Harga Mobil Listrik BYD Stabil, Ancaman Lonjakan 2026

Kamis, 28 Agustus 2025 | 08:08:22 WIB
Harga Mobil Listrik BYD Stabil, Ancaman Lonjakan 2026

JAKARTA - Meski pasar mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan tren positif, konsumen perlu bersiap menghadapi tantangan baru. Pemerintah telah memastikan bahwa insentif untuk impor mobil listrik tidak akan lagi diberlakukan mulai 2026. Kondisi ini diprediksi akan berdampak besar terhadap harga jual, termasuk bagi mobil listrik BYD yang saat ini tengah merajai pasar.

Insentif Mobil Listrik Berakhir 2025

Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa insentif impor mobil listrik berbasis baterai (BEV) hanya berlaku hingga akhir Desember 2025. Setelah itu, kebijakan subsidi yang selama ini meringankan harga mobil listrik akan dihentikan.

Hal ini berarti, masyarakat yang berencana membeli kendaraan listrik sebaiknya mempertimbangkan waktu pembelian sebelum harga meroket.

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menyebutkan bahwa harga mobil listrik bisa melonjak hingga 40 persen tanpa adanya subsidi.

“Kenaikan harga rata-rata 20 persen hingga 40 persen dari harga jual saat ini untuk model CBU BEV pada 2026, tergantung pada kesepakatan tarif antara Indonesia dengan negara pengimpor mobil ke kita,” jelas Yannes.

Sementara itu, aturan mengenai insentif tercantum dalam Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 junto Nomor 1 Tahun 2024. Regulasi tersebut sempat memberikan kelonggaran berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM bagi produsen yang mengimpor mobil listrik.

Namun, fasilitas tersebut mewajibkan adanya komitmen produksi lokal dengan rasio 1:1 setelah melakukan impor. Ketentuan ini hanya berlaku sampai akhir 2025.

Pengamat otomotif dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Riyanto, menilai sudah waktunya insentif dihentikan. Menurutnya, masa perkenalan pasar selama ini cukup membantu masyarakat untuk mengenal kendaraan listrik.

“Sebenarnya harusnya memang sudah harus berakhir sebagaimana Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 junto Nomor 1 Tahun 2024,” ujar Riyanto.

Penjualan Mobil Listrik BYD Tetap Menggeliat

Di tengah wacana kenaikan harga pada 2026, BYD masih menikmati lonjakan permintaan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan BYD sepanjang Juli 2025 tetap kuat, bahkan masuk 10 besar merek mobil terlaris.

Wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler tercatat 60.552 unit secara keseluruhan, meningkat 4,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara retail sales atau penjualan dari diler ke konsumen juga tumbuh 1,8%, mencapai 62.770 unit.

Rinciannya, BYD berhasil menjual 2.335 unit secara wholesales dan 2.827 unit secara retail, menjadikannya salah satu pemain kuat di pasar otomotif Indonesia.

Harga Mobil Listrik BYD Agustus 2025

Meskipun ada kenaikan harga pada beberapa tipe sejak April 2025, harga mobil listrik BYD di Agustus 2025 masih stabil dibandingkan bulan lalu.

Berikut rincian harga terbaru mobil listrik BYD di Indonesia:

BYD Atto 1 Dynamics: Rp 195 juta

BYD Atto 1 Premium: Rp 235 juta

BYD Dolphin Dynamics: Rp 369 juta (naik dari Rp 365 juta)

BYD Dolphin Superior: Rp 429 juta (naik dari Rp 425 juta)

BYD Atto 3 Advanced: Rp 390 juta

BYD Atto 3 Superior: Rp 520 juta

BYD M6 Standard: Rp 383 juta (naik dari Rp 379 juta)

BYD M6 Superior 7-seater: Rp 423 juta (naik dari Rp 419 juta)

BYD M6 Superior Captain Seat: Rp 433 juta (naik dari Rp 429 juta)

BYD Seal Premium: Rp 639 juta (naik dari Rp 635 juta)

BYD Seal Performance (AWD): Rp 750 juta (naik dari Rp 726 juta)

BYD Sealion Premium: Rp 629 juta

BYD Sealion Performance: Rp 719 juta

BYD Denza D9: Rp 950 juta

Saat Tepat Membeli Mobil Listrik

Melihat perkembangan harga dan kebijakan, tahun 2025 bisa menjadi momentum terbaik bagi konsumen untuk memiliki mobil listrik. Pasalnya, begitu subsidi berakhir, harga jual dipastikan lebih tinggi, dan konsumen akan menanggung biaya penuh tanpa dukungan insentif.

Dengan penjualan yang masih tumbuh dan animo masyarakat yang terus meningkat, BYD tampaknya akan tetap menjadi pilihan utama di pasar otomotif Indonesia. Namun, konsumen perlu cermat menentukan waktu pembelian agar tidak terbebani lonjakan harga pada 2026.

Terkini