Seblak Khas Bandung, Kuliner Pedas Gurih yang Bikin Nagih

Selasa, 02 September 2025 | 08:46:33 WIB
Seblak Khas Bandung, Kuliner Pedas Gurih yang Bikin Nagih

JAKARTA - Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner yang unik, dan Bandung menjadi salah satu kota yang terkenal dengan kreativitas warganya dalam menciptakan aneka jajanan. Dari kota inilah lahir sebuah makanan sederhana berbahan dasar kerupuk yang kemudian menjelma menjadi hidangan populer: seblak. Bagi para pencinta makanan pedas, seblak bukan hanya sekadar camilan, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup kuliner yang sulit dipisahkan.

Meskipun awalnya tampak sederhana, sajian seblak menyimpan kisah panjang yang menarik untuk ditelusuri. Bahan dasarnya mudah didapat, proses pembuatannya sederhana, namun cita rasa yang tercipta begitu kompleks. Pedas, gurih, hangat, dan kaya sensasi berkat hadirnya bumbu kencur yang menjadi ciri khas utama. Dari situlah, seblak berkembang menjadi kuliner yang mampu menembus berbagai kalangan dan wilayah di Indonesia.

Sejarah dan Perkembangan Seblak

Seblak tidak memiliki catatan sejarah pasti mengenai kapan pertama kali muncul. Namun, beberapa cerita menyebutkan bahwa makanan ini sudah dikenal sejak zaman kemerdekaan di daerah Parahyangan. Di Garut misalnya, terdapat hidangan bernama kurupuk leor yang berarti kerupuk lemas. Kerupuk yang biasanya digoreng justru dimasak dengan bawang putih dan cabai, mirip dengan konsep seblak.

Di wilayah lain seperti Sumpiuh, Jawa Tengah, ada juga makanan sejenis bernama kerupuk godog atau kerupuk rebus. Namun, perbedaan mendasar dengan seblak terletak pada bumbu kencur. Tanpa kencur, cita rasa seblak tidak akan terasa khas dan kuat seperti yang dikenal saat ini.

Ada juga anggapan bahwa seblak muncul dari kebiasaan masyarakat Bandung memanfaatkan kerupuk lama yang sudah tidak layak digoreng. Kerupuk tersebut lebih keras dan kurang enak ketika digoreng, sehingga kemudian dimasak dengan bumbu sederhana agar tetap bisa dikonsumsi. Kreativitas inilah yang kemudian melahirkan hidangan baru bernama seblak.

Dari situlah seblak berkembang pesat, terutama sejak awal 2000-an. Jika dulu hanya dikenal sebagai makanan rumahan, kini seblak bisa ditemukan di berbagai kota besar di Indonesia. Popularitasnya terus meningkat berkat variasi topping dan level pedas yang bisa disesuaikan dengan selera pembeli.

Ciri Khas dan Arti Seblak

Nama seblak sendiri juga menyimpan makna menarik. Dalam bahasa Sunda, nyeblak berarti mengagetkan. Ada pula yang mengartikan dari kata segak atau nyegak yang berarti menyengat. Makna ini sangat sesuai dengan karakter rasa seblak yang pedas, kuat, dan memberikan sensasi mengejutkan di lidah.

Namun, seblak tidak selalu harus pedas menyengat. Tingkat kepedasannya bisa diatur sesuai selera, sehingga siapa pun bisa menikmatinya tanpa khawatir tidak kuat menahan pedas.

Ciri khas utama seblak terletak pada penggunaan kencur sebagai bumbu. Kencur memberikan sensasi hangat, sedikit pahit, sekaligus aroma khas yang membedakannya dengan sup atau makanan pedas lainnya. Selain itu, kerupuk oranye yang dimasak hingga kenyal juga menjadi identitas utama seblak yang sulit ditiru makanan lain.

Variasi dan Resep Seblak

Kini seblak hadir dalam berbagai bentuk. Jika dulu hanya terdiri dari kerupuk dan bumbu sederhana, sekarang isiannya semakin beragam. Mulai dari siomay, bakso, ceker ayam, makaroni, mi, tulang ayam, hingga aneka seafood pun bisa menjadi pelengkap seblak. Bahkan, beberapa penjual membuat kreasi unik dengan tambahan keju, sosis, atau topping modern lainnya.

Popularitas seblak membuatnya mudah ditemukan, bukan hanya di Bandung, tetapi juga di kota-kota lain. Dari warung kecil, pedagang kaki lima, hingga restoran, seblak menjadi menu yang digemari oleh banyak kalangan, terutama anak muda.

Bagi yang ingin mencoba membuat seblak sendiri di rumah, bahan dan cara memasaknya tidak terlalu rumit. Kerupuk mentah, bawang putih, cabai, kencur, dan beberapa bahan tambahan lain bisa diolah menjadi semangkuk seblak gurih pedas. Kerupuk direbus hingga lembut, lalu dimasak bersama bumbu halus. Tambahkan topping sesuai selera, masukkan telur kocok untuk menambah kekentalan, dan seblak pun siap disajikan hangat.

Seblak, Kreativitas Kuliner Sunda yang Mendunia

Jika dilihat lebih jauh, seblak bukan sekadar makanan pedas biasa. Kehadirannya mencerminkan kreativitas masyarakat Sunda dalam mengolah bahan sederhana menjadi hidangan yang istimewa. Sama halnya dengan jajanan lain berbahan dasar aci atau tapioka seperti cilok, cireng, atau cimol, seblak adalah bukti betapa tingginya inovasi masyarakat lokal terhadap kuliner.

Kini, seblak telah menjadi bagian dari identitas kuliner Bandung sekaligus kebanggaan kuliner Indonesia. Dari warung kecil hingga restoran modern, dari jajanan pinggir jalan hingga menu populer di aplikasi pesan antar, seblak terus membuktikan eksistensinya sebagai salah satu kuliner yang dicintai banyak orang.

Dengan sensasi pedas, gurih, dan hangatnya, seblak bukan hanya makanan, melainkan pengalaman rasa yang meninggalkan kesan mendalam. Tak heran jika seblak sering kali membuat siapa saja yang mencobanya ingin kembali lagi untuk menikmati semangkuk hangat yang menggoda.

Terkini