredit Produktif
Pengertian kredit produktif mengacu pada jenis pinjaman yang ditujukan untuk meningkatkan penghasilan melalui kegiatan usaha atau investasi.
Kredit sendiri adalah penyediaan dana atau tagihan yang diberikan berdasarkan persetujuan antara pihak bank dan peminjam, di mana pihak peminjam memiliki kewajiban untuk melunasi pinjaman tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan, beserta bunga sesuai perjanjian.
Berbeda dari kredit konsumtif, kredit produktif bertujuan menciptakan pendapatan tambahan.
Namun, masih banyak masyarakat di Indonesia yang memandang negatif aktivitas kredit, karena menganggap pinjaman hanya mendorong perilaku konsumtif.
Padahal, kredit produktif bisa menjadi sarana strategis untuk membangun sumber penghasilan baru. Secara linguistik, istilah ini terdiri dari dua kata dengan makna berbeda.
"Kredit" merujuk pada transaksi keuangan yang bersifat tidak tunai atau dilakukan secara angsuran, sedangkan "produktif" berarti mampu menghasilkan sesuatu dalam skala tertentu.
Jika digabungkan, frasa ini menggambarkan teknik cicilan yang dimanfaatkan untuk kepentingan usaha atau bisnis, umumnya dilakukan di luar pekerjaan utama, sehingga mampu menambah penghasilan di luar gaji tetap maupun tunjangan dari pekerjaan utama.
Contohnya, seseorang membeli sebuah ruko dengan sistem KPR dan kemudian mengelolanya menjadi sebuah kedai kopi. Keuntungan dari penjualan kopi tersebut digunakan untuk membayar angsuran KPR bangunan itu sendiri.
Contoh lain adalah membeli rumah kedua untuk disewakan kepada orang lain, sehingga pendapatan dari sewa dapat membantu membayar cicilan rumah tersebut.
Sementara itu, kredit konsumtif adalah jenis cicilan yang dilakukan demi memenuhi keinginan pribadi tanpa tujuan menghasilkan keuntungan. Biasanya digunakan untuk membeli barang atau jasa yang hanya bersifat pemenuhan gaya hidup.
Misalnya, membeli smartphone baru dengan kartu kredit, atau membeli rumah tambahan hanya sebagai aset pasif tanpa dimanfaatkan, sehingga tidak memberikan tambahan pemasukan.
Jenis-jenis Kredit Produktif
1. Ditinjau dari Tujuan Penggunaannya
Jenis pinjaman ini memiliki beberapa bentuk berdasarkan tujuan pemanfaatannya. Berikut beberapa tipe pinjaman sesuai dengan tujuan penggunaannya:
a. Pembiayaan untuk investasi
Bagi kamu yang ingin memulai bisnis, membangun proyek, mendirikan pabrik, merenovasi atau memperluas bangunan usaha, jenis pembiayaan ini bisa menjadi pilihan.
Menurut informasi dari OJK, jenis pembiayaan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang dalam kegiatan investasi.
Umumnya, pinjaman ini memiliki tenor yang lebih panjang, sehingga cocok digunakan saat membutuhkan dana besar guna mendukung kegiatan bisnis.
Proses pengajuannya membutuhkan analisis kelayakan usaha serta dokumen resmi seperti izin usaha dan tanda daftar perusahaan.
b. Pembiayaan modal operasional
Jenis pembiayaan ini diberikan kepada pelaku usaha yang ingin meningkatkan kapasitas produksi atau memperlancar operasional bisnisnya.
Dana yang diperoleh bisa digunakan untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, atau keperluan operasional lainnya.
Untuk mendapatkan pinjaman ini, calon peminjam harus memenuhi ketentuan dan syarat yang ditetapkan oleh lembaga keuangan terkait.
2. Ditinjau dari Jangka Waktunya
Berikut ini adalah jenis-jenis pinjaman berdasarkan durasi waktu pengembaliannya:
a. Pinjaman jangka pendek
Pinjaman dengan durasi kurang dari satu tahun ini tergolong lebih mudah diakses, terutama karena risikonya yang lebih rendah bagi lembaga keuangan.
Persyaratannya pun cenderung ringan. Dana dari pinjaman ini bisa digunakan untuk memulai usaha ataupun keperluan pribadi.
b. Pinjaman jangka menengah
Durasi pengembalian dari pinjaman ini lebih lama dibanding jangka pendek, biasanya mencapai tiga tahun.
Informasi dari Pegadaian menyebutkan bahwa jenis pembiayaan ini banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah, terutama untuk pinjaman di bawah angka 100 juta rupiah.
c. Pinjaman jangka panjang
Kategori ini mencakup pinjaman dengan durasi pengembalian paling panjang, hingga lima tahun. Dana pinjaman bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan besar seperti pembangunan bisnis, pembelian rumah, atau kendaraan.
Karena risiko yang lebih tinggi, proses pengajuan biasanya membutuhkan dokumen pelengkap yang lebih detail dan tidak mudah disetujui begitu saja oleh pihak pemberi pinjaman.
