JAKARTA - Harga sembako kembali menjadi perhatian masyarakat di Jawa Timur. Setiap harinya, perubahan harga bahan pokok dapat berpengaruh langsung pada kebutuhan rumah tangga. Meskipun pergerakan harga kali ini tidak begitu signifikan, pantauan terbaru menunjukkan adanya komoditas yang mengalami penurunan cukup terasa, terutama pada daging ayam kampung.
Bagi sebagian orang, memantau harga sembako bukan hanya sekadar informasi, melainkan langkah penting untuk mengatur strategi belanja harian. Pasalnya, perbedaan harga meski hanya seribu rupiah per kilogram dapat berdampak besar ketika kebutuhan dibeli dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, pemantauan harga terkini selalu dinanti, khususnya bagi ibu rumah tangga, pedagang kecil, hingga pelaku usaha kuliner.
Daftar Harga Sembako Terkini
Sembako, yang merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok, meliputi kebutuhan dasar seperti beras, gula, minyak, daging, telur, susu, bawang, garam, serta bahan bakar rumah tangga seperti gas elpiji. Di luar itu, cabai juga menjadi komoditas yang ikut diperhatikan karena perannya penting dalam konsumsi harian masyarakat.
Berdasarkan pantauan per 18 Agustus 2025 pukul 09.50 WIB, berikut harga rata-rata sembako di Jawa Timur:
Beras Premium: Rp 15.105/kg
Beras Medium: Rp 12.947/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.436/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.576/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.074/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.388/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.478/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.745/kg
Daging Ayam Ras: Rp 31.762/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 66.566/kg
Telur Ayam Ras: Rp 26.604/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 46.441/kg
Susu Kental Manis Merek Bendera: Rp 12.465/370 gr
Susu Kental Manis Merek Indomilk: Rp 12.460/370 gr
Susu Bubuk Merek Bendera: Rp 42.038/400 gr
Susu Bubuk Merek Indomilk: Rp 41.365/400 gr
Garam Bata: Rp 1.698/buah
Garam Halus: Rp 9.348/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 29.780/kg
Cabai Merah Besar: Rp 31.582/kg
Cabai Rawit Merah: Rp 27.217/kg
Bawang Merah: Rp 44.827/kg
Bawang Putih: Rp 29.967/kg
Gas Elpiji: Rp 19.677/tabung
Dari daftar harga di atas, tercatat daging ayam kampung mengalami penurunan Rp 1.709 atau sekitar 2,50 persen. Sementara komoditas lain cenderung stabil tanpa kenaikan maupun penurunan signifikan.
Mengapa Harga Sembako Bisa Berubah?
Harga sembako yang kerap naik-turun tentu tidak terjadi begitu saja. Ada berbagai faktor yang memengaruhi pergerakan harga di pasaran.
Hukum permintaan dan penawaran
Jika permintaan naik sementara pasokan tetap atau menurun, harga otomatis terdorong naik. Sebaliknya, pasokan melimpah dengan permintaan terbatas membuat harga cenderung turun.
Cuaca dan musim
Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat menurunkan hasil panen pertanian, sehingga pasokan berkurang dan harga naik.
Kebijakan pemerintah
Regulasi impor, subsidi, atau pajak sangat berpengaruh. Misalnya, pembatasan impor bawang putih akan langsung memengaruhi harga di pasar.
Biaya produksi
Harga pupuk, pakan ternak, bahan bakar, hingga ongkos transportasi menentukan harga akhir sembako di pasaran.
Kurs mata uang
Banyak bahan pokok masih bergantung pada impor. Pelemahan nilai tukar rupiah akan membuat harga barang impor lebih mahal.
Inflasi dan kondisi ekonomi
Inflasi tinggi serta ketidakstabilan ekonomi mempercepat kenaikan harga kebutuhan pokok.
Masalah distribusi
Kendala logistik seperti kemacetan, pemogokan, atau keterlambatan transportasi dapat menyebabkan keterbatasan pasokan sehingga harga naik.
Berbagai faktor ini sering kali saling berkaitan sehingga memerlukan pemantauan dan kebijakan tepat untuk menjaga kestabilan pasar.
Dampak Fluktuasi Bagi Konsumen
Meski perubahan harga kali ini relatif kecil, konsumen tetap harus bijak dalam menyikapi. Membandingkan harga antar pasar, memilih alternatif bahan pengganti, serta membeli sesuai kebutuhan bisa menjadi strategi untuk menjaga pengeluaran tetap terkendali.
Harga sembako juga dapat berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain. Oleh sebab itu, masyarakat disarankan tidak hanya mengandalkan satu sumber informasi, melainkan terus memantau perkembangan harga agar lebih siap menghadapi perubahan pasar.
Dengan kondisi harga yang dinamis, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan. Pemerintah perlu memastikan kebijakan distribusi berjalan lancar, sementara masyarakat diharapkan lebih bijak dalam berbelanja. Pada akhirnya, stabilitas harga sembako akan membantu menjaga daya beli dan ketahanan pangan di Jawa Timur.