JAKARTA - Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, pembangunan infrastruktur di Indonesia terus menunjukkan kemajuan nyata. Salah satu sektor yang paling dirasakan masyarakat adalah hadirnya jaringan jalan tol baru yang makin meluas. Tahun 2025 menjadi momentum penting, karena Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan tambahan 203 kilometer jalan tol beroperasi sepanjang tahun ini.
Dari target tersebut, sebagian ruas sudah dapat digunakan masyarakat sejak awal tahun, sementara sisanya menyusul beroperasi seiring rampungnya konstruksi. Beberapa bahkan hanya tinggal menunggu hasil uji laik fungsi (ULFO) sebelum benar-benar dibuka untuk umum. Kehadiran tol baru di berbagai daerah bukan hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga memperlancar arus logistik yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Tol Baru yang Resmi Beroperasi
Sepanjang semester pertama 2025, setidaknya terdapat empat ruas tol yang resmi beroperasi dan langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
Tol Binjai-Langsa Seksi 3 ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 19 km.
Tol Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Padang sepanjang 36,6 km.
Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo Paket 1.2 Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km.
Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebagian Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura sepanjang 10,15 km.
Dengan dibukanya ruas-ruas tersebut, akses antardaerah semakin mudah dan mendukung aktivitas masyarakat di sektor transportasi maupun perdagangan.
Ruas Tol Siap Uji Laik Fungsi
Selain yang sudah beroperasi, sejumlah tol lainnya kini berada pada tahap akhir konstruksi. Menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-80, beberapa di antaranya hampir rampung 100 persen.
Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 4 ruas Tempino-Interchange Ness sepanjang 18,49 km, sedang dalam tahap ULFO.
Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 3A ruas Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 9,27 km, konstruksi sudah selesai 100% dan bersiap dilakukan ULFO.
Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Padang Tidji-Seulimeum sepanjang 24,67 km, progres mencapai 99,46% per Juni 2025.
Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km, sudah rampung sepenuhnya pada Juni 2025.
Keempat ruas ini diperkirakan akan segera menambah panjang operasional jalan tol nasional setelah melewati tahap uji dan evaluasi.
Tol Fungsional Saat Arus Mudik
Momentum mudik Lebaran 2025 juga menjadi ajang uji coba bagi beberapa ruas tol yang masih dalam pembangunan. Meski belum diresmikan, sejumlah jalan tol dibuka secara fungsional guna melancarkan arus kendaraan.
Daftarnya antara lain:
Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Segmen Prambanan-Purwomartani sepanjang 6,78 km.
Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1 (Gending-Kraksaan) sepanjang 12,88 km dan Seksi 2 (Kraksaan-Paiton) sepanjang 11,2 km.
Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan Seksi 3 Sadang-Sukabungah sepanjang 27,85 km yang digunakan secara fungsional saat arus balik.
Meskipun sifatnya sementara, keberadaan tol fungsional ini berhasil membantu mengurai kepadatan lalu lintas selama periode mudik.
Proyek Tol yang Masih Dibangun
Tidak berhenti di situ, pemerintah juga masih melanjutkan pengerjaan berbagai proyek tol baru di seluruh Indonesia. Beberapa ruas ditargetkan selesai dalam beberapa tahun ke depan, seperti:
Tol Palembang-Betung Seksi 1 dan 2
Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1A, 1B, 2A, 2B, dan 4
Tol Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,5 km
Tol Padang-Pekanbaru Seksi 2 hingga 5
Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 4, 5, dan 6
Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1, 2, dan 3
Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan sepanjang 62 km
Tol Semarang-Demak Seksi 1 Sayung-Kaligawe sepanjang 10,64 km
Tol Pelabuhan 2 (Harbour 2) Pluit-Ancol Timur sepanjang 9,6 km
Tol Serang-Panimbang Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,1 km
Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Paket 1.2 Segmen Prambanan-Purwomartani sepanjang 6,78 km
Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Sleman-Banyurejo sepanjang 8,8 km
Tol Akses Pelabuhan Patimban sepanjang 37,05 km
Tol IKN sepanjang 75,62 km
Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi 3 Cibadak-Cisaat sepanjang 13,7 km
Dengan proyek tersebut, Indonesia terus memperluas jaringan jalan bebas hambatan yang menghubungkan berbagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Infrastruktur untuk Pertumbuhan Ekonomi
Perluasan jaringan tol bukan sekadar pembangunan fisik. Keberadaannya berkontribusi langsung terhadap peningkatan konektivitas, distribusi barang, dan mobilitas masyarakat. Semakin banyak daerah yang terhubung, semakin besar pula peluang pertumbuhan sektor industri, pariwisata, hingga perdagangan lokal.
Tahun 2025 menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas nasional. Dengan target ratusan kilometer tol baru, pemerintah berupaya memastikan bahwa manfaat pembangunan dapat dirasakan merata di seluruh daerah.