3. Berdasarkan Tujuan
Jenis kredit produktif juga dapat dibedakan berdasarkan tujuannya, antara lain:
a. Kredit Produktif
Jenis kredit ini dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan, biasanya dengan membeli aset tertentu.
Contohnya, seseorang dapat menggunakan dana dari kredit produktif untuk membeli properti yang kemudian disewakan, atau sebagai modal awal dalam memulai bisnis agar bisa menghasilkan keuntungan.
b. Kredit Konsumtif
Kredit ini berbeda dengan kredit produktif karena penggunaannya hanya untuk keperluan pribadi.
Dana dari kredit konsumtif tidak ditujukan untuk pembelian aset yang memberikan keuntungan, melainkan untuk barang-barang konsumsi yang nilainya cenderung menurun, seperti barang elektronik atau produk yang bersifat keinginan semata.
4. Berdasarkan Sektor Usaha
Kredit produktif juga bisa dikategorikan berdasarkan sektor usaha penerimanya, sebagai berikut:
a. Kredit Pendidikan
Jenis kredit ini diperuntukkan bagi kebutuhan pendidikan, baik untuk pelajar maupun mahasiswa. Tak hanya itu, kredit ini juga bisa digunakan untuk membangun atau memperbaiki sarana pendidikan.
b. Kredit Profesi
Kredit profesi merupakan fasilitas pinjaman yang biasanya ditujukan untuk individu dengan pekerjaan tertentu seperti dosen atau pengacara. Kredit ini diberikan berdasarkan profesi dan kebutuhan profesionalnya.
c. Kredit Perumahan
Masyarakat bisa mengajukan kredit jenis ini untuk tujuan membeli atau membangun rumah tinggal. Kredit perumahan banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak.
d. Kredit Pertambangan
Merupakan jenis kredit jangka panjang yang umum digunakan oleh pelaku usaha di bidang pertambangan, seperti industri minyak, emas, atau timah. Dana dari kredit ini biasanya digunakan untuk mendukung operasional sektor pertambangan.
e. Kredit Pertanian
Para pelaku usaha di bidang pertanian atau perkebunan rakyat bisa memanfaatkan kredit ini untuk menopang usaha mereka.
Kredit pertanian dapat diberikan dalam jangka waktu pendek, menengah, maupun panjang, tergantung dari kapasitas peminjam dan nilai pinjamannya.
f. Kredit Peternakan
Seperti halnya sektor pertambangan dan pertanian, bidang peternakan juga dapat memperoleh akses kredit untuk kebutuhan usaha mereka. Kredit ini bisa bersifat jangka pendek hingga panjang, tergantung kebutuhan dan rencana usaha peternak.
g. Kredit Industri
Jenis kredit ini disediakan oleh perbankan bagi sektor industri yang mencakup skala kecil, menengah, maupun besar. Tujuannya adalah untuk mendukung kegiatan produksi dan pengembangan industri tersebut.
Contoh Kredit Produktif
Ulasan ini membahas salah satu jenis fasilitas pinjaman yang juga tersedia di bank, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan produktif. Di bawah ini merupakan beberapa contoh penggunaannya berdasarkan jenis-jenis pinjaman yang ditawarkan:
Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Jenis pinjaman ini memungkinkan seseorang memiliki tempat tinggal impian tanpa harus menyediakan dana besar di awal. Cukup dengan uang muka dan cicilan sesuai jangka waktu yang ditentukan.
Pinjaman ini bersifat produktif apabila properti yang dibeli digunakan untuk mendatangkan keuntungan, seperti menyewakan apartemen, membuka usaha rumahan, atau berjualan di ruko.
Kredit Usaha
Pinjaman ini memberikan pendanaan bagi yang ingin memulai atau mengembangkan usaha dalam jangka waktu tertentu. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengajuan pinjaman ini adalah ketentuan bank tentang agunan.
Oleh karena itu, memahami syarat sejak awal menjadi langkah bijak agar terhindar dari risiko keuangan di kemudian hari.
Kredit Modal Kerja (KMK)
Jenis pinjaman ini cocok bagi pengusaha yang membutuhkan tambahan dana untuk menunjang kegiatan operasional bisnis.
Misalnya, jika sudah memiliki usaha kedai kopi selama dua tahun dan ingin mengembangkan bisnis, bisa mengajukan pinjaman ini baik secara langsung ke beberapa bank maupun lewat layanan digital.
Jenis pinjaman ini biasanya memerlukan jaminan seperti properti, kendaraan, deposito, peralatan bisnis, stok barang, atau piutang usaha.
Unsur-unsur yang Terdapat dalam Kredit
Beberapa elemen penting dalam proses kredit perlu dipahami dalam penyediaan fasilitas pinjaman, antara lain:
Kepercayaan
Kepercayaan menjadi fondasi utama dalam transaksi kredit. Unsur ini digunakan sebagai dasar untuk menilai sejauh mana kemampuan peminjam dalam melunasi pinjamannya selama periode tertentu, baik berdasarkan informasi internal maupun eksternal.
