JAKARTA - Bagi para pencinta kuliner, Solo adalah surga rasa yang tak pernah kehilangan pesonanya. Kota ini tidak hanya memikat dengan bangunan bersejarah dan tradisi yang kental, tetapi juga menawarkan deretan hidangan legendaris yang telah melewati ujian waktu. Setiap suapan bukan sekadar makanan, melainkan potongan cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Di setiap sudut kota, aroma khas masakan tradisional berpadu dengan hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari sajian hangat di pagi hari hingga kudapan manis untuk sore santai, Solo menghadirkan pengalaman kuliner yang memanjakan lidah sekaligus hati.
Wisata Kuliner Solo yang Memikat
-Nasi Liwet Bu Wongso Lemu
Berdiri sejak 1950, Nasi Liwet Bu Wongso Lemu sudah menjadi ikon kuliner Solo. Berbeda dari nasi liwet Sunda, versi Solo ini disiram kuah santan kental, disajikan dengan sayur labu, suwiran ayam, dan semur telur. Rasanya gurih dan autentik, tersedia dengan berbagai pilihan lauk, mulai Rp 15.000 per porsi.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati minuman tradisional seperti wedang ronde, wedang kacang putih, teh kampul, hingga wedang jahe. Lokasinya berada di Jalan Teuku Umar, Keprabon, Surakarta dan buka pukul 16.00–01.00 setiap hari.
-Soto Gading 1
Terkenal sebagai langganan mantan Presiden Jokowi, Soto Gading 1 menyajikan soto ayam dengan kuah bening gurih, berisi kentang goreng, soun, dan suwiran ayam. Lauknya beragam: sate telur puyuh, tempe goreng, perkedel, dan lainnya. Berlokasi di Jalan Brigjen Sudiarto No. 75, buka setiap hari pukul 06.00–16.00, cocok untuk sarapan.
-Timlo Sastro
Timlo, sup bening khas Solo, menjadi andalan Timlo Sastro sejak 1952. Isinya telur pindang, sosis Solo, bihun, jamur kuping, wortel, hati, ampela, dan suwiran ayam. Harga per porsi Rp 20.000–Rp 24.000. Memiliki dua cabang di Pasar Gede dan Penumping, buka 07.00–21.00.
-Es Krim Tentrem
Didirikan pada 1952, kedai es krim ini mempertahankan resep homemade dengan bahan alami. Berlokasi strategis di Jalan Slamet Riyadi No. 132, tempat ini menghadirkan suasana klasik. Menu es krimnya beragam, harga mulai Rp 24.000, juga ada makanan seperti nasi langgi dan lumpia.
-Tengkleng Bu Edi Pasar Klewer
Sejak 1971, warung kaki lima ini menjadi favorit pecinta olahan kambing. Buka dari pukul 12.00 hingga habis sekitar 14.00, menyajikan tengkleng dengan kuah kuning gurih, harga Rp 25.000–Rp 50.000. Menu lain seperti sate kambing dan tongseng juga tersedia.
-Selat Solo Mbak Lies
Berdiri sejak 1985, terkenal karena interior cantik penuh piring keramik. Selat Solo berisi daging sapi berbumbu khas, sayuran rebus, telur, dan kuah manis gurih. Harga mulai Rp 22.000. Berlokasi di Jalan Yudhistira No. 9, buka 08.00–16.00.
-Serabi Notosuman
Pelopor serabi autentik sejak 1923, dibuat di atas tungku arang dengan wajan kecil, menghasilkan aroma khas. Harga Rp 2.500–Rp 3.000, buka 06.00–17.00, sering habis sebelum tutup. Lokasi di Jalan Mohammad Yamin.
-Pecel Bu Kis
Berdiri sejak 1950, terkenal dengan nasi pecel sayuran segar dan sambal kacang bertekstur kasar. Juga ada nasi tumpang, trancam, gado-gado, dan lauk tambahan seperti empal dan paru. Buka Senin–Sabtu pukul 07.00–14.00.
-Soto Triwindu
Sejak 1939, Soto Triwindu menjadi legenda dengan kuah bening kecokelatan beraroma rempah. Harga sekitar Rp 18.000 per porsi. Berlokasi di Jalan Teuku Umar, buka 05.30–15.00.
-Sate Kambing Pak Manto
Didirikan tahun 1990, terkenal dengan sate kambing, tengkleng rica, sate buntel, hingga tongseng. Buka pukul 07.30–20.00 di Jalan Honggowongso No. 36, Laweyan.
Dengan ragam kuliner yang sarat sejarah ini, Solo bukan hanya memanjakan perut, tetapi juga menghadirkan perjalanan rasa yang tak terlupakan. Setiap sajian adalah bagian dari warisan budaya yang patut dijaga dan dinikmati lintas generasi.