Jasa Penyeberangan Nelayan Baron Demi Keselamatan Wisatawan

Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:43:14 WIB
Jasa Penyeberangan Nelayan Baron Demi Keselamatan Wisatawan

JAKARTA - Pantai Baron di Gunungkidul dikenal sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan. Namun, di balik keindahannya, terdapat tantangan alam berupa aliran sungai bawah tanah yang sewaktu-waktu bisa mengubah kontur pantai. Fenomena inilah yang membuat para nelayan setempat berinisiatif menghadirkan jasa penyeberangan menggunakan perahu untuk menjaga keselamatan pengunjung yang ingin menikmati gumuk pasir dadakan di kawasan tersebut.

Langkah ini tidak sekadar memberikan alternatif akses wisata, melainkan juga sebagai bentuk tanggung jawab nelayan terhadap keamanan para wisatawan. Dengan adanya jasa penyeberangan, risiko kecelakaan laut akibat derasnya arus sungai bisa diminimalkan.

Fenomena Gumuk Pasir dan Inisiatif Nelayan

Ketua Kelompok Nelayan Pantai Baron, Sumardi, menjelaskan bahwa kondisi pantai di kawasan ini sangat dipengaruhi oleh aliran sungai bawah tanah. Saat aliran mengarah ke timur, terbentuklah gundukan pasir atau pulau kecil yang dikenal sebagai gumuk pasir dadakan.

“Kalau aliran mengarah ke selatan atau langsung ke laut, maka tidak ada gundukan pulaunya sehingga pengunjung bisa bermain bebas di pantai,” ujar Mardi.

Namun, pada kondisi sekarang, aliran sungai mengarah ke timur sehingga gumuk pasir terbentuk. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan nelayan dengan membuka jasa penyeberangan menuju gumuk pasir. Tarifnya terbilang murah, hanya Rp10.000 untuk perjalanan pulang pergi. Dengan biaya itu, pengunjung bisa menyeberang dengan lebih aman sekaligus menikmati suasana pantai dari sudut yang berbeda.

Mencegah Risiko Kecelakaan

Menurut Sumardi, dasar dibukanya jasa penyeberangan bukan semata soal ekonomi, melainkan faktor keselamatan. Sebelum ada layanan ini, beberapa pengunjung nekat menyeberang dengan berenang. Padahal, arus sungai di bawah permukaan sangat deras dan tanah yang dipijak seringkali ambles. Situasi itu membuat pengunjung berisiko tenggelam.

“Kelihatannya tenang, tapi arus di bawah kuat. Sedangkan tanah yang dipijak juga seringkali ambles sehingga sangat berbahaya, makanya dibuka jasa penyeberangan,” ungkapnya.

Meski demikian, pihak nelayan tidak memaksa wisatawan untuk menggunakan perahu. Jika ada yang merasa mampu berenang dan memilih menyeberang sendiri, dipersilakan. Hanya saja, risiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab pribadi.

Peran Nelayan dan Imbauan Keselamatan

Jasa penyeberangan ini sudah berjalan sekitar dua tahun. Menurut Sumardi, keberadaan perahu nelayan memberi rasa aman bagi wisatawan yang ingin bermain ke gumuk pasir. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata nelayan terhadap keberlangsungan pariwisata di Pantai Baron.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 Pantai Baron, Marjono, turut menegaskan bahwa keberadaan jasa antar jemput tersebut penting untuk mengurangi risiko bahaya. Ia menyebut bahwa kelompok nelayan memang sengaja membentuk tim khusus untuk melayani penyeberangan.

“Memang paling aman naik perahu karena di aliran sungai juga dalam sehingga bagi yang tidak bisa berenang bisa tenggelam. Makanya, jasa penyeberangan dibuka untuk pengunjung agar bisa bermain ke pantai,” jelas Marjono.

Ia juga mengingatkan agar keselamatan selalu menjadi prioritas, baik bagi nelayan maupun pengunjung. Meski perahu disediakan, wisatawan tetap diminta berhati-hati dan tidak meremehkan kondisi alam sekitar.

Keselamatan Jadi Prioritas Utama

Keindahan Pantai Baron memang menawarkan daya tarik tersendiri dengan adanya gumuk pasir dadakan yang tidak selalu muncul. Namun, di balik keindahan itu tersimpan potensi bahaya yang harus diwaspadai.

Melalui jasa penyeberangan ini, para nelayan ingin memastikan wisatawan tetap bisa menikmati pantai tanpa harus mengorbankan keselamatan. Biaya yang relatif terjangkau sebanding dengan rasa aman yang diberikan.

Dengan sinergi antara masyarakat lokal, nelayan, dan tim penyelamat pantai, keselamatan pengunjung dapat terus terjaga. Pada akhirnya, langkah kecil seperti membuka jasa penyeberangan menjadi bukti nyata bahwa pariwisata bisa berkembang dengan mengedepankan keamanan.

Terkini