China Borong Chip AI Nvidia H20, Dipicu Lonjakan Permintaan DeepSeek

Rabu, 26 Februari 2025 | 13:13:09 WIB
China Borong Chip AI Nvidia H20, Dipicu Lonjakan Permintaan DeepSeek

JAKARTA - China memborong chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia H20 setelah permintaan terhadap model AI murah dari DeepSeek meningkat pesat. Sejumlah raksasa teknologi China, termasuk Tencent, Alibaba, dan ByteDance, dilaporkan meningkatkan pesanan mereka terhadap chip AI tersebut, yang dirancang khusus untuk pasar China karena adanya kontrol ekspor dari Amerika Serikat (AS).

Lonjakan Permintaan dari Perusahaan Teknologi China

Menurut sumber yang mengetahui situasi ini, ketiga raksasa teknologi tersebut tidak hanya membutuhkan chip AI canggih untuk kebutuhan internal mereka, tetapi juga untuk menyediakan layanan komputasi awan. Melalui layanan ini, perusahaan lain dapat mengakses dan menggunakan peralatan AI guna meningkatkan efisiensi operasional mereka.

"Selain kebutuhan internal mereka akan chip AI canggih, ketiga raksasa teknologi tersebut menyediakan layanan komputasi awan yang melaluinya perusahaan lain dapat mengakses dan menggunakan peralatan AI," ujarnya.

Seorang sumber dari salah satu produsen server terbesar di China juga mengungkapkan bahwa kini bukan hanya perusahaan besar di sektor keuangan dan telekomunikasi yang membeli server AI dengan chip Nvidia H20. Perusahaan kecil di sektor perawatan kesehatan dan pendidikan pun mulai berinvestasi dalam teknologi ini guna meningkatkan daya saing mereka.

"Sebelumnya, hanya perusahaan keuangan dan telekomunikasi berkantong tebal yang membeli server dengan sistem komputasi AI. Namun, kini perusahaan kecil di sektor lain juga ikut membeli," ujarnya.

DeepSeek Mendorong Pertumbuhan AI di China

Model bahasa besar (LLM) DeepSeek dinilai mampu menyaingi sistem AI dari Barat dalam hal performa dengan biaya yang lebih murah. Hal ini dimungkinkan karena DeepSeek lebih fokus pada "inferensi" atau pembuatan kesimpulan dibandingkan sekadar mengandalkan daya pemrosesan mentah. Pendekatan ini meningkatkan efisiensi komputasi dan membuat biaya operasional lebih rendah bagi perusahaan yang mengadopsinya.

"Ketika DeepSeek diluncurkan, banyak yang salah menilai bahwa permintaan daya komputasi mungkin stagnan atau menurun," ujar Nori Chiou, Direktur Investasi di White Oak Capital Partners yang berbasis di Singapura.

"Kenyataannya, model AI yang lebih canggih justru mendorong integrasi yang lebih dalam ke dalam kehidupan sehari-hari, yang secara eksponensial meningkatkan kebutuhan komputasi tingkat inferensi," lanjutnya.

Ancaman Pembatasan Ekspor dari AS

Di tengah lonjakan permintaan ini, pemerintahan Presiden AS Donald Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut terhadap penjualan chip AI ke China. Jika aturan baru diberlakukan, ekspor chip Nvidia H20 ke China bisa semakin dipersempit.

Meskipun ancaman kontrol ekspor ini menjadi faktor dalam lonjakan permintaan, sumber industri menegaskan bahwa alasan utama peningkatan pesanan tetap berkaitan dengan pertumbuhan DeepSeek di pasar China.

Dengan meningkatnya adopsi DeepSeek dan permintaan yang semakin tinggi terhadap chip AI, industri teknologi China tampaknya semakin memperkuat posisinya dalam persaingan global. Langkah-langkah AS dalam mengendalikan ekspor chip AI ke China bisa menjadi tantangan tersendiri, tetapi perusahaan-perusahaan China tampaknya terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam menghadapi era digital yang semakin canggih.

Terkini