JAKARTA - Setelah mengalami tekanan selama beberapa hari terakhir, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya menunjukkan tanda pemulihan. Pada perdagangan Selasa, 19 Agustus 2025, harga emas Antam Logam Mulia (LM) untuk satuan 1 gram kembali naik tipis Rp3.000 menjadi Rp1.897.000 per batang.
Kenaikan tipis ini membawa angin segar bagi para investor dan pembeli ritel setelah harga emas sempat terjun bebas tiga hari beruntun dengan total koreksi hingga Rp39.000. Meski belum kembali menyentuh level psikologis Rp1,9 juta, pergerakan ini dianggap sebagai sinyal awal adanya potensi rebound di tengah kondisi pasar global yang masih penuh ketidakpastian.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pagi ini justru terkoreksi Rp2.000 menjadi Rp1.740.000 per gram. Perbedaan arah antara harga jual dan buyback ini mencerminkan dinamika pasar emas domestik yang masih menunggu arah kuat dari pergerakan emas global.
Dinamika Harga di Pasar Global
Jika menilik perkembangan di kancah internasional, harga emas dunia pada perdagangan Senin, 18 Agustus 2025 mengalami pelemahan 0,14% ke posisi US$3.330,24 per troy ons. Penurunan itu memperpanjang tren negatif emas global selama tiga hari berturut-turut. Saat ini, harga emas dunia dinilai berada dalam fase konsolidasi atau sideways, menandakan pelaku pasar masih menunggu sentimen baru.
Namun pada perdagangan Selasa pagi, 19 Agustus 2025 hingga pukul 06.32 WIB, harga emas spot global justru berbalik tipis menguat 0,03% menjadi US$3.331,25 per troy ons. Meski penguatan ini relatif kecil, pergerakan positif tersebut menjadi sinyal awal bahwa tekanan di pasar emas global mulai mereda.
Kondisi ini menunjukkan bahwa harga emas Antam yang sempat tertahan kini mulai bergerak sejalan dengan sentimen global. Walau pergerakan harga domestik dan internasional sering kali tidak selalu searah, dinamika pasar global tetap memberi pengaruh besar terhadap fluktuasi harga emas di dalam negeri.
Sentimen Investor dan Arah Pasar
Kenaikan tipis harga emas Antam hari ini memberi harapan baru bagi investor ritel maupun kolektor logam mulia. Meski begitu, pelaku pasar masih cenderung berhati-hati. Hal ini mengingat ketidakpastian ekonomi global masih cukup tinggi, terutama dipengaruhi oleh kebijakan moneter negara-negara besar, tingkat inflasi, hingga gejolak geopolitik yang dapat memicu perubahan harga secara tiba-tiba.
Bagi sebagian investor, penurunan harga yang terjadi beberapa hari sebelumnya dianggap sebagai momentum untuk melakukan akumulasi emas. Sebab, logam mulia masih dinilai sebagai instrumen lindung nilai (safe haven) yang relatif aman dibandingkan aset lain. Namun, investor jangka pendek tetap harus mewaspadai fluktuasi harga yang bisa bergerak cepat mengikuti perkembangan pasar internasional.
Di sisi lain, pembeli emas untuk kebutuhan tabungan jangka panjang seperti perhiasan, mahar, atau investasi keluarga, cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh pergerakan jangka pendek. Kenaikan tipis yang terjadi hari ini tetap menjadi kabar baik karena memberi keyakinan bahwa harga emas memiliki potensi naik kembali.
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini
Untuk lebih jelasnya, berikut rincian harga emas Antam Logam Mulia pada perdagangan Selasa, 19 Agustus 2025:
Emas Antam 1 gram: Rp1.897.000 (naik Rp3.000)
Harga buyback emas Antam: Rp1.740.000 per gram (turun Rp2.000)
Data tersebut menunjukkan bahwa meski kenaikan harga emas relatif kecil, arah pergerakan yang positif dapat menjadi indikasi awal bahwa harga sudah mulai stabil setelah tertekan beberapa hari sebelumnya.
Prospek Ke Depan
Ke depan, harga emas diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh kombinasi faktor global dan domestik. Sentimen dari bank sentral dunia, terutama kebijakan suku bunga, masih menjadi faktor utama yang membentuk harga emas. Selain itu, tren permintaan emas fisik di pasar Asia, termasuk Indonesia, juga akan turut memberi warna pada pergerakan harga.
Jika tren pemulihan harga emas global terus berlanjut, bukan tidak mungkin harga emas Antam kembali menembus level Rp1,9 juta per gram dalam waktu dekat. Namun sebaliknya, apabila pasar global kembali melemah, harga emas domestik bisa kembali tertekan.
Bagi para pelaku pasar, kehati-hatian dan perencanaan strategi tetap menjadi kunci. Bagi investor jangka panjang, emas masih diyakini sebagai instrumen yang mampu menjaga nilai kekayaan. Sedangkan bagi trader jangka pendek, pergerakan tipis harga emas seperti hari ini dapat menjadi peluang untuk mencari keuntungan dari fluktuasi harga.
Momentum Pemulihan
Meski kenaikan harga emas Antam pada perdagangan hari ini hanya Rp3.000, sinyal ini cukup penting karena muncul setelah tren pelemahan yang cukup dalam. Bagi banyak pelaku pasar, momentum ini diharapkan menjadi titik balik untuk kinerja emas ke depan.
Dengan kondisi global yang masih dinamis, harga emas kemungkinan besar akan terus berfluktuasi. Namun, sebagai instrumen investasi yang sudah lama dipercaya, emas tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menjaga nilai aset dalam jangka panjang.
Kehadiran emas sebagai “pelindung nilai” kembali diuji di tengah kondisi ekonomi dunia yang serba tidak pasti. Maka dari itu, baik investor maupun masyarakat umum perlu terus mengikuti perkembangan harga agar bisa mengambil keputusan yang tepat sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan masing-masing.