Keyakinan ini juga penting bagi pihak pemberi pinjaman sebagai jaminan bahwa dana yang dipinjam akan dikembalikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Kesepakatan
Suatu transaksi kredit baru dapat terlaksana apabila ada persetujuan dari kedua belah pihak. Kesepakatan ini terjadi jika semua syarat dan ketentuan yang diajukan telah disetujui bersama oleh pihak pemberi dan penerima pinjaman.
Jangka Waktu
Setelah adanya kesepakatan, maka hal berikutnya yang perlu ditentukan adalah jangka waktu pelunasan.
Pihak peminjam diharuskan mengembalikan dana yang diterima, baik dengan tambahan bunga maupun tidak, sesuai dengan tenggat waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Risiko
Dalam proses kredit, risiko menjadi elemen penting yang tidak bisa dihindari. Risiko kredit bisa muncul akibat kelalaian atau bisa juga disebabkan oleh kesengajaan dari pihak peminjam.
Risiko gagal bayar atau kredit macet menjadi tantangan utama yang harus diantisipasi oleh pemberi pinjaman.
Balas Jasa
Elemen ini mencerminkan imbalan yang diterima oleh pemberi kredit atas dana yang disalurkan, biasanya dalam bentuk bunga atau sistem bagi hasil.
Setiap pinjaman memiliki tujuan tertentu, karena tanpa arah yang jelas, manfaat kredit tidak akan tercapai secara maksimal. Berikut adalah beberapa tujuan umum dari pemberian kredit:
- Menyalurkan pinjaman dengan tingkat bunga yang telah disepakati
- Mendorong pemanfaatan dana secara lebih efisien
- Menambah modal usaha atau modal kerja
- Memperlancar aktivitas transaksi pembayaran
- Mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat
Hal-hal yang Dipertimbangkan pada Kredit Produktif
Sebelum memulai bisnis atau membeli suatu barang dengan sistem kredit, penting untuk meninjau segala aspek secara menyeluruh.
Tujuannya adalah agar keputusan tersebut tidak berdampak negatif terhadap kondisi keuangan dan tidak menimbulkan kebiasaan konsumtif yang merugikan. Beberapa hal yang patut diperhatikan sebelum menggunakan kredit antara lain:
- Tinjau apakah barang yang akan dibeli memberikan keuntungan atau justru sebaliknya. Dalam sistem kredit, Anda tidak hanya membayar harga barang, tetapi juga cicilan dan bunga.
Oleh karena itu, pastikan bahwa barang tersebut memberi nilai lebih, sehingga harga akhir yang dibayarkan tetap terasa layak.
- Pertimbangkan pula manfaat dari barang tersebut. Apakah pembelian ini akan memberikan nilai produktif atau justru tidak terlalu bermanfaat? Barang-barang dengan nilai guna tinggi tentunya lebih layak dibeli secara kredit.
Salah satu jenis barang yang ideal dibeli dengan sistem cicilan adalah rumah. Properti cenderung mengalami kenaikan harga dari waktu ke waktu, sehingga membelinya meski lewat kredit bisa menjadi pilihan strategis untuk jangka panjang.
Utang Produktif
Utang produktif adalah jenis utang yang digunakan untuk memperoleh aset atau barang yang nilainya berpotensi meningkat dan dapat memberikan tambahan penghasilan.
Walau memiliki manfaat, penggunaan utang produktif tetap harus dikelola dengan cermat. Jika jumlahnya terlalu besar, utang ini justru dapat memperburuk kondisi keuangan dan menyebabkan arus kas terganggu hingga menipisnya tabungan.
Salah satu contoh utang produktif adalah pinjaman yang dimanfaatkan untuk memulai usaha, karena dana tersebut bisa dipakai sebagai modal yang nantinya dapat menghasilkan pendapatan tambahan.
Namun, bila usaha tersebut gagal dan Anda tetap memiliki kewajiban utang, berikut beberapa langkah yang bisa ditempuh:
Evaluasi usaha dan kondisi finansial pribadi
Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap usaha-usaha yang sedang dijalankan, dan tentukan mana yang masih berpotensi membantu melunasi utang.
Terapkan pola hidup hemat
Kurangi pengeluaran yang bersifat konsumtif agar beban keuangan berkurang. Fokus utama adalah memprioritaskan pembayaran cicilan utang.
Ajukan restrukturisasi utang
Restrukturisasi utang bertujuan untuk meringankan beban pembayaran. Anda dapat menghubungi pihak bank untuk mengajukan perubahan struktur pembayaran, seperti penurunan bunga, perpanjangan masa cicilan, atau pengurangan saldo pokok yang tertunggak.
Sebagai penutup, pengertian kredit produktif mencerminkan pinjaman yang dimanfaatkan untuk kegiatan penghasil pendapatan, asalkan dikelola bijak agar tidak membebani keuangan.