OJK Perkuat Peran Bursa Karbon untuk Pasar Modal Berkelanjutan

Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:15:20 WIB
OJK Perkuat Peran Bursa Karbon untuk Pasar Modal Berkelanjutan

JAKARTA - Pasar modal Indonesia terus menunjukkan langkah nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satu fokus utama saat ini adalah pengembangan bursa karbon sebagai instrumen strategis dalam menekan emisi karbon dan mendorong prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di industri jasa keuangan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan bahwa isu keberlanjutan tetap menjadi prioritas yang dijaga secara konsisten oleh OJK dalam mengawal semua lini pasar modal dan industri jasa keuangan. Hal ini terungkap saat Mahendra menyampaikan sambutan pada peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Peran Bursa Karbon dalam Pasar Modal

Mahendra mengungkapkan data terbaru yang menunjukkan peningkatan nilai transaksi di bursa karbon Indonesia. “Nilai transaksi bursa karbon Indonesia telah mencapai lebih dari Rp 77 miliar dan volume transaksi telah melampaui 1,59 juta ton CO2 equivalent per 8 Agustus 2025,” ungkapnya. Angka ini menunjukkan respons positif pasar terhadap mekanisme perdagangan karbon yang kini semakin mendapat perhatian luas.

Dengan diluncurkannya perdagangan karbon internasional melalui bursa karbon Indonesia, Mahendra optimistis bahwa nilai dan volume transaksi akan terus tumbuh. Upaya penguatan regulasi serta peningkatan kapasitas pelaku pasar menjadi langkah strategis yang ditempuh OJK untuk mendorong inovasi dan memastikan penerapan prinsip ESG berjalan efektif.

Sinergi dan Kolaborasi untuk Pasar Modal Berkelanjutan

Lebih lanjut, Mahendra menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan. “OJK terus mendorong kolaborasi antara lembaga, pelaku industri, dan masyarakat agar momentum peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia bisa menjadi penggerak utama menjaga integritas dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional,” jelasnya.

OJK melihat bahwa penguatan sinergi tersebut bukan hanya akan memperkokoh fondasi pasar modal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor terhadap komitmen keberlanjutan yang dijalankan industri jasa keuangan. Dengan demikian, pasar modal tidak hanya menjadi arena transaksi finansial, melainkan juga menjadi pendorong pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini

Adhi Karya Siapkan Pendanaan Swasta untuk LRT Jabodebek

Senin, 08 September 2025 | 15:48:25 WIB

BPI Danantara Siapkan Proyek PLTSa di Lima Kota Besar

Senin, 08 September 2025 | 15:48:22 WIB

Pemerintah Bersama PLN Jaga Kestabilan Tarif Listrik 2025

Senin, 08 September 2025 | 15:48:19 WIB

Skrining Kesehatan BPJS Kini Lebih Mudah di Aplikasi

Senin, 08 September 2025 | 15:48:16 WIB