Bandara Kertajati Jadi Akses Baru Penerbangan Internasional Jawa Barat

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:45:43 WIB
Bandara Kertajati Jadi Akses Baru Penerbangan Internasional Jawa Barat

JAKARTA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka kini memasuki babak baru sebagai gerbang utama penerbangan internasional di wilayah Jawa Barat. Penetapan status ini menandai transformasi penting setelah sebelumnya operasional bandara sempat terhambat oleh rendahnya tingkat okupansi penumpang.

Sejak 29 Oktober 2023, Bandara Kertajati sudah ditetapkan sebagai bandar udara internasional. Namun, pada pertengahan 2025 sempat terjadi penghentian penerbangan domestik akibat minimnya penumpang. Kini, dengan status baru sebagai bandara internasional penuh, Kertajati kembali diaktifkan dan diharapkan mampu menjawab kebutuhan konektivitas udara masyarakat Jawa Barat maupun kawasan sekitarnya.

Dari Husein ke Kertajati: Langkah Strategis Pemerintah

Perubahan besar ini tidak lepas dari keputusan pemerintah memindahkan penerbangan internasional dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Kertajati. Kebijakan tersebut diambil untuk menjawab keterbatasan operasional Bandara Husein yang sudah tidak memungkinkan lagi menampung pesawat berbadan besar.

Eks Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan bahwa alasan utama pemindahan adalah faktor keselamatan, keamanan, dan kebutuhan akan fasilitas yang lebih memadai.

“Penerbangan kita pindah ke Bandara Kertajati agar bisa melayani pesawat besar seperti Boeing 77 untuk rute internasional secara langsung,” ujar Budi Karya.

Dengan landasan pacu yang lebih panjang dan fasilitas modern, Bandara Kertajati diproyeksikan mampu menjadi pintu masuk internasional sekaligus pusat distribusi penerbangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Rute Penerbangan: Dari Regional Hingga Ibadah Haji

Saat ini, sejumlah rute penerbangan internasional masih aktif dilayani dari Kertajati. Di antaranya adalah penerbangan ke Singapura yang dijalankan maskapai Scoot setiap Selasa dan Sabtu, serta rute ke Kuala Lumpur yang dilayani oleh AirAsia dan Malaysia Airlines. Selain itu, Kertajati juga menjadi titik penting bagi penerbangan charter menuju Arab Saudi, khususnya untuk kebutuhan ibadah haji dan umrah.

Adapun sebelum Juni 2025, bandara ini sempat melayani beberapa rute domestik ke kota-kota besar seperti Medan, Denpasar, Balikpapan, Batam, Palembang, Makassar, dan Banjarmasin. Namun karena rendahnya okupansi, penerbangan domestik tersebut sempat dihentikan sementara.

Ke depan, pemerintah bersama pihak pengelola bandara sudah menyiapkan langkah baru. Akan dibuka lima rute domestik penghubung menuju Kertajati, yakni Cilacap, Purbalingga, Yogyakarta, Semarang, dan Tasikmalaya. Maskapai Susi Air akan mendukung operasional rute-rute tersebut sebagai bagian dari strategi memperkuat jaringan penerbangan regional.

Harapan Baru Bagi Jawa Barat

Sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta, Kertajati diproyeksikan bukan hanya sebagai tempat singgah pesawat, melainkan juga sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru bagi Jawa Barat.

Dengan posisinya yang strategis, bandara ini dapat menjadi simpul penting dalam menghubungkan Jawa Barat dengan kota-kota di Asia Tenggara maupun Timur Tengah. Rute ke Singapura dan Kuala Lumpur menjadi langkah awal untuk memperluas akses perdagangan, pariwisata, serta peluang investasi di wilayah Priangan Timur dan Cirebon Raya.

Selain itu, keberadaan Kertajati akan sangat membantu calon jemaah haji dan umrah dari Jawa Barat bagian timur dan tengah. Mereka kini tidak lagi perlu menempuh perjalanan panjang ke Jakarta atau Bandung untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, melainkan cukup melalui bandara ini.

Menatap Masa Depan Kertajati

Meski sempat menghadapi tantangan pada masa awal operasional, kini Bandara Kertajati kembali diposisikan sebagai bandar udara internasional yang berperan penting dalam jaringan transportasi nasional. Dukungan penuh pemerintah dan rencana pembukaan rute baru diharapkan mampu meningkatkan arus penumpang serta memperkuat kepercayaan maskapai.

Dengan kombinasi penerbangan internasional yang terus dijaga, rute domestik yang akan kembali dibuka, serta konektivitas darat melalui tol Cisumdawu yang sudah beroperasi penuh, masa depan Bandara Kertajati dipandang cukup cerah.

Bandara ini tidak hanya sekadar simbol pembangunan infrastruktur, melainkan juga wujud nyata visi pemerintah menjadikan Jawa Barat sebagai pusat konektivitas udara yang modern dan kompetitif. Pada akhirnya, BIJB Kertajati diharapkan benar-benar menjadi pintu gerbang baru yang membuka akses lebih luas bagi masyarakat dan dunia usaha.

Terkini